Pembunuhan
Sadisnya Pembunuhan Pasutri Pengusaha Garmen, Warganet Sampai Memohon Hal Ini pada Kapolri
Warganet ramai-ramai mendoakan pasutri Husni Zarkasih (57) dan Zahiya Masrur (54) yang tewas dibunuh dengan cara sadis.
TRIBUN-MEDAN.com - Simak kisah memprihatinkan di balik pembunuhan pasutri pengusaha garmen, netizen ramai-ramai mendoakan juga meminta Kapolri dan Jaksa lakukan hal ini, Kamis (14/9/2017).
Warganet ramai-ramai mendoakan pasutri Husni Zarkasih (57) dan Zahiya Masrur (54) yang tewas dibunuh dengan cara sadis.
Berdasar fakta-fakta yang ada di rumah korban dengan ditemukan banyak darah yang berceceran, menurut polisi pasutri ini dianiaya oleh tiga pelaku lalu dibuang di sungai.
Mayat keduanya ditemukan di Sungai Klawing, Dusun Penisihan, RT 001/01 Desa Palumbungan, Bobotsari Purbalingga dalam kondisi penuh luka dan tubuhnya dibungkus bed cover.

Tak butuh waktu lama, polisi langsung mengendus dan dengan mudah melakukan penangkapan.
Melalui kolom komentar berita:
Banyak netizen yang ungkapkan kekesalannya.
Tak hanya kesal mereka juga menulis kata-kata umpatan, kata-kata kasar yang ditujukan pada tiga pelaku.
Tak sedikit pula yang mendoakan arwah korban juga meminta agar Kapolri dan Jaksa beri hukuman yang tertinggi yakni hukuman mati.
"Saya Mohon kepada petinggi bapak Kapolri, Jaksa supaya dihukum Mati aja orang Biadab ini pembunuh (emoticon sedih) Yg telah menghilangkan nyawa kedua orang tua yg tak berdosa ini (emoticon nangis) Buat apa mereka hidup, Toh juga akan mengotori penjara. Hukuman Mati lebih pantas buat mereka(dgn tidak mnggu lama2 di penjara) R.I.P buat di Ibu Bapak (emoticon nangis) Semoga Arwah nya sudah tenang DisisNYA Amiinn," tulis di akun Facebook dengan nama Sabrina Julia.
"Yaa!! Tangkap mereka dan bebaskan kembali mereka di kemudian hari!! Pantes aja makin byk pembunuh. Narkoba dihukum mati, pembunuh dipiara," ungkap kekesalan di akun Ca Queei.
"Bunuh aje pak pelakunya tak ada hati perut. Itu binatang bukan manusia," imbuh pemilik akun FB dengan nama Rossa Norman.
"kata-kata apa lgi ya ...yg pantas untk manusia macam ini ya ..... hukum mati aja tuh pak hakim ...." Komentar di akun Afni Yetti.

"Pembunuhan dan perampokan berencana, hukum mati aja!! Biadab!" Tulis Andinee Padkeemo.
Masih banyak ungkapan-ungkapan kemarahan dan desakan hukuman mati pada tiga pelaku.
Penangkapan pelaku
Polisi sudah menangkap tiga tersangka pembunuh pasutri pengusaha garmen, satu di antaranya adalah orang yang sebelumnya datang memohon-mohon.
Tiga tersangka diringkus polisi di ruangan karaoke sebuah hotel di Grobogan.
Mereka dibekuk oleh Jatanras Polda Metro Jaya dan Resmob Polres Grobogan.
Ketiganya adalah Ahmad Zulkifli, Engkos Koswara dan Sutarto.
"Benar ketiganya kami tangkap di hotel semalam sekitar pukul tujuh malam. Mereka sedang karaoke saat ditangkap dengan menyewa tiga pemandu karaoke," kata Kaur Bin Ops Reskrim Polres Grobogan, Iptu I Ketut Sudhiarta, Rabu (13/9/2017) seperti dikutip dari Kompas.com.
Seorang tersangka ditembak karena ditengarai melawan petugas.
Menurut penuturan Herlina karyawan Hotel Harmoni Indah Purwodadi, ketiga tersangka sudah menginap sejak Senin (11/9/2017) dan berfoya-foya.
"Mereka sudah karaoke tiga kali di sini hingga akhirnya ditangkap. Rencananya juga hendak perpanjang sewa kamar hotel. Mereka itu membawa uang serta perhiasan yang banyak. Mereka selalu membawa pemandu karaoke saat menyewa room dan pastinya nyawer," ungkap Herlina.
Sementara itu reporter Kompas.com, melaporkan kalau ketiga tersangka tersebut merupakan mantan pegawai Husni.
"Ada mantan sopirnya yang sudah bekerja 20 tahun dan ada juga pegawai korban yang sudah kerja puluhan tahun di perusahaan garmen korban," jelas Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Aris Supriyono.

Menurut Aris motif pembunuhan adalah sakit hati lantaran saat dipecat tak mendapatkan pesangon.
Tebakan warga benar Sementara itu seperti dikutip dari WartaKota, tebakan warga yang sebelumnya menjelaskan kalau seorang pria berinisial Z diduga kuat sebagai pelakunya ternyata benar.
Baca: Duka Nestapa Sang Bunda: Dek, Jangan Pergi Tolong Kamu Bertahan, Jangan Menyerah
Baca: Mualaf saat Nikahi Cucu Soeharto, Artis Berdarah Batak Ini Kini Pindah Agama Lagi Usai Cerai?
Baca: Curhatan Tegar Istri Tercinta saat Ustaz Guntur Bumi Alami Kecelakaan Tragis
Inisial tersebut merujuk pada seorang dari tiga tersaangka yang ditangkap yakni Ahmad Zulkifli.
Pria berinisial Z ini merupakan sopir Husni, Z sudah belasan tahun bekerja tapi setelah Lebaran 2017 Z dipecat.
Kepada Reporter WartaKota seorang warga berinisial IR (35) mengaku kalau mengenal Z.
Menurut IR, rumor yang beredar, Z dipecat Husni karena sering mabuk-mabukan dan hobi 'main perempuan'.
Baca: Rahma Azhari Bikin Jagat Maya Heboh usai Pamerkan Foto Tanpa Bra, Ini Fotonya
"Rumor yang beredarnya, si Z ini dipecat, karena sering main perempuan dan mabuk ya, sementara bosnya kan orang taat beribadah, udah sering dikasih tahu, tapi masih bandel. Akhirnya dia dipecat." ujar IR saat ditemui di Jalan Pengairan 21, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (12/9/2017) pada WartaKota.
Z yang sudah bekerja lama dengan Husni juga mendapat pinjaman rumah di wilayah Kedoya Jakarta Barat.
Sopir tersebut tinggal di sana, tapi setelah dipecat ia diminta untuk keluar dari rumah tersebut
Tebakan warga semakin menguat setelah lokasi penemuan mayat di Sungai Klawing, Plumbungan, Bobot Sari, Purbalingga.
Baca: Gak Nyangka, Pria yang Datang Sembari Memohon-mohon Itu Ternyata Pembunuh Sadis
"Z itu kampungnya di Purbalingga," ujar IR.
Menurut IR, Z sempat kembali ke rumah Husni untuk memohon-mohon agar bisa menempati rumah di Kedoya, tapi permohonan Z ini ditolak mantan majikannya tersebut.

"Ya kan si Z sudah tidak bekerja lagi, jadi ditolak mau tetap tinggal di sana. Belum lagi si Z sering cekcok juga sama anak pertama Pak Husni yang namanya Gilang," imbuhnya.
IR kemudian mencoba menghubungi Z.
Baca: Politik Golkar Indra J Piliang Diciduk Polisi, Kenapa Ya?
"Langsung (ponselnya) nggak aktif. Nih saya coba telepon juga sekarang nggak aktif," jelas IR.
Dugaan polisi juga tepat
Masih dikutip dari WartaKota polisi ternyata juga menduga pelaku adalah orang terdekat.
"Kami dalami terus. Orang terdekat ini bisa mantan pegawai atau orang yang pernah ke rumah. Kami dalami terus," kata Kapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Lukman Cahyono saat ditemui Reporter WartaKota di depan kediaman Husni, Jalan Pengairan 1, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Selasa (12/9/2017) kemarin.
Baca: Jawaban Menohok Arsy pada Krisdayanti, Dianggap Sudah Tahu Masa Lalu Anang
Menurutnya para pelaku paham betul dengan seluk beluk rumah Husni.
"Karena dia (pelaku) paham membuka garasi, menutup, dan letak kunci pun dia tahu. Kami prediksi pelaku cukup paham dengan kondisi rumah korban," imbuhnya.
(TribunWow.com/Rimawan Prasetiyo)
Berita Ini Sudah Tayang di Tribun Wow dengan Judul Pembunuhan Sadis Pasutri Pengusaha Garmen, Netizen Sampai Memohon Ini pada Kapolri