Benarkah PKB Menekan Jokowi soal Cawapres dari NU, Berikut Jawaban Ketua Umum GP Ansor

Muncul tudingan yang ditujukan terhadap PKB yang disebut-sebut telah menekan Joko Widodo

Ist/Tribunnews.com
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar berpose bareng Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut bersama sejumlah pengurus sambangi kantor Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). (Ist/Tribunnews.com) 

TRIBUN-MEDAN.com - Tudingan yang ditujukan terhadap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang disebut-sebut telah menekan Joko Widodo terkait pemilihan pasangan calon wakil presiden untuk dirinya maju di Pilpres 2019 mendapat reaksi sejumlah pihak.

Salah satunya dari Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Quomas alias Gus Yaqut.

Alasannya, dalam Pilpres 2019 mendatang Jokowi perlu Cawapres yang bisa mendongkrak elektabilitasnya.

‎"Jika yang dicari adalah muda, sipil, bernyali, intelek, pengalaman, muslim, punya banyak pendukung, dan mampu mengurai persoalan, mau menoleh kemana lagi selain @cakiminnow? Wis to, boleh kok gak suka. Sah jika menolak. Tapi mempersoalkan keniscayaan 11 juta pendukung PKB itu, ora mutu!," klaim Gus Yaqut.

Statement ini Yaqut Cholil Quomas ungkapkan melalui cuitan di akun Twitter-nya di@GPAnsor_Satu, Senin (19/3/2018).

Baca: Sang Ayah Diancam Bunuh usai Beri Nama Anaknya Donald Trump

Baca: Kisah di Balik Gadis 18 Tahun yang Memakai Popok dan Berperilaku bak Bayi

Baca: Kerap Kenakan Legging karena Tak Temukan Jeans yang Cocok, Olla Ramlan Berniat Bikin Jeans Sendiri

Baca: Kisah Putra dari Sopir Truk, Kehilangan Kaki Tak Lantas Surut Semangat, Kini Bekerja untuk Google

Baca: Ustaz Abdul Somad Posting Foto Jadul, Sosok di Sebelahnya Jadi Sorotan, Ternyata Dia . . .

Baca: Turut Berduka, Istri Kedua Opick Meninggal Dunia usai Melahirkan

Sebelumnya, politisi PDIP Eva Kusuma Sundari meminta para pihak yang selama santer akan maju dalam Pilpres 2019 agar tidak menekan Joko Widodo dalam pemilihan calon pasangannya di posisi cawapres.

Kata Eva, saat ini ada indikasi ada kandidat Cawapres yang menekan Jokowi untuk memilihnya.

Baca: Reaksi Menohok Putra Sulung Jokowi usai Disebut Super Norak

Baca: Menyasar UU MD3 yang Mulai Diberlakukan, Mahfud MD Sebut Ada Tiga Pasal yang Perlu Dibatalkan

Baca: Kocak, Mahfud MD Balas Satire Sudjiwo Tedjo, Rahasia Kita Jangan Dibuka Begitu

Baca: Ingat Hudson,Sosok yang Miliki Dua Karakter di IMB? Penampilannya Kini Bikin Pangling

Baca: Mengagetkan, Ada Keanehan di SIM Artis Cantik Ini, Jenis Kelaminnya Dituliskan Pria, Kok Bisa?

Baca: Mengagetkan, Dian Sastro Memegang Rokok saat Rayakan Ultah, Benarkah Ia Merokok?

Pernyataan Eva ini diduga untuk merespons pernyataan Muhaimin Iskandar yang pernah melontarkan pernyataan agar Presiden Jokowi secara cermat memilih Cawapres dalam kontestasi Pilpres 2019.

"Kalau Pak Jokowi salah memilih cawapres, bisa kalah lho. Pilihlah cawapres dari kalangan santri/Islam, agar menang. Siapa? Ya, saya," kata Cak Imin dalam sebuah acara di televisi.

GP Ansor Ajak Seluruh Elemen Cerdas Gunakan Medsos

Maraknya penyeberan pemberitaan bohong atau Hoax yang kerap dilakukan di media sosial. Dinilai akan berdampak buruk bagi situasi keamanan pemerintah. Pemerintah dalam hal ini aparat kepolisian terus gencar memberantas oknum - oknum yang kerap membuat maupun menyebarkan berita berbau fitnah.

Menyikapi hal ini Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), Masmuni Mahatma mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya Bangka Belitung untuk cerdas dalam penggunaan Media sosial.

"Tampaknya tidak ada batasan dalam penggunaan Media Sosial. Hanya masyarakat mesti teliti dan jeli memilah informasi yang diterima. Sehingga media sosial dapat digunakan sebagai wadah silaturahmi sekaligus mengedukasi," ujarnya.

Apalagi aparat kepolisian, baru - baru ini berhasil mengungkap jaringan Muslim Cyber Army (MCA). Salah seorang terduga anggota MCA diamankan di Bangka Belitung.

Masmuni mengapresiasi cepatnya pemerintah, terutama aparat kepolisian dalam mengungkapkan setiap kasus hoax yang sangat meresahkan komponen bangsa.

"Kita apresiasi sekali, dimana aparat kepolisian cepat dalam menangani permasalahan hoax ini. Kita dukung dan terus mendorong kepolisian memberantas persoalan hoax,"  tegas Masmuni.

Ia mengajak kepada seluruh elemen pemerintah dan masyarakat untuk terlibat aktif dalam upaya penanganan permasalahan hoax.

"Tanpa ada peran aktif dari masyarakat maupun pemerintah permasalahan hoax tidak akan tuntas. maka peran dari seluruh elemen bangsa, sungguh diperlukan, sehingga informasi yang dibagikan akan berdampak positif bagi yang masyarakat luas," tandasnya.

Berikut isi deklarasi masyarakat anti Hoax yang akan digalakkan oleh Pimpinan Cabang GP ANSOR Pangkalpinang.

1. Kami mengajak seluruh masyarakat Babel untuk memanfaatkan Media Sosial secara positif, cerdas dan mengedukasi sehingga bisa jadi wadah silaturrahim dengan menyampaikan informasi yang benar

2. Kami mengajak agar masyarakat Babel bersatu padu, saling menghormati dan saling menguatkan menyuarakan kebenaran dan melawan berbagai bentuk fitnah dan kebohongan atau hoax

3. Kami menolak setiap orang atau kelompok masyarakat yang dengan sengaja menyebarkan informasi yang menimbulkan rasa kebencian dan permusuhan yang mengandung unsur SARA

4. Kami mengajak semua elemen masyarakat untuk solid menjaga dan mengawal situasi Babel tetap kondusif, aman dan damai.

Berita Ini Sudah Tayang di Tribunnews dengan Judul Ketum GP Ansor Angkat Bicara Soal Tuduhan PKB Tekan Jokowi Pilih Cawapres dari NU

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved