Peggy Melati Sukma Datang ke Medan dan Lakukan Hal Ini Demi Rakyat Palestina
Peggy atau kini disapa Khadija, merupakan mantan Selebriti Indonesia, dirinya mantap berhijrah beberapa tahun lalu.
Laporan Wartawan Tribun Medan / Elvira Lieshanty Febryza
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Dukungan untuk kedamaian dan kemerdekaan Palestina mengalir dari berbagai pihak seperti aktivis, selebritis dan lainnya.
Aktivis peduli Palestina, Peggy Melati Sukma hadir di Medan dalam Roadshow Lets Save Palestine, yang digagas oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Masjid Al Jihad, Kamis (17/8/2017).
Peggy atau kini disapa Khadija, merupakan mantan Selebriti Indonesia, dirinya mantap berhijrah beberapa tahun lalu.
Baca: Buat Merinding, Oki Setiana Dewi Bacakan Puisi untuk Palestina
Baca: 5 Seleb Dunia yang Blak-blakan Dukung Palestina, No.2 Nyumbang Uang Banyak
Sekarang dirinya menekuni lakon sebagai Aktivis peduli Palestina, aktif menjadi pembicara untuk mendorong kaum muslim menjadi pejuang kemanusiaan peduli terhadap Palestina.
Dirinya bicara banyak tentang kondisi Palestina yang diserang secara membabi buta oleh Israel. Pengalamannya menapaki Bumi Syam disampaikan untuk mengedukasi warga Kota Medan.
“Melihat kondisi itu, Dunia kemana? Dimanakah keberadaan kita sebagai muslim untuk membantu saudara kita? Apakah kita tahan melihat duka mereka? Ini ujian berat bagi kaum muslim. Mari kita bantu, apa yang kita bisa, baik materil ataupun moril” ujarnya.
Setelah mempersentasikan materi, dalam acara tersebut, ia turut menggalang dana yang akan disumbangkan bagi masyarakat Palestina. Peggy pun melakukan lelang barang miliknya dan dana yang terkumpul juga disumbangkan untuk Palestina.
Sebelumnya, Ustaz Abdul Latif Khan membuka acara dengan menyampaikan ceramah kepada para peserta yang hadir.
“Pelanggaran hukum besar-besaran dilakukan oleh Israel kepada Palestina. Kita harus paham bahwa konflik ini adalah persoalan kemanusiaan dan masalah penjajahan. Bukan masalah agama,” tuturnya.
Menurutnya, Indonesia mempunyai latar belakang yang baik dalam memori bangsa Palestina. Masyarakat Palestina menganggap Masyarakat di Indonesia adalah saudara terdekat. Maka dari itu, kedekatan tersebut hendaknya ditunjukkan untuk saling membantu.
“Saatnya kita menunjukkan apakah kita akan ikut serta atau tidak. Cara nyata, sedekahkan hartamu berapapu itu. Ingatlah bahwa tidak ada kemenangan selain berserah diri pada Allah SWT. Ketika kita meyakini bahwa Allah yang menjadi sebab kemenangan,” paparnya.
Dalam acara hadir pula Head Office ACT Sumatera Utara, Ronio Romantika. Ia mengatakan sangat bersyukur atas terselenggaranya kegiatan yang dapat mengunggah kepedulian dan konstribusi masyarakat Medan terhadap sesama di Palestina.
Menurutnya, isu pembebasan dan kemerdekaan Palestina tidak hanya disuarakan warga Timur Tengah atau umat Islam saja. Seluruh umat manusia merasa memiliki untuk peduli terhadap warga palestina dan kemerdekaan negaranya dari cengkraman penjajahan Zionis Israel.
“Sejak 2009, Aksi Cepat Tanggap mewakili bangsa Indonesia hadir untuk warga Palestina dengan berbagai aksi dan program,” katanya.
Ia menjelaskan berbagai program berkelanjutan ACT hasil kolaborasi dengan berbagai mitra, hingga saat ini masih terus berjalan. Diantaranya adalah Mobile Water Tank dan Waterwell yang dibangun di Jabalia Utara.
Kemudian pemberian generator listrik beserta bahan bakar solar dalam beberapa tahap untuk pemukiman, klinik kesehatan, dan sekolah.
ACT juga telah mengembalikan penghidupan masyarakat Gaza melalui pembuatan peternakan ayam dan pembuatan kapal nelayan.
Dalam bidang kesehatan ACT setiap tahunnya secara bertahap menyalurkan amanah rakyat Indonesia dalam bentuk pembangunan klinik kesehatan, pemberian mobil ambulans, peralatan medis, kursi roda, hingga bantuan persalinan untuk kaum hawa di Gaza.
Setiap tahunnya dalam beberapa periode ACT juga mengimplementasikan donasi dari Indonesia guna memenuhi kebutuhan dasar pangan masyarakat Palestina.
Di antaranya merupakan pemberian paket pangan berisi sembako, pembagian daging qurban, distribusi tepung gandum, bingkisan lebaran, dan pembagian ifhtor siap saji pada bulan Ramadhan.
“Penghujung April 2017 lalu, ACT melansir program Humanity Card. Kartu kecil seukuran KTP yang berisi saldo layaknya ATM guna dibelanjakan penerima manfaat pada beberapa minimarket mitra ACT,” terangnya.
Secara berkala, para pengungsi palestina mendatangi dua minimarket di Gaza Tengah dan Khan Younis. Mereka tak lagi harus berjibaku dengan harga barang belanjaan.
Cukup serahkan kartu mungil biru yang telah terisi saldo belanja kepada kasir minimarket, mereka dapat menebus sembako yang mereka beli.(*)