Banteng Jawa Tersisa 28 Ekor, Beginilah Upaya Pelestarian Satwa Langka agar Tidak Punah
Satwa langka banteng jawa (Bos javanica) semakin mendekati kepunahan. "Pendataan terakhir mencatat jumlah banteng jawa tersisa sebanyak 28 ekor"
TRIBUN-MEDAN.COM - Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi pada Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Is Mugiono mengatakan satwa langka banteng jawa (Bos javanica) semakin mendekati kepunahan.
"Pendataan terakhir mencatat jumlah banteng jawa tersisa sebanyak 28 ekor," ujar Is Mugiono mewakili Direktur Jenderal KSDAE dalam Workshop "Pemulihan Ekosistem Pengendalian Jenis Asing Invasif Acacia nilotica di Taman Nasional Baluran" di Jakarta.
Terpisah, Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur Ayu Dewi Utari mengatakan, berdasarkan hasil pengamatan langsung di alam sepanjang 2013-2016, populasi banteng jawa mengalami penurunan dan kondisi ini mengkhawatirkan.
Ayu menyebutkan, pemantauan banteng dilakukan di Hutan Lindung Londo Lampesan (Kabupaten Jember), Hutan Lindung Lebakharjo (Kabupaten Malang), serta Perkebunan Trebasala di Kabupaten Banyuwangi.
"Hasilnya, banteng yang terpantau pada 2013 berjumlah 50 ekor. Jumlah banteng terpantau berkurang jadi 47 ekor pada 2014, lalu berkurang lagi pada 2015 dan 2016, masing-masing tinggal 39 dan 22 ekor," ujar Ayu dikutip Tempo.co.
Baca: Satwa Langka Capriconis Sumatraensis Ini Berhasil Diselamatkan dan Dirawat KPH Tobasa
Baca: Julia Perez-Gaston Rela Bugil Bareng demi Satwa Langka
Baca: Penjual Satwa Langka Akan Dimiskinkan

Penurunan populasi banteng karena habitatnya terdesak oleh kehadiran perkebunan. Secara alamiah, populasi banteng juga berkurang karena dimangsa kawanan ajag (Cuon alpinus), anjing hutan yang fisiknya hampir mirip dengan serigala atau Canis lupus.
Ancaman Jenis Asing Invasif
Menurut Is Mugiono, ancaman jenis asing invasif (JAI) di Taman Nasional (TN) Baluran sangat besar.
Serangan jenis invasif di Indonesia cukup banyak antara lain: Acacia nilotica di TN Baluran, Arenga obtusifolia di Taman Nasional Ujung Kulon, Acacia decuren di TN Merpai dan Merbabu, Meremia peltata di TN Bukit Barisan Selatan, Spatodea campanulata di TN Bantimurung Bulusaraung, dan sebagainya.
Bahkan jenis asing invasif pada beberapa kawasan konservasi di Indonesia mencapai kondisi "bahaya". Hal ini dapat berdampak pada penggeseran dan ancaman kepunahan keberadaan ekosistem asli kawasan.
"Peta sebaran Acacia nilotica pada kawasan TN Baluran mencapai luasan 5.592 hektare pada berbagai tipe habitat dengan tingkat serangan dari ringan hingga berat. Invasi terluas pada habitat savana dengan luasan 2.775 hektare," ujar Is Mugiono dalam rilis Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Djati Witjaksono Hadi yang diterima Tribun-Medan.com
Kondisi tersebut harus segera disikapi dengan rencana tindakan nyata secara tuntas sehingga mampu mengembalikan kepercayaan internasional bahwa Indonesia mampu menjaga kekayaan biodiversitasnya.
Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengundang akademisi, dan pemangku kepentingan untuk merumuskan upaya pengendalian ancaman jenis asing invasif di Taman Nasional (TN) Baluran.
Is Mugiono berharap forum ini dapat memberikan kontribusi positif rencana aksi dalam upaya mencegah invasif spesies asing ini.
Perlu beberapa langkap dan kebijakan untuk mendukung optimalisasi penanganan JAI. Dari sisi teknis perlunya penerapan teknologi yang mendukung efektivitas dan percepatan pelaksanaan di lapangan. Pedoman pelaksanaan penanganan invasi dan pemulihan ekosistem juga perlu diperkuat.
Misalnya regulasi yang berkaitan dengan pemanfaatan limbah kayu hasil pengendalian tegakan. Di samping itu, perlu dukungan berbagai pihak untuk tahapan sosialisasi hingga menyentuh aspek di luar kawasan.
Bupati Situbondo Dadang Wigiarto, memberikan gambaran tentang pemanfaatan tanaman Acacia nilotica yang telah dilakukan oleh masyarakat Situbondo. Dadang mengajukan gagasan penanganan dan pengendalian JAI Acacia nilotica di TN Baluran dari aspek sosial melalui pemberdayaan masyarakat.
Atas fasilitasi pemerintah daerah, masyarakat pemanfaat tanaman Acacia nilotica yang tergabung dalam kelembagaan/kelompok dapat menjalin kerjasama dengan TN Baluran yang mengikat hak dan kewajiban kedua belah pihak.
"Dengan memanfaatkan biji akasia sebagai kecambah dan campuran kopi, batang akasia untuk bahan pembuatan arang, saya rasa menjadi sebuah solusi yang bisa ditawarkan pemerintah daerah," ujar Dadang.
Taman Nasional Baluran di Kabupaten Situbondo menjadi tempat pelaksanaan puncak peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2017. Salah satu isu yang diangkat pada HKAN 2017 yaitu permasalahan krusial pada ekosistem savana di TN Baluran.
Rencana aksi pengendalian jenis invasif di TN Baluran ini menjadi awal untuk selanjutnya diterapkan pada kawasan-kawasan lainnya.
Dikenal dengan Sebutan Sapi Bali
Banteng jawa memiliki nama ilmiah Bos javanicus.
Banteng atau tembadau, dikutip dari Wikipedia, adalah hewan yang sekerabat dengan sapi. Satwa asli Asia Tenggara ini ditemukan di Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam.
Di Indonesia, dikutip Tribun-Medan.com dari Satuharapan.com, banteng ditemukan di Kalimantan, Jawa, dan Bali. Banteng jenis ini juga ditemukan di Australia Utara sejak masa kolonisasi Britania Raya pada tahun 1849, lestari hingga sekarang.
Dikenal tiga anak jenis banteng liar, yakni Bos javanicus javanicus (di Jawa, Madura, dan Bali), Bos javanicus lowi (di Kalimantan, dengan banteng jantan berwarna cokelat bukan hitam), dan Bos javanicus birmanicus (di Indocina). Anak jenis yang terakhir digolongkan “terancam” oleh Badan Konservasi Dunia, IUCN.
Banteng dapat mencapai ukuran tinggi sekitar 1,6 m di bagian pundak dan panjang badan 2,3 m. Berat banteng jantan biasanya sekitar 680 kg - 810 kg, bahkan bisa mencapai berat satu ton, sedangkan betinanya lebih ringan.
Banteng memiliki bagian putih pada kaki bagian bawah dan pantat, punuk putih, serta warna putih di sekitar mata dan moncongnya, walaupun terdapat sedikit dimorfisme seksual pada ciri-ciri tersebut. Banteng jantan memiliki kulit berwarna biru-hitam atau cokelat gelap, dengan tanduk panjang melengkung ke atas, dan punuk di bagian pundak. Sementara, betinanya memiliki kulit cokelat kemerahan, tanduk pendek yang mengarah ke dalam dan tidak berpunuk.
Pakan satwa ini rumput, bambu, buah-buahan, dedaunan, dan ranting muda.
Banteng memiliki kecenderungan berkelompok, dua sampai 30 ekor. Di Indonesia, satwa ini ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Meru Betiri, Taman Nasional Alas Purwo, Taman Nasional Baluran, serta Taman Nasional Bali Barat. (*)
*******
KLIK BERITA TERPOPULER LAINNYA
Baca: BREAKING NEWS: DL Sitorus Si Raja Perkebunan Dikabarkan Meninggal Dunia di Pesawat
Baca: Ini Detik Kematian DL Sitorus di Pesawat Garuda
Baca: Sederet Kasus DL Sitorus, Kabur dari Penjara Kepergok Bareng Menhut MS Kaban di Pesawat
Baca: Sengketa Register 40 Padang Lawas: Berapa Kali Pak DL Sitorus Akan Dieksekusi?
Baca: Benarkah Sophia Latjuba-Ariel Noah Sudah Nikah? Berikut Penjelasan dan Foto Kebersamaan Mereka
Baca: Duh Geregetan, Reaksi Janda Cantik Masayu Anastasia Lihat Video Heboh Dirinya Mesra Bareng Pria
Baca: Meski Sudah Bercerai, Masayu Anastasia Tetap Ribut dengan Lembu
Baca: Disebut Simbol Prostitusi, Kisruh Kedatangan SNSD di Indonesia, Disorot Media Asing
Baca: Psikolog Ini Sempat Bilang K-Pop SNSD Simbol Seks, tapi Gini Akhirnya
Baca: HEBAT, Cewek Bule Tangkap Pencopet Dompetnya, lalu Lakukan Hal tak Terduga Ini
Baca: Unggah Foto Bareng Raffi Ahmad, Netizen Malah Bilang Ayu Ting Ting Cemen
Baca: Kala Aktris Sinetron Cantik Ini Jadi Korban Bully di Film 12:06 Rumah Kucing
Baca: Perempuan Ini Sempat Malu Digandeng Andika Eks Vokalis Kangen Band
Baca: Dude Beber Alasan Mengapa Absen Dampingi Alyssa Soebandono saat Bersalin
Baca: Begini Sikap Mario Teguh bila Kiswinar Menolak Memulihkan Hubungannya
Baca: BREAKINGNEWS - Semburan Dahsyat Erupsi Sinabung 3 km, Arah Barat Gelap-gulita Tertutup Awan Panas
Baca: Unik dan Cerdas, Tengok Trik Perempuan Ini, Penjahat Kelamin pun Bisa Hilang Nafsu
Baca: Mengejutkan, Liverpool Menolak Tawaran Fulus Fantastis dari Barcelona untuk Coutinho
Baca: Alvaro Morata Belum Unjuk Gigi Bersama Klub Barunya Chelsea
Baca: Nemanja Matic Kepergok Jalani Tes Medis di Manchester United
Subcribe YouTube Tribun Medan