Heboh Medsos

Gak Dapat Ambulans dari RSUD, Ibu Menangis Membawa Jasad Bayinya Naik Angkot

Terlihat foto seorang ibu menangis di dalam angkutan kota (angkot) jurusan Tanjungkarang-Rajabasa sambil memeluk erat jenazah bayinya.

Editor: Tariden Turnip
instagram
Ibu membawa jasad bayinya naik angkot karena gak dapat ambulans dari RSUD 

Penjelasan RSUAM

Direktur Pelayanan Rumah Sakit Abdul Moelok, Pad Dilangga, mengungkapkan, peristiwa meninggalnya pasien bayi yang kemudian dibawa menggunakan angkutan umum karena masalah kesalahpahaman.

Menurutnya, pasien meninggal karena kelainan bawaan yakni meningocele di ICU sekitar pukul 15.15 WIB.

"Kemudian kami akan pulangkan dengan ambulans. Keluarga sudah mengurus ambulans dan jenazah dibawa ke ambulans. Tetapi ternyata ada sedikit miss dalam hal administrasi," kata Pad Dilangga dalam klarifikasi pihak RSUDAM, Rabu malam.

Menurutnya, masalah misadministrasi ini ada pada nama jenazah. Jenazah merupakan bayi yang baru lahir dan masih menggunakan nama ibunya.

"Lalu sopir ambulans mau klarifikasi dulu agar tidak salah. Ini juga perlu mengantisipasi agar tidak salah nama, kemudian petugas ambulans memanggil ayah pasien," katanya.

Padilangga mengatakan, sopir ambulans kemudian memohon pada keluarga pasien untuk menyelesaikan administrasi yang salah tersebut.

"Memang, kalau pasien siapapun, baik jenazah maupun pasien, harus tertib administrasi. Nah, mungkin kurang sabar orang tuanya, sehingga jenazah sang bayi itu dibawanya langsung," ujarnya.

Pad Dilangga menuturkan, penyelesaian masalah sebenarnya tidak membutuhkan waktu yang tidak lama.

"Mungkin keluarga sudah panik, bingung, dan buru-buru sehingga memakai kendaraan umum. Jadi kami memaklumi, sementara kami juga punya SOP," ujarnya.

Ucok (30), sopir ambulans, mengatakan, jenazah sudah sempat masuk kedalam ambulans.

"Berkasnya ada yang salah, atas nama almarhum. Kemudian saya ajak bicara untuk menyelesaikan masalah administrasi ini. Semua sudah siap jam 16.00 WIB bisa keluar, tapi orangnya pergi dulu," katanya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Lampung, Achmad Chrisna Putra, berharap penjelasan dari pihak Rumah Sakit bisa berimbang.

"Jadi masyarakat bisa menerima secara bijak kabar ini, saya memposisikan diri dalam permasalahan ini hanya hadir untuk mendampingi pihak Rumah Sakit memberikan klarifikasi kepada media, karena peranan ini penting dalam penyebarannya," ujar Chrisna.(*) 

                                              *******

                                         Klik Berita Lainnya  

                                      # BeritaBREAKINGNEWS  

 

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved