Tak Ada Puskesmas, Ibu Ini Terpaksa Ditandu Kondisi Masih Diinfus Jalan Kaki Mau Melahirkan
Minimnya akses kesehatan di desa ini membuat warganya harus berjalan jauh hanya untuk membawanya bersalin hingga ke desa tetangga
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Alfon Pardosi
TRIBUN-MEDAN.com, LANDAK - Minimnya akses kesehatan di desa ini membuat warganya harus berjalan jauh hanya untuk membawanya bersalin hingga ke desa tetangga yang ada fasilitas kesehatan.
Bahkan ibu yang mau bersalin ini terpaksa diinfus saat menempuh perjalanan sejauh 50 km antar kecamatan hanya untuk bisa mendapatkan pertolongan. Itu pun dengan berjalan kaki.
Kondisi ini terjadi di Kalimantan Barat, sungguh miris, mengingat Indonesia telah merdeka selama 72 tahun. Netizen pun ribut kenapa di daerah itu tidak mendapatkan fasilitas yang baik untuk kesehatan.
Baca: Tak Kunjung Dikaruniai si Buah Hati, Mengejutkan, Zaskia Izinkan Irwansyah Menikah Lagi
Baca: Rumah Tangga Bubar Usai Istri Baca SMS, Rahasia Besar Suami Terbongkar, Kisahnya Tragis
Baca: Mengerikan, Sebelum Ditemukan Tewas, Johannes Marliem Khawatir Nyawanya Terancam
Informasi tentang ada warga Kabupaten Landak yang terpaksa dibawa dengan cara dipikul untuk mendapatkan persalinan ke Kabupaten Bengkayang di posting oleh Robert Christianto melalui Media Sosial (Medsos) Facebook.
Dia mengaku prihatin kenapa di daerahnya yang kaya tidak ada fasilitas kesehatan yang mumpuni untuk membantu ibu hamil.
"Masyarakat kampung Padang Desa Parek, Kec. Air Besar, Kab. Landak, menandu seorang ibu untuk mendapatkan pertolongan dari tenaga medis melewati wilayah kec. Suti Semarang Kab. Bengkayang. Sampai kapan kah masyarakat kami harus begini terus?"
Kepala Desa (Kades) Parek, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Lorensius SE mengakui beberapa hari yang lalu memang ada warganya yang terpaksa dipikul untuk menjalani proses persalinan di Kecamatan Suti Semarang, Kabupaten Bengkayang.
"Iya kemarin hari Jumat memang ada persalinan warga saya atas nama Dona dari Kampung Padang Tanjung, Dusun Padang Bengawan, Desa Parek. Kenapa dipikul dan dibawa ke Kecamatan Suti Semarang, karena akses ke Serimbu cukup jauh," ujar Kades kepada wartawan pada Selasa (15/8/2017).
Baca: Usai Putuskan Jadi Mualaf, Ratu Kecantikan Ini Selalu Lakukan Hal Mengejutkan Saat Posting Foto
Baca: Gak Punya Urat Malu, Wanita Perebut Suami Ajukan Pertemanan Lalu Tega Pamer Foto
Baca: Gara-gara Gaya Duduknya Cool, Putra Jokowi Diledekin Si Bungsu, Ngakak Habis. . .
Selain itu, akses jalan dari Desa Parek ke Serimbu yang merupakan ibu Kota Kecamatan tidak bisa menggunakan mobil karena belum ada jembatan.
"Kalau pakai motor itu sekitar dua jam setengah ke Serimbu, kalau ke Suti Semarang sekitar 30 menit," katanya
Sedangkan pada saat membawa warga yang bersalin saat itu, membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam.
"Awalnya memang ada penangganan dari dukun beranak di kampung, tapi karena tidak mampu dibawa ke Suti Semarang dengan digotong," jelasnya.
Setelah mendapatkan pertolongan pertama dari Puskesmas Suti Semarang, kemudian warganya itu dibawa ke Rumas Sakit Serukam.
"Saat ini kondisi ibu dan bayi sudah sehat, dan tidak lama lagi akan di bawa pulang ke kampung," ungkapnya.
Diakui Lorensius bahwa di Desa yang ia pimpin belum ada bidan yang stanbay.
"Kemarin saya sempat sampaikan ke pihak Puskesmas di Serimbu, dan mereka menyambut positif. Mereka mengatakan masih menunggu tenaga medis yang siap ke tempat kami," terangnya.
Untuk itu Kades berharap agar ke depannya ada tenaga medis yakni bidan dan perawat yang stanbay di Desa nya.
"Karena akses ke Puskesmas di ibu Kota Kecamatan cukup jauh. Jadi minimal ada Puskesmas atau Pustu untuk mengcover wilayah Tengon, Bentiang, dan Parek," tutupnya.
Berita ini telah tayang di Tribun Pontianak dengan judul: Tragis! Ibu Hamil Ditandu Lintas Kecamatan untuk Proses Persalinan, Ini Kisahnya
Like facebook
Tribun Medan eksis di Sosial Media:
Follow twitter @tribunmedan dan suka Facebook tribun-medan.com
Cek juga Instagram Tribun Medan di @tribunmedandaily temukan informasi menariknya.
Anda penggila bola? Suka Facebook Tribun PSMS