Jasad Sang Bunda Memeluk Bayi Dievakuasi dari Rumah yang Diterjang Longsor
"Dengan gerak cepat dari SAR Polresta Yogyakarta, SAR Polda DIY, dan kawan-kawan Basarnas serta BPBD yang semua menyatu,"
Baca: Fotografer Terkenal Nyatakan Berhenti Lakukan Pemotretan Prewedding, Alasannya Bikin Trenyuh
Baca: Turut Berdukacita, Kicauan Bondan Maknyus sebelum Meninggal Dunia yang Bikin Merinding
Baca: Ternyata, Warna Sampul Pada Paspor Mempunyai Makna
Baca: Demi Bertemu Orangtua, Dua Bocah Ditemukan Bergelantungan di Bawah Bus Selama Tiga Jam Perjalanan
Diterangkan Kapolresta, dari data yang diperoleh pihaknya terdapat 3 orang yang tertimbun akibat kejadian tanah longsor tersebut.
Untuk satu korban lagi masih dalam proses evakuasi.
"Ada 3 orang yang tertimbun yaitu satu bayi dan dua orang dewasa. Tadi yang 2 orang yang berhasil dievakuasi dan sudah diberangkatkan ke Rumah Sakit Bhayangkara, tinggal satu lagi yang belum," jelasnya.
Diungkapkannya, dalam evakuasi tersebut dua korban ditemukan di salah satu ruangan yang berada di rumah milik Subarjono.
Menurut Kapolresta, kamar yang berada di rumah tersebut terjadi karena talud yang berada di atas rumah korban mengalami kelongsoran.
"Saat dievakuasi, posisi korban ada di dalam rumah, tepatnya berada di kamar yang ada di samping belakang rumah. Jadi longsoran itu karena talud diatasnya longsor dan menimpa rumah yang dibawahnya tadi," ujarnya.
Diakuinya bahwa proses evakuasi sempat tersendat karena terkendala cuaca dan pihaknya berupaya untuk mencari jalur yang aman saat proses evakuasi, mengingat medannya cukup sulit.
"Semaksimal mungkin kita berupaya menyelamatkan karena kita berharap korban masih bernyawa. Mengapa waktu evakuasinya panjang? Karena kita sangat hati-hari untuk mencari jalur yang tidak membahayakan objek yang akan diselamatkan. Medannya juga terbilang sulit," katanya.
Terkait hal tersebut, Kapolresta berharap para pemangku kepentingan untuk mengambil langkah tertentu agar tak terjadi lagi kejadian seperti hari ini.
"Saya berharap dari rekan-rekan Pemda ada langkah yang konkret untuk warga yang ada di daerah rawan bencana. Karena ini berkaitan dengan nyawa, dan jangan ada lagi korban, apalagi sampai berujung dengan kehilangan nyawa," tandasnya.
Posisi Korban Memeluk Cucunya