Banjir Jakarta

Ketua DPRD Sasar Anies dan Sandi: Stop Pencitraan dan Tak Perlu Bicara yang Tidak Penting

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi angkat bicara melihat sepak terjang Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno.

Dok. Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik Pemprov DKI
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau lokasi tanggul jebol di Jati Padang, Senin (11/12/2017). 

TRIBUN-MEDAN.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi angkat bicara melihat sepak terjang Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno dalam menanggapi banjir di Jakarta.

Pria yang akrab disapa Pras itu meminta Anies dan Sandi untuk lebih serius bekerja.

Pras berkomentar setelah kesal melihat Jakarta yang jadi gaduh usai banjir di sejumlah titik, Selasa (12/12/2017).

Menurut Pras, semua sudah tahu cuaca ekstrem dan curah hujan semakin meningkat sampai Januari-Februari 2018.

Baca: Mahasiswi Cantik Fitri Zuliani Tewas usai Masuk Kamar Hotel Bareng Pria, Terjadi Pendarahan

Baca: Lihat yang Terjadi pada Organ Intim Kaum Hawa bila Jarang Berhubungan

Baca: Istri Panglima TNI Hadi Ketiban Fitnah, TNI AU Bereaksi di Jagat Maya

Baca: Kelakuan Dua Wanita di Eskalator Bikin Netizen Gregetan Sekaligus Kesal

Baca: Raja Bali Serukan Pernyataan Terbuka soal Insiden Penolakan Ustaz Abdul Somad di Denpasar

Baca: Postingan Menohok Siswi SMA Diduga Perebut Pria Beristri usai Unggahan Istri Sah Viral

Artinya, kata Pras, Anies-Sandi harus mengumpulkan semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait, untuk menyelesaikan banjir Jakarta.

“Jangan sampai Jakarta, sebagai ibu kota, darurat banjir. Stop pencitraan dan tak perlu bicara yang tidak penting. Ayo fokus kerja benahi Jakarta,” kata Pras kepada Warta Kota di Jakarta, Selasa (12/12/2017).

Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP DKI itu mengaku kaget melihat jalan protokol banjir, dan terowongan Dukuh Atas sampai terendam sekitar satu meter.

Seharusnya, kata Pras, orang nomor satu di ibu kota sigap, dan koordinasi dengan SKPD terkait tidak terputus saat intensitas hujan tinggi.

“Saya juga berpesan, jangan saling menyalahkan. Ini era pemerintah Anies-Sandi. Ayo selesaikan bersama dengan gotong royong,” ajak Pras.

Baca: Tersangka Pornografi Firza Husein ke Balai Kota Mau Bertemu Anies, Ada Apa?

Baca: Sadis, Suami Bunuh Istri dan Mutilasi Jasadnya, lalu Lapor Kehilangan ke Polisi, Ini Motifnya

SA dan suaminya MK
SA dan suaminya MK (istimewa)

“Job description gubernur dan wagub bukan ada di kantor. Tapi lebih banyak di lapangan supaya terukur kinerja Gubernur dan Wagub DKI. Nanti terlihat apa yang sebenarnya terjadi,” papar Pras.

Apalagi, kata dia, anggaran untuk Dinas Sumber Daya pada APBD 2018 sebesar Rp 3.181 triliun. Kemudian, anggaran untuk pompa stasioner, pompa mobile, pintu air, bangunan pompa, dan kelengkapannya, Rp 21.915 miliar.

“Sedih bos, lihat ibu kota begitu. Tahun depan ada Asian Games, harus ada antisipasi lebih baik dan dipersiapkan lebih detail,” papar Pras.

Pras juga kesal dengan kinerja Dinas Sumber Daya Air. Dinas SDA pada APBD Perubahan 2017 sudah mendapatkan anggaran Rp 1,5 triliun.

Bahkan, anggaran pompa dan kelengkapannya mencapai Rp 25.885 miliar.

Makanya. Pras heran masih saja terjadi banjir di jalan protokol dengan alasan pompa rusak atau saluran kotor.

“Saya tak bisa menerima alasan, sedang ada pengerjaan MRT, LRT, dan perbaikan jalan. Klise itu bagi saya,” cetus Pras. 

Sebelumnya, diketahui bahwa Anies Baswedan mengungkapkan jika penyebab banjir DKI Jakarta adalah karena adanya tali air yang terhambat oleh proyek-proyek baik Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT) yang dibangun sejak masa pemerintahan Gubernur Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Di beberapa daerah seperti Gatot Subroto daerah selatan terjadi genangan cukup tinggi, Kuningan, dan lain-lain, itu saya sudah komunikasi cek langsung. Di lapangan masalahnya adalah karena sebagai dari tali air, itu terhambat oleh proyek-proyek yang sedang berjalan baik MRT, LRT, ataupun proyek yang lain," kata Anies di Balai Kota, Selasa (12/12/2017).

Menurut Anies, dengan adanya kejadian banjir di jalan protokol membuat Pemerintah Provinsi kembali untuk menegur pihak proyek agar tak menyepelakan soal saluran air.

"Kita tegaskan bahwa jangan menyepelekan soal saluran air. Proyek harus jalan tapi saluran air juga harus diperhatikan, karena situasi seperti kemarin itu merepotkan warga. Saya akan instruksikan kepada semuanya untuk memastikan semua tali air berfungsi," ujar Anies.

Lebih lanjut, Anies mengungkapkan bahwa pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan memanggil pihak yang terkait proyek itu untuk membersihkan saluran air yang terhambat.

"Tidak ada saluran-saluran air yang sama sekali terhambat apalagi di daerah-daerah jalan protokol. Jadi dari kejadian-kejadian kemarin, kita akan panggil semuanya kita akan instruksikan untuk bersihkan semua saluran air yang menghambat," tegas Anies. (*)

Berita ini telah tayang di Warta Kota dengan judul "Lihat Anies-Sandi Pencitraan Melulu, Ketua DPRD Kasih Sindiran Menyakitkan"

Sumber: Warta kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved