Tewas Dibakar Massa
Memilukan dan Menohok Kalbu, Istri Pria yang Tewas Dibakar Hidup-hidup usai Tudingan Menyakitkan
Seorang pria berinisial MA dikeroyok dan dibakar hidup-hidup oleh warga karena dituduh sebagai pelaku pencurian amplifier milik mushala
Biasanya juga, kata Zubaidah, MA kembali ke rumah setelah bekerja pada sore hari sekitar pukul 17.00 WIB.
Sampai saat ini Zubaidah mengaku belum mendatangi tempat kejadian saat almarhum suaminya dihakimi massa.
Sambil terisak tangis, Zubaidah pun berharap adanya keadilan untuk almarhum suaminya, agar pelaku yang telah membakar suaminya segera ditemukan dan diproses hukum.
Almarhum MA telah dimakamkan pada Rabu (2/8/2017) sore di TPU Kedondong, BTN Buni Asih Kongsi, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi
Yakin Suaminya Bukan Pencuri
Siti Zubaidah (25), istri dari MA, pria di Bekasiyang dibakar hidup-hidup karena dituduh mencuri amplifier mushala, tidak percaya bahwa suaminya melakukan pencurian.
Berdasarkan video yang ia lihat di media sosial, amplifier mushala itu masih ada.
“Saya sempat lihat dari (video) YouTube, kalau amplifier punya mushala masih ada di dalam mushala. Di video itu ada suara orang yang ngomong begitu, tetapi sekarang videonya sudah enggak ada,” ujar Zubaidah (25) saat ditemui di kediamannya, Kampung Jati, Desa Cikarang Kota, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Kamis (3/8/2017).
Zubaidah menduga, suaminya bukan mencuri, tetapi tengah berada di mushala untuk shalat dengan membawa amplifier bekas yang akan direparasi.
“Jadi dia (MA) udah dapet barang (amplifier), pas dia selesai solat terus langsung ada yang liat (MA) bawa amplfier, ya mungkin itu langsung diteriakin maling, langsung dihakimi warga,” kata Zubaidah.
Ia menyampaikan, dalam video yang dilihatnya tersebut, MA belum sempat mengikat amplifier, tetapi sudah diamuk dan diteriaki massa. Namun, kata Zubaidah, video yang ia tonton itu sudah hilang dari media sosial.
Oleh karena itu, Zubaidah meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas dan mengungkap pelaku yang membakar suaminya.
“Kalau pun umpamanya suami saya bersalah, melakukan pencurian itu, tapi kan enggak harus sampai dianiaya atau dibakar begitu kan, dia bukan hewan,” kata dia.
Sehari-hari, MA bekerja sebagai tukang reparasi alat elektronik. Ia mencari barang-barang atau amplifier bekas lalu direparasi di rumah untuk kemudian dijual lagi setelah diperbaiki.
Almarhum MA meninggalkan Zubaidah serta seorang anak laki-laki berusia empat tahun dan bayi enam bulan yang masih dalam kandungan sang istri.