Breaking News

Tiga Lokasi Favorit Berkemah untuk Backpacker di Kawasan Sibolangit

Anda pecinta alam dan menggemari kegiatan kemping atau berkemah di alam terbuka. Ini 3 tempat berkemah paling diminati

Tribun Medan/ Silfa Humairah
Kamping di Bumi Perkemahan Pramuka Sibolangit 

Laporan wartawan Tribun Medan/Silfa Humairah

TRIBUN-MEDAN.COM- Anda pecinta alam dan menggemari kegiatan kemping atau berkemah di alam terbuka. Ini 3 tempat berkemah paling diminati di Sumatera Utara.

Bumi Perkemahan Sibolangit di Berastagi, Sumatera Utara menjadi tempat wisata bagi traveler yang menyukai tantangan hidup di alam.

Berkemah di tengah alam, diselimuti angin sejuk Berastagi, dan pemandangan bukit serta pohon pinus menjadi moment yang tidak terlupakan.

Kawasan tersebut sudah dibuka untuk umum bagi wisatawan atau pengunjung. Pasalnya Bumi Perkemahan Sibolangit memiliki  lapangan yang berbukit–bukit dan berada di kaki Gunung Sibayak dengan udara yang sejuk.

Wisatawan yang kekurangan tenda juga bisa menyewa dari penjaga Perkemahan Sibolangit, hanya sekitar Rp 50 ribu hingga Rp 70 ribu tergantung besarnya.

Bumi Perkemahan Pramuka Sibolangit
Bumi Perkemahan Pramuka Sibolangit (Tribun Medan/ Silfa Humairah)

Wisatawan juga hanya dipungut retribusi uang kebersihan sebesar Rp 5 ribu oleh penjaga.

Untuk mencapai ke sana, wisatawan bisa menumpangi bus jurusan Kabanjahe seperti Sinabung Jaya, Sumatera Transport dan Borneo dengan biaya atau ongkos Rp 13 ribu.

Jarak dari Medan ke Sibolangit menggunakan bus hanya sekitar 1 jam lebih. Atau wisatawan juga bisa mengendarai sepeda motor dan singgah di beberapa objek wisata sekitar Sibolangit.

Wisatawan menikmati suasana berkemah di Bumi Perkemahan Sibolangit.
Wisatawan menikmati suasana berkemah di Bumi Perkemahan Sibolangit. (Tribun Medan)

Sekitar 10 kilometer dari Perkemahan Sibolangit anda juga bisa menyambangi Tibrena, kawasan taman dan restoran terapung yang menawarkan wisata kemping atau berkemah di taman hutan buatannya.

Restoran_Tibrena_Mekar
Restoran_Tibrena_Mekar (Tribun Medan/Array A Argus)

Hutan tersebut berada di sebuah desa  yang hanya memiliki 3 kepala keluarga. Untuk menuju ke sana, traveller harus melewati jalan batu balok, bebatuan, hingga tanah.

Sesampainya di desa, traveller bisa menitipkan sepeda motor di rumah warga, dan berjalan sekitar 300 meter ke dalam hutan.

Di sana, wisatawan akan melewati pepohonan tinggi besar, semak-semak hingga sedikit tanjakan dengan jurang di bawahnya. Di sana juga ada lahan datar yang sering dimanfaatkan berkemah sambil menikmati pemandangan Air Terjun Sampuran Putih yang berada sekitar 10 meter dari lahan kemah.

Berjarak sekitar 50 km dari Medan dengan waktu sekitar lebih kurang 2 jam via Patumbak atau via Bandar Baru, atau 45 menit dari kecamatan Sibolangit. 

Dapat ditempuh dengan berkendara pribadi, baik mobil atau motor dengan melewati kurang lebih 3 desa dengan kondisi jalan menuju kesana sudah cukup baik.

Bagi yang menggunakan kendaraan umum naik angkutan dari Simpang Bukum, Bandar Baru ke jurusan Desa Suka Maju dengan waktu kurang lebih setengah jam. Setelah tiba di Desa Cinta Rakyat, wisatawan bisa berhenti dan berjalan kaki menuju Sampuran Putih dan sekitar 2 kilometer juga bisa ke Desa Negeri Suah. Karena angkutan tidak bisa lewat, mengingat akses menuju Negeri Suah sangat kecil dan belum beraspal alias tanah yang licin.

Selain Tibrena, anda juga bisa memilih lokasi berkemah di sekitaran Sungai Dua Rasa di Desa Negeri Suah, Bandar Baru.

Perbukitan di Negeri Suah.
Perbukitan di Negeri Suah. (Tribun Medan/Silfa Humairah)

Sekitaran sungai ini ada lahan tanah datar yang biasa dimanfaatkan wisatawan untuk berkemah.  Menawarkan sensasi berbeda dari sungai lainnya, wisatawan dapat merasakan air panas dan dingin di waktu bersamaan. Menakjubkan, bukan.

Sesuai rasanya, sungai ini disebut dua rasa oleh penduduk dan dua suhu oleh wisatawan. Satu bagian bersuhu panas dan satunya lagi bersuhu dingin walau berada di satu sungai.

Keunikan sungai ini memang lumayan aneh, meski pada akhirnya kedua mata air membentuk satu aliran sungai tetapi keduanya seolah membuat tapal batas sehingga sisi kiri dan sisi kanan sungai memiliki dua suhu. Jadi bisa lebih puas mandi dan mendapatkan air bersih saat berkemah.

Tiga lokasi kemping ini cocok untuk anda para backpacker, karena hanya dengan modal biaya transportasi bus atau sepeda motor anda bisa berlibur hingga menikmati alam indah di sekitaran Berastagi yang memiliki banyak destinasi wisata.

(Sil/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved