Gak Nyangka, Tetangga yang Mengontrak Rumah 2 Tahun Itu Ternyata Penyandang Dana Teroris
Rumah yang menghadap langsung ke taman perumahan itu, sebelumnya dihuni oleh SPT seorang terduga teroris yang diamankan oleh Densus 88
Baca: Destiara Bocorkan Skandal Percintaannya dengan Wali Kota Terpilih, Sering Berhubungan Seksual
Dia menceritakan tidak mengetahui persis kejadian pada saat penggerebekan oleh Densus 88 berlangsung.
Hanya melihat banyak polisi berpakaian serba hitam yang ada di depan rumah SPT dan polisi lainnya meminta kepada warga untuk tetap berada di dalam rumah dan tidak perlu melihat kejadian yang menurutnya berlangsung sangat singkat.
"Kemarin itu masih pagi. Saya keluar, terus disuruh masuk sama polisi. Tidak tahu sebenarnya ada apa," tuturnya.
Tidak lama setelah itu, kata dia, masuk dua mobil polisi lainnya dan melepas garis polisi yang sebelumnya terpasang.
Para tetangga kemudian baru membicarakan hal itu setelah ada pemberitaan bahwa SPT merupakan terduga teroris yang membantu mendanai kegiatan terorisme di Suriah.
Selama menjadi tetangga, SPT dikenal sebagai orang yang cukup ramah dan baik kepada warga sekitar. Tidak ada hal yang mencurigakan darinya, begitu juga dengan istrinya.
Salat subuh berjamaah di masjid dekat perumahan juga menjadi rutinitas SPT.
Bukan hanya itu, keseharian SPT dan istrinya juga dianggap biasa saja seperti halnya ibu rumah tangga lainnya yang berada di komplek dengan penjagaan yang ketat di depannya.
"Biasa aja sih, anaknya juga sering main di taman ini. Tidak ada yang beda sih," kata dia.
Pendekatan Personal Mencari Dana
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri, Martinus Sitompul menjelaskan SPT mencari dana dengan cara berbincang dengan satu per satu orang calon donatur yang dianggap potensial untuk memberikan dana bagi kegiatan pengiriman sejumlah teroris.
Dalam pertemuan itu, calon donatur akan diberikan pemahaman radikal dari SPT. Mereka yang berhasil terpapar paham radikal dari SPT, akan mendonasikan uang dalam jumlah tertentu kepada SPT.
Dari dana yang terkumpul, SPT kemudian memberikan dana itu untuk memberangkatkan anggota teroris yang ingin berjuang di Filipina dan Suriah.
"Dia minta sumbangan, mengumpulkan dan memberangkatkan mereka yang mau pergi ke Filipina dan Suriah dan basis-basis ISIS lainnya," jelasnya.
