Alamak
Inilah Kisah Gadis Si Ayam Kampus, Mulai dari Tarif, Layanan Online, Hingga Pelanggan Tetap!
Sudah lebih dari setahun Kenanga menjalani profesi ganda: mahasiswi sekaligus praktik plus-plus berbayar
Dia mengakui, tak menawarkan jasa melalui akun Twitter, lantaran menilai 'promosi' di media sosial (medsos) jenis itu akan terlihat lebih menyolok.
"Kalau Twitter kan gak ada ya group-group rahasia kayak di FB," ucapnya, beralasan.
Kenanga berujar, jika ada pria hidung belang yang berminat atau merespon postingannya di group FB, komunikasi akan dilanjutkan via inbox. Jika serius diteruskan melalui aplikasi layanan pesan di ponsel.
Ia mengaku tak pernah menyimpan nomor whatsapp atau aplikasi pesan ponsel lain milik tamu pria hidung belang.
"Selesai kencan, ya sudah, chatingan saya hapus semua. Kecuali pada tamu khusus yang tertentu," bebernya.
Menurut dia, untuk mendapat pelayanan plus darinya, tarif kencan yang ditawarkan mendekati angka Rp 1 juta untuk short time (st), dan Rp 2 juta untuk layanan long time (lt) atau menginap.
Semua jasa yang ditawarkan exclude, artinya biaya hotel menjadi tanggungan tamu.
"Jarang saya mau menerima tawaran menginap, capek," ujarnya.
Selain itu, Kenanga menuturkan, tak setiap hari menerima tamu.
Ia mau melayani jasa melepas syahwat hanya ketika ia membutuhkan uang.

Menghindari Tamu iseng
Untuk menghindari calon tamu yang iseng, sebelum berangkat ke hotel yang telah disepakati, ia meminta pria yang bersangkutan mengirimkan foto kamar yang telah dipesan.
"Kalau masih ragu, saya videocall. Setelah dipastikan tamu ada di kamar sesuai yang telah disepakati, baru saya meluncur ke hotel," imbuhnya.
Kenanga pun tak tergoda menerima tamu di kamar kos, kendati kos yang ditempatinya saat ini bisa dibilang bebas.
Menurut dia, kos hanya untuk tempat beristirahat dan aktivitas lain yang jauh dari dunia 'adu syahwat', semisal belajar.