Polisi Tembak Ipar

Warga Penasaran Lihat Detik-detik Jumingan Masih Bernafas Usai Ditembak Kompol Fahrizal

Sukartini berusaha menjauhkan Kompol Fahrizal, mantan Kasat Reskrim Polrestabes Medan tersebut, dari rumah dan berjalan hingga ke depan

TRIBUN MEDAN/Frangky Marbun
Kondisi terkini kediaman korban penembakan, yang dilakukan terduga Kompol Fahrizal di Jalan Tirtosari, Gang Keluarga, Kecamatan Medan Tembung, Medan, Kamis (5/4/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Medan / Azis Husein Hasibuan

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Jumingan alias Jun, korban penembakan yang diduga dilakukan abang iparnya, Wakapolres Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) Kompol Fahrizal, ditemukan warga masih dalam kondisi bernapas di kediamannya Jalan Tirtosari, Gang Keluarga, Kelurahan Bantan, Medan Tembung, Rabu (4/4/2018) kemarin malam.

Sewaktu enam letusan senjata api terdengar dari rumah yang berkeramik cokelat terjadi, tetangga ketakutan dan tidak ada yang berani keluar rumah. Mereka hanya mengintip dari kaca jendela rumah.

Ternyata, suara tembakan itu diarahkan kepada Jun. Di rumah itu, Jun tinggal bersama istrinya sekaligus adik kandung perempuan Kompol Fahrizal, Sutias alias Heni dan anaknya yang masih kecil serta ibu kandungnya, Sukartini.

Setelah terdengar suara letusan senjata api, Sukartini keluar bersama Kompol Fahrizal dari rumah. Sukartini berusaha menjauhkan Kompol Fahrizal, mantan Kasat Reskrim Polrestabes Medan tersebut, dari rumah dan berjalan hingga ke depan Gang Keluarga.

Baca: Jumingan Ditembak Mati Mantan Kasat Reskrim Polrestabes Medan dan Komentar Tetangga Mengejutkan

Warga yang penasaran kemudian mendekat lalu, melihat ke dalam rumah.

Dari penuturan warga, Jun sudah berlumuran darah, namun masih bernapas dan badannya bergerak. Kondisinya saat itu sekarat.

"Ketika Wak Kartini dan pelaku sudah menjauh dari rumah. Kami memberanikan diri melihat ke dalam rumah. Yang kami lihat Jun masih hidup," kata warga, Kamis (5/4/2018).

Tidak begitu lama warga melihat ke dalam rumah karena merasa khawatir.
"Setelah kami lihat masih bernapas, kami gak berani bantu. Kami tutup kembali rumahnya sembari menunggu polisi datang," katanya lagi.(ase/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved