Media Sosial
Pria yang Bawa Kapak dan Gergaji saat Bubarkan Ibadah Sekolah Minggu Minta Maaf, Berikut Isinya
Setelah video dirinya berulah jadi viral, ia kemudian melontarkan permintaan maaf
Serta saya tidak ada dendam pada keluarga Inge.
Apabila kejadian serupa terulang lagi, saya bersedia dihadapkan pada yang berwajib serta pada kejadian ini saya pribadi minta maaf.
Menurut beberapa sumber peristiwa terjadi di Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) Daniel Jakarta.
Penyerangan ibadah pertama kali diunggah Pemilik akun twitter @Ustadz Think.
Akun ini juga telah menandai twitter Polda Metro Jaya agar menindaklanjuti aksi pria yang bertindak meresahkan tersebut.
"Ustadz Think @ustadzthink Ini sakit! Orang sedang kebaktian di Rusun Pulogebang di Usir oleh Pria Membawa Kampak dan Gergaji. cc : @HumasMetroJaya".
Dari keterangan video yang diposting pemilik akun @Ustadz Think, ibadah ASM itu sedang berlangsung di Rusun Pulogebang Jakarta, ketika seorang pria mengenakan kaos tangan panjang warna hitam datang berusaha membubarkan ibadah tersebut.
Di kedua tangannya tampak membawa gergaji besi dan kapak sambil melontarkan kata-kata tidak pantas.
Orangtua yang kebanyakan ibu-ibu berusaha menenangkan pria tersebut sambil memperingatkan dia untuk menghentikan aksinya itu karena banyak anak-anak di tempat itu.
Sejumlah anak terdengar mulai menangis ketakutan.
Dialog yang panas terjadi antara pria tersebut dengan penanggung jawab ibadah dan sejumlah orangtua anak yang menghadiri ibadah Sekolah Minggu tersebut.
Pria tersebut yang mengaku dirinya koordinator rusun mengaku keberatan dengan diadakannya ibadah di tempat itu.
"Bu ini dari dulu namanya rusun, tidak ada dipake buat kebaktian. Gara-gara ibu-ibu datang saja dipake buat kebaktian," ujarnya.
Adu mulut pun tak terhindarkan antara pria tersebut dengan kemungkinan penanggung jawab kebaktian Sekolah Minggu.
"Cuma gara-gara ibu datang, semuanya kacau!" kata pria itu.