Merinding, Tengku Dirkhansyah Prediksi Kematiannya di Blog Pribadi: Aku Dimakamkan Hari Ini

Sebelum dinyatakan meninggal dunia Tengku Dirkhansyah, Rabu (2/8/2017) pagi aktif menulis dalam blog pribadinya.

Tengku Dirkhansyah AS Ali 

TRIBUN-MEDAN.com - Sebelum dinyatakan meninggal dunia Tengku Dirkhansyah, Rabu (2/8/2017) pagi aktif menulis dalam blog pribadinya.

Siapa yang menyangka pria yang pergi karena penyakit jantung pernah menulis puisi bagaimana dia dimakamkan sampai kemudian badannya ditimbun tanah.

Tulisan ini bisa bikin merinding bahkan sampai membikin bulu kuduk berdiri. Kendati tidak disebutkan kapan dia menghebuskan nafas terakhirnya, namun dia menyebutkan, "Tapi… aku telah dimakamkan hari ini…"

Tidak hanya itu, dia juga melukiskan bagaimana sakitnya saat nyawanya dicabut. 

Baca: Bahaya Kartu Kredit, Perempuan Ini Operasi Wajah Demi Hindari Utang Rp 49,5 Miliar

Baca: Mengerikan, Libatkan Orang Bayaran 7 Kasus Pembunuhan Ini Bikin Heboh Publik Indonesia

Baca: Maia Estianty Gubah Lagu Menusuk Hati Sang Pelakor, Pesan Untuk Mulan Jameela

"Sakit, sakit sekali. Seratus tahun pun tak hilang rasa sakit ini. Kulit dan tulangku seperti digergaji lalu direbus dalam belanga. Nyeri, panas….masih terasa," tulisnya.

Tengku Dirkhansyah semasa hidup saat menjadi anggota legislatif di Sumatera Utara
Tengku Dirkhansyah semasa hidup saat menjadi anggota legislatif di Sumatera Utara (TRIBUN MEDAN)

Mantan anggota DPRD Sumut periode 2009-2014 menyebutkan detik-detik dirinya dikubur lalu ditimbun tanah, dia melihat semua orang meninggalkannya.

Bahkan pria yang akrab disapa Diky mengaku masih mendengar jelas langkah kaki mereka saat pergi meninggalkannya satu per satu.

Diky meninggalkan seorang istri bernama Ratih Rizki yang baru dinikahinya selama dua bulan dan seorang anak dari istri pernama bernama T. Shah'ariq Jaffar.

Tengku Dirkhansyah bersama istrinya Ratih Rizki
Tengku Dirkhansyah bersama istrinya Ratih Rizki (TRIBUN MEDAN)

Semua orang yang mengenal Diky terkejut dengan kepergiannya, tidak terkecuali sesama koleganya di Partai Demokrat DPD Sumut, Muhri Fauzi Hafiz.

"Kami semua terkejut, soalnya almarhum sehat-sehat aja kan," kata Fauzi kepada Tribun-Medan.com, Kamis (3/8/2017).

Beginilah curahan hati Diky soal kematiannya:

Perlahan….tubuhku diturunkan ke dalam lubang yang sempit…
Namun dengan cepat kemudian badanku ditimbun tanah
Lalu semua orang meninggalkanku
Masih terdengar jelas langkah kaki mereka

Kini aku sendirian…di tempat yang gelap, tak pernah terbayangkan
Sekarang aku sendiri, menunggu ujian

Suami belahan jiwa pun pergi
Anak… yang di tubuhnya mengalir darahku… juga pergi
Apalagi sahabatku… kawan dekat… rekan bisnis…
Ternyata aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka

Menyesal pun… tiada berguna
Taubat tak lagi diterima
Minta maaf… tak lagi didengar..

Kini aku sendirian mempertanggungjawabkan apa yang pernah aku lakukan…

Ya Allah, kalau boleh…
Tolong pinjamkan satu hari saja milik-Mu
Aku akan berkeliling mohon maaf kepada mereka
Yang telah merasakan kezalimanku
Yang susah dan sedih karena ulahku
Yang aku sakiti hatinya
Yang telah aku bohongi

Ya Allah,,,berikan aku satu hari saja
Untuk memberi seluruh baktiku untuk ayah ibu tercinta
Demi memohon maaf atas kata-kataku yang keras lagi tak sopan
Maafkan aku, Mama..Papa..,
Aku sungguh ingin sujud memohon ridha mereka
Maafkan aku
Aku ingin mengatakan bahwa aku sangat berterimakasih
Atas apa yang mereka korbankan untukku

Ya Allah… pinjamkan satu hari saja
Yang akan aku gunakan setiap detiknya
Untuk ruku’ dan sujud kepada-Mu
Beramal shalih dengan tulus
Menyedekahkan seluruh hartaku yang tersisa, di jalan-Mu
Menyesaaaaal… sekali rasanya
Waktu-waktuku berlalu dengan sia-sia
Bahkan Al Qur’an firman-Mu dengan malas-malasan kubaca
Andai kubisa putar ulang waktu itu..

Tapi… aku telah dimakamkan hari ini…
Sakitnya sakaratul maut masih menancap pada setiap senti tubuhku yang kini kaku
Tenggorokanku serasa ditancapi dahan besar yang penuh duri tajam
Lalu dahan itu ditarik dengan sekuat tenaga oleh malakul maut
Sakit…. sakit sekali…
Seratus tahun pun tak hilang rasa sakit ini…
Kulit dan tulangku seperti digergaji lalu direbus dalam belanga
Nyeri… panas….masih terasa
Dagingku pun terasa terlepas dari tulangnya
Duhai … kerasnya tarikan malakul maut itu…

Seandainya aku masih bisa bercerita…
Tentu tak akan tenang tidur teman-temanku yang masih hidup
Seumur hidup mereka tak akan pernah lagi tidur nyenyak..

Andai saja mereka tahu…
Baru beberapa saat dalam gelap…
Masih terdengar sayup-sayup suara sandal orang-orang yang meninggalkanku…
Tanah kuburku masih gembur
Baru saja ditidurkan sendirian
Aku lihat tanah kuburan ini makin lama makin menyempit
Dari kiri, kanan, atas dan bawah, makin mendekat
Aku ngeri… mereka terus menghimpitku dengan kejam
Aku ingin berteriak…tapi tak mampu…

Tubuhku remuk, rusukku bertindihan
Organ-organ dalamku hancur
Inilah yang dijanjikan Allah pada semua mayat, termasuk mayat orang shalih
Akankah diluaskan lagi kuburku setelah ini?!
Bagaimanakah aku menjawab pertanyaan ujian setelah ini?

حَتَّىٰ إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ

“hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia),” (QS Al-Mu’minun 23:99)

لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ كَلَّا ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا ۖ وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ

“agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan.” (QS Al-Mu’minun 23:100)

O…andaikan aku bisa keluar dari sini

– Astagfirullahaladzim –
– ALLAHUAKBAR –
– Alfatihah –
– AMIIIN YRA –

Almarhum lahir di Medan pada 31 Oktober 1978 merupakan alumni Fakultas Ekonomo USU merupakan atlet renang dan pernah beberapa kali membawa harum nama sekolahnya Perguruan Harapan tampil sebagai juara antar sekolah.

Almarhum dilahirkan dari keluarga perenang, orangtuanya yang bernama Alm Tengku Razman merupakan mantan atlet polo air Sumut.

Begitu juga dengan abangnya Tengku Arkansyah (Didi), Tengku Syarah dan dr Tengku Gita adalah para mantan perenang Sumut.

Selain aktif di organisasi akuatik, Alm T Diky merupakan kader Partai Demokrat yang pernah menjabat sebagai anggota DPRD Sumut periode 2009-2014.

Selain itu, almarhum juga menjadi pasangan H Milvan Hadi pada Pilkada Kota Tanjungbalai tahun 2015 lalu.

Almarhum, T Diky juga pernah aktif di HMI Fakultas Ekonomi USU.

Meninggal Usai Dua Bulan Menikah 

Kabar mengejutkan datang dari Sumatera Utara, tokoh yang cukup dikenal dan pernah menjadi anggota dewan di DPRD Sumut Tengku Dirkhansyah mendadak meninggal dunia, Rabu (2/8/2017) pagi.

Kabar duka tersebut tersebar dengan cepat di dunia maya melalui akun Facebooknya. Banyak kerabat dan rekan-rekannya mengucapkan dukacita tersebut.

Pria yang akrab disapa dengan Diky tersebut padahal kabarnya melangsungkan pernikahan dengan seorang wanita bernama Ratih Rizki dua bulan yang lalu.

Kabar bahagia itu disampaikan oleh Tengku Diky melalui akun Facebooknya.

Baca: Banjir Ucapan Dukacita, Tengku Dirkhansyah, Mantan Anggota DPRD Sumut Meninggal Dunia

Dia meminta maaf kepada rekan dan teman-temannya yang tidak diundang dalam penikahannya, pasalnya tidak ada pesta resepsi.

"Terima kasih abangda. Mohon maaf mohon izin bangda, tak ado pesta, cuma akad nikah saja bang. Mohon doa restu ya bangda,,," kata Diky menjawab pernyataan temannya yang tak sempat mengundang dalam acara bahagianya itu.

"Selamat berbahagia ..tak sompat lg ngundang2 yo," kata temannya Komis Simanjuntak di kolom akun Facebook Diky.

Hal ini bisa dimaklumi mengingat hajatan tersebut merupakan pernikahan kedua Tengku Diky.

Kabarnya dia sebelumnya penah menikah dengan anak H Nurdin Lubis mantan sekretaris daerah (Sekda) Sumatera Utara, masa saat Gatot Pujonugroho menjadi Gubernur Sumut.

Tengku Diky tercatat pernah menikahi Ika Hardina Lubis dan dikaruniai seorang putra bernama T. Shah'ariq Jaffar.

Baca: Posting Foto Kuburan Sahabat, Gak Dikira Hari Ini Tengku Dirkhansyah Dikuburkan

Ini tercatat dalam selebaran yang dipublikasi Diky saat mencalonkan menjadi anggota DPRD Sumut untuk yang kedua kalinya.

Untuk pernikahan kedua Diky bersama Ratih Rizki banyak harapan yang dibebankan ke pundaknya, para kerabat berharap pernikahannya itu bisa langgeng sampai tua.

Seperti yang disampaikan Bambang Biljohn Hendarto yang meminta Diky untuk menjaga dan menitipkan keponakannya Ratih Rizki.

"Selamat berbahagia Dicky Tengku Dirkhansyah AS Ali dan ratih..semoga langgeng sampai tua bersama..terima kasih sudah memberi bahagia buat keponakan saya sekaligus saya titip ponakan saya Ratih Rizki M Ray agar nantinya menjadi makmun dan muslimah yang baik bagi keluarga kalian..," tulis Bambang dalam akun Facebook Diky.

Namun Allah berkehendak lain, hari ini Rabu 2 Agustus 2017 Tengku Diky meninggal dunia. Penyebabnya kematian Diky belum diketahui, kenapa dan bagaimana dia bisa meninggal

Like facebook

Tribun Medan eksis di Sosial Media:
Follow twitter @tribunmedan dan suka Facebook tribun-medan.com

Cek juga Instagram Tribun Medan di @tribunmedandaily temukan informasi menariknya.

Anda penggila bola? Suka Facebook  Tribun PSMS

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved