Edisi Cetak Tribun Medan

Togu Simorangkir Panik, Difteri Serang Kerongkongan Anaknya

"Kawan-kawan jika ada yang tau info tentang Anti-Difteri Serrum mohon diinfo ya. Anak teman saya sedang dirawat di RS Adam Malik,

GetDoc dan Study.com
Ilustrasi Penderita Difteri. (GetDoc dan Study.com) 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - "Urgent. Dibutuhkan ADS (anti -ifteri serum) segera. Di Medan kosong. Kerongkongan Bumi menyempit. Aku ngga mau kerongkongan Bumi dilubangi agar dia bisa bernafas. Siapa pun kalian, tolong aku, please."

Pesan Togu Simorangkir di atas diunggah pada media sosial Facebook miliknya, Jumat (2/2) pukul 10.29 WIB.

Rupanya benar-benar serius, sampai-sampai Togu menulis statusnya di diding akun Facebook, semua kalimat menggunakan huruf besar, kapital.

Segera saja, pesan itu menyebar melalui media sosial, termasuk aplikasi Whatsapp.

"Kawan-kawan jika ada yang tau info tentang Anti-Difteri Serrum mohon diinfo ya. Anak teman saya sedang dirawat di RS Adam Malik, dan di sana serumnya sedang kosong. Mohon bantuannya kawan-kawan. Sile dihubungi langsung; Togu Simorangkir +62 811-6218-xxx."

Baca: Dua Pasien Suspect Difteri di RSUP Adam Malik Disuntik Serum Antidifteri

Saat dijumpai Harian Tribun Medan/online Tribun-Medan.com, Jumat sekitar pukul 16.00 WIB, Togu Simorangkir, tampak berdiri lemah.
Ia memandangi putra keduanya bernama Bumi Simorangkir, usia sekitar lima tahun. Anak penengah dari tiga bersaudara itu tampak terbaring lemas di Gedung Infeksius RSUP Adam Malik Medan.

Bumi didiagnosa mengidap difteri. Meski menjadi suspect difteri, Bumi, pihak rumah sakit tidak langsung diberikan Anti-Difteri Serum (ADS). Pihak RSUP Adam Malik tidak memberikan ADS karena tidak tersedia di rumah sakit.

Bumi menjadi pasien di RSUP Adam Malik, setelah dirawat di RS Vita Insani Pematang Siantar dirujuk ke Adam Malik, karena yang bisa menangani kasus difteri hanya RSUP Adam Malik. Namun setelah sampai di Adam Malik, dokter dan perawat mengutarakan bahwa anti difteri serum di RSUP Adam Malik.

Baca: Setelah Dikunjungi Ombudsman dan Anggota DPRD, Serum Antidifteri Akhirnya Ada di RSUP Adam Malik

Kemudian menjelang petang, pukul 18.01 WIB, Togu memperbarui statusnya media sosial Facebook miliknya.

"Dan ADS itu ada di Medan. Keoong kali kan Sumut ini. Sementara laeku David Simanungkalit sedang terbang dari Jakarta membawa ADS dari Kemenkes. Saat ini ADS sudah masuk ke tubuh Bumi. Terima Kasih untuk semuanya. Tuhan memberkati. Dan doakan Bumi segera pulih.

Terkhusus untuk 2 orang yang baru saja tadi bertemu secara fisik yang telah mendapatkan ADS di Medan, Tuhan menjaga dan memberkati sepanjang hidup kalian."

Togu Simorangkir adalah Pendiri Yayasan Alusi Tao Toba bergerak di bidang literasi. Togu Simorangkir gigih memperjuangkan anak-anak di sekitar Danau Toba melalui Rumah Belajar dan Kapal Belajar di Danau Toba. Ia aktif mengembangkan perpustakaan dan pembudayaan gemar membaca.

Oleh aktivitas dan kegiatan sosial tersebut, Presiden Joko Widodo mengundang Togu Simorangkir bersama 37 pegiat literasi lainnya turut hadir dalam bersantap siang di Istana Negara, Jakarta, Selasa (12/5/2017).

Sebelumnya, Kamis (29/10/2015), untuk kegiatan serupa, ia mendapat penghargaan Nugra Jasadarma Pustaloka dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia di Jakarta.

Setelah mendapat informasi Anti-difteri Serum (ADS) tidak ada di RSUP Adam Malik, Togu Simorangkir dan keluarganya terpaksa mencari obat ADS ke berbagai rumah sakit. Selain menulis melalui media sosial, dan menelepon berbagai kenalan yang mengetahui tentang anti difteri serum.

"Semalam sudah menangis istri saya karena tidak ada katanya serumnya itu. Saya pun datang ke sini. Untuk mencoba mencari Anti-difteri Serum. Saya sangat tidak sanggup melihat Bumi sakit. Saya tidak tega kalau sampai nanti tenggorokan Bumi harus dilobangi supaya bisa bernapas," ujarnya.

Togu menceritakan merasa kecewa atas ketiadaan serum tersebut karena difteri sudah termasuk kejadian luar biasa, tapi RSUP Adam Malik bisa tidak memiliki stok obat.

"Harusnya mereka punya kan stocknya. Ini tidak ada, sebesar rumah sakit ini tidak ada mereka stock. Kan kacau pelayanannya kesehatan di Sumut ini," ujarnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved