Empat Petinju PPLP Sumut Masih Perkasa di Ajang Kejurnas di Ambon
Namun keberhasilan mereka tidak diikuti dua atlet lainnya yang harus mengakui lawan–lawannya.
Penulis: Victory Arrival Hutauruk |
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Empat petinju Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sumatera Utara masih belum mendapat kesulitan yang berarti atas lawannya pada kejuaraan Nasional (kejurnas) tinju antar PPLP, PPLPD, dan SKO 2017, yang berlangsung di Ambon, Maluku, Selasa (24/10).
Bahkan, satu petinju Sumut, Johannes yang turun di kelas 40 kg junior putra sukses melangkah ke final.
Johannes lolos ke final usai menang angka atas petinju Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sukses Johannes juga diikuti tiga petinju Sumut lainnya yang juga berhasil lolos ke semifinal.
Baca: Petinju Muda Yoanes Lubis Usung Misi Besar di Kejurnas Tinju
Dani Bona Marpaung di kelas 63 kg junior putra.
Kemudian Eldadara di kelas 54 kg junior putri, serta Novida di kelas 54 kg youth putri.
Namun keberhasilan mereka tidak diikuti dua atlet lainnya yang harus mengakui lawan–lawannya.
Tegar Sihite yang bertarung di kelas 48 kg Putra kalah angka atas atlet NTT. Kemudian Joshe Napitupulu juga kalah angka atas petinju NTT di kelas 46 kg putra.
Pelatih Tinju PPLP Sumut, Binsar Simamora menjelaskan, dengan lolosnya keempat atlet, asa untuk meraih medali emas kembali terbuka. Terlebih bagi Johannes yang telah lolos ke partai puncak.
“Persaingan di kelas Johannes memang sangat sengit bang. Apalagi di final Johannes akan bertemu petinju NTT. Mudah - mudahan dengan pola teknik bertinju yang baik, Johannes bisa memberikan perimbangan, sekaligus merebut medali emas,” tutur Binsar lewat telepon selular, Rabu (25/10/2017) di Medan.
Di satu sisi, Binsar sedikit kecewa dengan keputusan juri yang mengharuskan salah satu petinju putra, Joshe Napitupulu yang turun di kelas 46 kg, kalah angka atas petinju NTT.
“Kami kecewa dengan putusan juri yang membuat Joshe kalah atas lawannya. Kami sempat komplain karena kami anggap dia pantas menang. Tapi, kita tidak bisa protes, karena keputusan wasit tidak bisa diganggu gugat,” ucap Binsar.
Menatap laga selanjutnya, Binsar mengaku kans medali emas memang masih terbuka. Semua bisa tercapai asal ada kemauan besar dari atlet itu sendiri. Termasuk mental bertanding saat berlaga di luar daerah juga diharapkan tidak menurun.
“Semua tergantung mental petinju. Kami melihat antusias suporter tuan rumah sangat tinggi, sehingga menjadi tantangan bagi petinju kita. Tapi, kalau semangat mereka tinggi dan mental kuat, mudah – mudahan medali emas bisa direbut. Karena saya yakin, teknik dan stamina semua merata,” pungkasnya.(*)