DL Sitorus Meninggal

DL Sitorus Meninggal, Novita Dewi Bilang Kematian di Pesawat Sesuai Permintaan Mendiang

Penyanyi jebolan ajang X Factor, Novita Dewi Marpaung, mengaku pernah berbicara dengan DL Sitorus tentang kematian sekitar sepuluh tahun lalu.

Instagram/novitadewirock
Novita Dewi berfoto dengan pengusaha DL Sitorus. 

TRIBUN-MEDAN.com-Penyanyi jebolan ajang X Factor, Novita Dewi Marpaung, terkejut mendengar kabar meninggalnya pengusaha besar, DL Sitorus, Kamis (3/8/2017).

Novita Dewi, dalam akun Instagramnya, mengaku pernah berbicara dengan pengusaha yang bergerak di bidang perkebunan sekitar sepuluh tahun lalu tentang kematian.

"Sekitar 10 tahun lalu opung pernah bilang kalau bisa minta sama Tuhan meninggal dipesawat aja, dan terkabul opung meninggal tenang di pesawat sore tadi," tulis Novita di keterangan foto yang ia unggah di Instagram kemarin.

Dalam foto itu, nampak dirinya akrab dengan DL Sitorus dalam sebuah acara resmi.

Raja perkebunan asal Sumatera Utara Darianus Lungguk atau DL Sitorus, meninggal dunia di pesawat Garuda rute Jakarta-Medan, Kamis (3/8/2917) siang.

DL Sitorus menutup mata sesaat setelah mengeluh sesak napas. Saat itu, dia baru saja duduk di kursinya di kelas bisnis.

Senior Manager Communications Garuda Indonesia Ikhsan Rosan menjelaskan, DL Sitorus tercatat sebagai penumpang kelas bisnis Garuda 188 rute Jakarta-Medan. Ia berpergian seorang diri.

Menurut Iksan, tak ada catatan khusus terkait kesehatan penumpang atas nama DL Sitorus. Bahkan, DL Sitorus sempat santap siang di lounge Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Ketika hendak beranjak dari lounge untuk boarding, DL Sitorus merasa tidak kuat jalan. Pihak maskapai kemudian menyiapkan kursi roda.

"Prosesnya boarding biasa. Tapi, nggak kuat jalan, minta kursi roda, dia sudah tua umur 80-an," ungkap Iksan.

Sampai di dalam pesawat, DL Sitorus mengaku, sesak napas. Sesaat kemudian, DL Sitorus tidak sadarkan diri.

DL Sitorus dinyatakan meninggal dunia setelah boarding penerbangan Garuda dari Jakarta-Medan.
DL Sitorus dinyatakan meninggal dunia setelah boarding penerbangan Garuda dari Jakarta-Medan. (TRIBUN MEDAN)

"Sampai di pesawat mengeluh sesak napas lalu tidak sadarkan diri, petugas di pesawat kemudian memanggil petugas kesehatan bandara," kata Ikhsan.

Petugas kesehatan yang tiba di dalam pesawat segera mengecek kondisi DL Sitorus. Namun, petugas kesehatan menyatakan bahwa penumpang yang bersangkutan telah meninggal dunia.

"Ketika dicek, sudah meninggal. Prosesnya cepat," kata Ikhsan.

Petugas kemudian menurunkan jenazah DL Sitorus. Proses ini membuat pesawat Garuda Indonesia tersebut mengalami penundaan penerbangan selama 65 menit.

DL Sitorus adalah pengusaha sukses, yang dijuluki Si Raja Perkebunan asal Sumut. Selain memiliki perkebunan kelapa sawit dengan luas puluhan ribu hektare, DL Sitorus juga memiliki yayasan pendidikan dan rumah sakit.

Konglomerat ini juga memiliki gedung-gedung untuk resepsi pernikahan suku Batak yang diberi nama Rumah Gorga dan tersebar di Jakarta dan Bekasi. DL Sitorus lahir di Parsambilan, Kecamatan Silaen, Toba Samosir, Sumut.

Ia kemudian pindah dan besar di Siantar. DL Sitorus menikah dengan Boru Siagian dan dikaruniai lima anak, dua perempuan dan tiga laki-laki. Sebagai putra daerah yang paling sukses di perantauan dan selalu memberikan perhatian untuk membangun kampung halaman (Bona Pasogit), nama DL Sitorus diabadikan menjadi nama sebuah jalan di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.

Bupati Toba Samosir Monang Sitorus beberapa waktu lalu, meresmikan nama Jalan DR Sutan Raja DL Sitorus.

DL Sitorus Semasa Hidup
DL Sitorus Semasa Hidup (Kompasiana)

Jalan sekitar 12 km itu terbentang mulai dari simpang Sibisa di Aek Natolu Kecamatan Lumban Julu sampai simpang Kantor Kelurahan Parsaoran Ajibata melintasi Sibisa, Bandara Sibisa, Simarata dan Motung Kecamatan Ajibata, Toba Samosir, Sumut.

Kesuksesan DL Sitorus di bisnis kelapa sawit ternyata membawanya ke panggung politik. Pada 20 Januari 2006, DL Sitorus mendeklarasikan Partai Peduli Rakyat Nasional, di mana dia menjadi tokoh utama pendiri partai ini.

Di dunia pendidikan, DL Sitorus yang memiliki perhatian lebih di dunia pendidikan menjabat sebagai Ketua Yayasan Abdi Karya (Yadika) yang berdiri sejak tahun 1976. Yadika secara bertahap telah menyelenggarakan semua strata pendidikan tingkat TK, SD, SMP, SMU, SMEA, STM, LPK dan BLK.

Tahun 1989, DL Sitorus semakin menancapkan bisnisnya di dunia pendidikan tinggi. Pada tahun itu, DL Sitorus membuka Universitas Satya Negara Indonesia (USNI), yang merupakan salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. (*)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved