Sosoknya Menakutkan, Siapa Sangka Mbah Gimbal Ternyata Guru Seni Rupa TK

Sosok eksentrik ini ternyata cukup dekat dengan anak kecil dan merupakan guru seni rupa Taman Kanak-kanak (TK)

Penulis: Liska Rahayu | Editor: Salomo Tarigan
TRIBUN MEDAN/LISKA RAHAYU
Mbah Gimbal melakukan atraksi memasukkan gunting ke hidungnya. Aksi ini dilakukannya saat melakukan kunjungan ke Tribun Medan, Rabu, (13/12/2017) 

Laporan Wartawan Tribun Medan/ Liska Rahayu

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Sosok Mbah Gimbal yang eksentrik membuat siapa saja yang melihatnya merasa ketakutan. Tampilannya yang terlihat urakan dengan rambut gimbal, cincin besar di hampir 10 jari tangannya dan tidak pernah mengenakan sendal membuatnya selalu dipandang aneh banyak orang.

Namun siapa sangka, sosok eksentrik ini ternyata cukup dekat dengan anak kecil dan merupakan guru seni rupa Taman Kanak-kanak (TK). 

"Saya dari remaja sampai sekarang masih ngajar di TK sebagai guru seni rupa. Saya ngajar anak-anak itu menggambar, mewarnai, melukis. Ya yang berhubungan seni rupa," katanya saat ditemui disela-sela kesibukannya memberikan pengobatan alternatif di Festival Budaya Supranatural di PRSU, Jumat (15/12/2017).

Baca: Pihak Setya Novanto Tanyakan Hilangnya Nama Yasonna dan Ganjar di Dakwaan

Baca: Kompi Zombie, Kerjanya Memang Menakuti Pengunjung, Saksikan Aksinya di PRSU

Baca: Puncak Peringatan HKN Ke 53, Evy Diana Ikut Gerakan Cuci Tangan Bersama Dokter Kecil

Mbah Gimbal bercerita, awalnya anak-anak didiknya takut melihat penampilannya, bahkan orangtua siswa juga tidak percaya padanya. Namun dengan sedikit pendekatan melalui atraksi-atraksi kecil, dia akhirnya mampu merebut hati anak-anak tersebut.

"Saya ini kalau baru pertama kali dilihat memang menakutkan, tapi lama-lama kalau orang sudah tahu saya, mereka akan jadi mendekat sama saya," katanya.

Pria bernama lengkap Sugeng Gunawan ini juga memiliki hobi menari tarian budaya, melukis melakukan sulap dan magic. Selain itu, Mbah Gimbal juga sering mendongeng.

"Ya saya ini pokoknya melakukan apa pun untuk menyenangkan orang agar bisa buat orang tersenyum," tambahnya.

Pria kelahiran tahun 1960 mengaku sangat menyukai kebudayaan. Mempelajari supranatural seperti profesinya saat ini juga adalah bagian dari kebudayaan yang ingin dijaganya.

"Saya belajar itu sekitar tahun 80-an, tahun 82 mungkin, karena ini adalah budaya yang harus dilestarikan. Dulu kan disebutnya dukun, tabib. Paranormal ini diambil dari Bahasa Yunani. Saya melakukan ini karena saya cinta budaya," ujarnya.

Sejak dirinya menekuni dunia paranormal tersebut, Mbah Gimbal tidak pernah lagi memakai sendal ke mana pun, termasuk ke tempat-tempar formal dan penting.

"Karena enggak punya uang beli sendal," jawabnya bercanda saat ditanya alasannya. Namun kemudian, Mbah Gimbal menjelaskan alasannya tentang dirinya yang tidak pernah memakai sendal lagi sejak kurang lebih 37 tahun lalu.

"Yang pertama untuk karakter, untuk ciri khas. Kedua untuk pengobatan, karena di telapak kaki kita ini ada jaringan saraf dan bumi ini mengandung magnet. Daripada pijat-pijat, lebih baik saya membiarkan alam mengobati saya," katanya.

Pria yang memiliki karakter humoris ini mengaku dirinya tidak pernah lagi merasa sakit-sakitan sejak dirinya tidak memakai sendal. Selain humoris, Mbah Gimbal juga suka menggombal, terbukti beberapa kali pria kelahiran 9 Juli 1960 ini menggoda wartawan Tribun Medan.

Selain tanpa sendal, dia pun sengaja memilih berambut gimbal sebagai ciri khasnya.

Saat ditanya mengenai aksi-aksi ekstremnya, Mbah Gimbal mengaku ada trik di dalamnya dan hal itu harus dipelajari dengan tekun. Melalui Festival Budaya Supranatural ini, dia berharap semua orang tahu ada kegiatan budaya di Sumatera Utara, tepatnya PRSU. Dia juga berharap masyarakat tahu seperti apa paranormal sebenarnya dan juga ada pengobatan gratis.

"Siapa tahu melalui tangan orang-orang di sini, penyakit-penyakitnya bisa sembuh," tutupnya. (cr5/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved