Alamak
Anak Buah Prabowo Wakil Ketua DPRD Bali Gembong Narkoba, padahal Baru Bantu Pengungsi
Penggerebekan rumah ini, hanya beberapa setelah Jero Swastika mengirimkan sumbangan pada pengungsi Gunung Agung.
Namun, saat itu politikus Partai Gerindra tersebut hanya diminta menjalani rehabilitasi.
Penangkapan Peluncur
Kompol Wayan Arta menjelaskan penggerebekan ini berawal dari penangkapan seorang peluncur berinisial JA (21) di dekat Jembatan Jalan Pulau Batanta pada Jumat (3/11) sekitar pukul 23.00 Wita.
Penerima barang haram tersebut dikatakannya berasal dari rumah milik JGKS. Polisi kemudian melakukan pengembangan dan mengobok-obok rumah style Bali tersebut.
Barang bukti yang berhasil diamankan masih belum diketahui berasal dari mana, sehingga polisi perlu melakukan pemeriksaan secara mendalam terhadap 31 saksi dan enam tersangka.
Informasi lain menyebutkan, dari keenam tersangka itu ada satu orang wanita yang masih didalami keterlibatannya.
Wanita berinisial DW itu merupakan salah seorang istri dari JGKS yang ikut digiring ke Mapolresta Denpasar dalam penggerebekan ini.
Sejauh ini, rumah JGKS itu sudah dipasangi garis polisi pada pukul 17.21 Wita. Pantauan Tribun Bali, puluhan polisi berpakaian preman tampak masih memenuhi rumah tersebut.
Beberapa warga sekitar pun mengaku tidak tahu terkait aktivitas di dalam rumah yang diduga sebagai sarang narkoba itu.
“Wah enggak tahu saya, tiba-tiba sudah ramai saja polisi,” ujar seorang tetangga JGKS yang enggan menyebutkan namanya.
Sumbang pengungsi
Wakil Ketua DPRD Bali dari Partai Gerindra, Jero Gede Komang Swastika, atau yang akrab disapa Jero Jangol sangat bersimpati kepada para warga dan masyarakat Karangasem yang harus mengungsi dari rumahnya karena naiknya status gunung agung ke level IV (awas).
Dengan menggandeng Revoluce Car Community (RCC) Bali dan Barberman Bali Community (BBC) Bali, ia mengirim bantuan logistik kepada pengungsi.
Diakui olehnya ia adalah orang lapangan dan banyak memiliki kerabat dari Karangasem, iapun sebenarnya sudah berupaya menghubungi kerabatnya untuk diajak mengungsi ditempat yang lebih aman yakni di Denpasar.
“Sebenarnya bantuan ini adalah bentuk simpati karena banyak yang sudah saya orang lapangan dan banyak kerabat dari Karangasem. Teman-teman saya yang ajak main kesana-kesini susah dihubungi. Saya mau ajak kesini apalagi saya sebagai wakil ketua DPRD Bali akan berusaha membantu saudara disana,” ujar Jero Jangol selepas memberikan bantuan di Karangasem dan Bangli saat ditemui di Denpasar, Kamis (28/9/2017)
Bantuan ini dikirim ke beberapa lokasi pengungsian dampak Gunung Agung yakni di Segah, Karangasem dan di Banjar Pande Bangli.
Ia berharap bantuan yang diberikan bisa meringankan warga Karangasem yang mengungsi karena adanya ancaman erupsi Gunung Agung.
“Walaupun jumlahnya tidak seberapa, tapi ini bentuk kepedulian kami untuk meringankan beban hidup para pengungsi Gunung Agung,” kata JeroSwastika.
Jero jangol juga berharap kesadaran warga luar Karangasem yang membantu para pengungsi terus mengalirkan bantuannya.
Sebagai wakil rakyat Bali, ia meminta pemerintah terus siaga dan tidak kenal lelah untuk memperhatikan keberadaan para pengungsi.
Baik menyangkut kebutuhan makanannya maupun kondisi kesehatan maupun kondisi kejiwaannya.
Sebab, para pengungsi rentan terserang penyakit dan rasa bosan serta jenuh.
“Kami berharap bantuan terus diberikan kepada para pengungsi. Apalagi ini belum dapat dipastikan sampai kapan warga Karangasem akan terus berada di lokasi pengungsian,” kata politisi Partai Gerindra kelahiran Kota Denpasar ini.
Walaupun begitu ia menghimbau kepada para pengungsi untuk tetap mematuhi arahan dari aparat terkait.
Para pengungsi diingatkan tidak kembali ke rumahnya dulu sebelum aktivitas Gunung Agung dinyatakan benar-benar aman.
“Kami tidak ingin peristiwa letusan Gunung Agung 1963 yang memakan ribuan korban jiwa terulang lagi. Jangan ada korban jiwa yang sampai ribuan lagi kalau Gunung Agung benar-benar akhirnya harus meletus saat ini,” tegasnya.
Rombongan RCC Bali dan dan BBC yang membawa bantuan kepada pengungsi berangkat pukul 15.00 Wita kemarin yang berjumlah 50 orang.
Ikut dalam rombongan tersebut Ketua RRC Bali, I Made Pathya Kasamawan dan Ketua BBC, Imam Rosyadi.
Bantuan diserahkan kepada para pengungsi dampak Gunung Agung di Segah, Karangasem dan di Banjar Pande Bangli.
Dikatakan Pathya, pihaknya memilih dua lokasi pengungsian tersebut karena belum banyak tersentuh. Bahkan, kata Pathya, untuk di Banjar Pande Bangli baru warga banjar yang memberikan bantuan.
“Warga harus sumbangan untuk membantu para pengungsi yang jumlahnya mencapai 400 orang. Karena itu, kami memilih memberikan bantuan ke sana,” jelasnya.
Rombongan RCC dan BBC membawa bantuan antara lain 20 karung beras, dua keranjang singkong, sayuran serta gula dan kopi. (*/ I Dewa Made Satya Parama)