Gak Nyangka Gini Hasil Tes Anak Emas Jokowi Ahok, Heru Budi yang Dilantik Jadi Kasetpres
"Mari kita dukung pejabat baru agar bisa semaksimal mungkin menjalankan apa yang sudah diperintahkan oleh Pak Presiden," lanjut Pratikno.
TRIBUN-MEDAN.COM - Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kamis (20/7/2017) pagi, melantik Heru Budi Hartono sebagai Kepala Sekretariat Presiden, di Aula Serbaguna, Gedung III Kementerian Sekretariat Negara, Jalan Veteran Nomor 17, Jakarta Pusat.
Prosesi pelantikan dilaksanakan dengan pembacaan Keputusan Presiden tentang pengangkatan Heru dan dilanjutkan dengan pengambilan sumpah jabatan dan pemberian amanah dari Mensesneg Pratikno.
Baca: Anggota Polisi Mendadak Jalani Tes Urine, Hasilnya Mengejutkan
Sebelum dilantik sebagai Kepala Setpres, Heru menjabat Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Selain Heru, Pratikno juga melantik dua pejabat lainnya, yakni Bey Triadi Machmudin sebagai Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media; serta Nandang Haris sebagai Staf Ahli Bidang Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi para Kementerian Sekretariat Negara.
Baca: Pengakuan Mahasiswa Gunadarma Korban Bullying, Jadi Obyek Jahil Sejak Semester Awal
Baca: Segini Hukuman Pelaku Bullying di Universitas Gunadarma Keluarga Korban Puas
Bey sekaligus merangkap jabatan lamanya, Kepala Biro Pers, Media dan Informasi.
Sementara, sebelumnya Nandang menjabat Kepala Biro Organisasi Tata Laksana dan Akuntabilitas Kinerja Kemensetneg.
Pelantikan Heru beserta dua pejabat lainnya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 78/TPA/2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Sekretariat Negara.
Baca: HEBOH, Neymar Berseragam PSG dengan Nilai Rp 3,4 Triliun, Presiden Barcelona Bilang Gini
Dalam amanahnya, Pratikno berharap para pejabat baru bisa melakukan inovasi.
"Agar bisa menyelesaikan, merespons secara cepat, berinovasi didukung dengan integritas yang tinggi," ujar dia.
"Mari kita dukung pejabat baru agar bisa semaksimal mungkin menjalankan apa yang sudah diperintahkan oleh Pak Presiden," lanjut Pratikno.
Sosok Heru dikenal dekat dengan Jokowi dan Ahok. Bahkan boleh disebut anak emas.
Baca: Menyedihkan, Siswa SD Gung Pinto Belajar di Bawah Erupsi Gunung Sinabung
Saat Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Heru menjabat Kepala Biro Kepala Daerah dan Hubungan Luar Negeri.
Setelah Jokowi melenggang ke Istana menjadi Presiden ketujuh RI, karier Heru menanjak.
Ia menjabat Wali Kota Jakarta Utara hingga 2015.
Ia bahkan pernah disebut sebut akan menjadi Calon Wakil Gubernur Ahok jika maju melalui jalur independen.
Basuki pernah menyebut Heru bahkan berniat berhenti dari pekerjaannya sebagai pegawai negeri sipil (PNS).
"Dia bilang sama saya, bapak mau pakai apapun saya cuma harap bapak jadi gubernur lagi. Karena kalau bapak enggak jadi gubernur pun, saya enggak mau jadi PNS lagi, pak," kata Ahok di Balai Kota, Rabu (27/7/2016).
Pratikno menegaskan bahwa satu-satunya indikator dalam mengangkat Heru Budi Hartono sebagai Kepala Sekretariat Presiden adalah karena nilainya yang paling baik.
"Kami membuka pendaftaran, kemudian terpilihlah tiga orang kandidat dan Pak Heru memang menjadi kandidat dengan nilai tertinggi," ujar Pratikno di Gedung III Kemensetneg, Jakarta pada Rabu (20/7/2017).
"Saya sudah ngecek ke Pansel, memang benar dia nilainya itu tertinggi, ternyata benar. Oh ya sudah," lanjut dia.
Kemensetneg melakukan 'open bidding' alias lelang jabatan untuk sejumlah jabatan Eselon I.
Salah satunya, yakni jabatan Kasetpres yang ditinggal Darmansjah Djumala karena dipercaya menjadi Duta Besar Indonesia untuk Austria.
Panitia Seleksi yang diketuai Eko Prasojo memilih tiga nama untuk masing-masing posisi yang kosong.
Tim Penilai Akhir (TPA) yang diketuai Presiden Joko Widodo lalu memilih satu nama berdasarkan kualifikasi dan kompetensi.
Khusus mengenai Heru, TPA menganggap Heru punya kualifikasi dan kompetensi yang lebih baik dibandingkan dua nama lain.
"Pengalamannya luas. Karena sebagai Kasetpres ini bukan cuma isu keprotokoleran saja, tapi juga bertanggung jawab atas akuntabilitas, manajemen, penganggaran, perencanaan dan pengawasan di Sekretariat Presiden," ujar Pratikno.
"Untuk itu dibutuhkan personel yang paham keprotokoleran dan juga paham soal-soal itu tadi. Memang kami mencari orang dengan pengalaman yang komprehensif," lanjut dia.
Ketika ditanya apakah ada faktor lain selain kompetensi, dia menjawab, "tidak ada. Karena memang yang bersangkutan itu ranking pertama. Jadi wajar terpilih".
Heru mengungkapkan bahwa dirinya menjadi Kepala Sekretariat Presiden karena melamar. Heru mengatakan hal itu sekaligus untuk membantah anggapan yang menilai dia menjadi Kasetpres karena dekat dengan Presiden Joko Widodo.
Heru mengatakan dia sudah mendaftar ikut seleksi menjadi Kasetpres sejak dua bulan lalu.
"Ya, buka-buka internet ada lowongan ya daftar. Ikut seleksi resmi," ujar Heru, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Rabu (19/7/2017).
Heru menyatakan mendaftar seleksi menjadi Kasetpres untuk mencari suasana baru dan membantah mendaftar atas saran Jokowi.
"Enggak (ada saran dari Jokowi), ada buka-an lamaran kosong ya ikut. Itu nanti di bawah Pak Pratikno (Mensesneg)," ujar Heru.
Heru mengatakan nantinya dia akan membantu Menteri Sekretariat Negara Pratikno dalam hal protokoler.
Heru terpilih menjadi Kepala Sekretariat Presiden dan diputuskan dalam rapat tim penilai akhir yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/7/2017).
FABIAN JANUARIUS KUWADO
Berita ini sudah tayang di kompas.com berjudul: Mensesneg: Heru Budi Ranking Tertinggi