Berusia Seumur Jagung, Atrena Medan Club Bawa Banyak Atlet Juara di Kejuaraan Nasional
Reza mulai mensosialisasikan club renangnya di sekolah-sekolah yang ada di Kota Medan dan sekitarnya.
Penulis: Victory Arrival Hutauruk | Editor: Salomo Tarigan
Laporan Wartawan Tribun Medan, Victory Arrival Hutauruk
Tribun-Medan.com, MEDAN - Berstatus sebagai club renang baru di Kota Medan, Atrena Medan Club (AMC) berhasil unjuk gigi dengan mencetak atlet di kejuaraan nasional maupun kejuaraan daerah.
Tepatnya 13 April 2014, Atrena Medan Club didirikan peraih medali perak gaya dada Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan Seluruh Indonesia (Krapsi) tahun 90-an M. Syahreza Vahlevi.
Dengan bekal lisensi kepelatihan renang C dari Singapura tahun 2012 silam, pria yang akrab disapa Reza ini mulai mensosialisasikan club renangnya di sekolah-sekolah yang ada di Kota Medan dan sekitarnya.
Hasilnya mulai tampak, ketika puluhan bibit-bibit atlet mulai bergabung mulai dari umur 4 tahun. Reza menjelaskan melakukan pembinaan dari bekal atlet muda yang dimulai dari nol dan bukan bekas atlet binaan dari klub lainnya.
"4 tahun berjalan berhasil membibitkan prestasi di kejuaraan nasional. Klub kita berbeda dari yang lainnya bila yang lainnya atletnya sudah hebat dahulu di klub lama masing-masing baru pindah. Kita disini memang mencari bibit dari nol, bukan dari atlet yang sudah jadi. Bahkan kita memang mencari perenang-perenang kampung potensial," katanya kepada Tribun-Medan.com, Rabu (11/4/2018) di pusat pelatihan AMC, Kolam Renang Karos, Jl. Klambir V Residence, Kampung Lalang, Medan.
Baginya hal ini adakah tantangan tersendiri ketika harus membina atlet muda hingga berprestasi di tingkat nasional maupun daerah. Dijelaskan kejurnas pertama yang diikuti AMC bertajuk Riau Open yang berlangsung November 2017.
Baca: Hadapi PSIS Semarang, Yessoh Tak Fokus Cetak Gol Tapi Hal Ini yang Menjadi Targetnya
Baca: Pemasok Lady Escort di Jerman Beberkan Selera Aneh Politisi Indonesia yang Jadi Pelanggan Mereka
"Kejuaraan Nasional pertama yang kita ikuti ada Riau Open pada November 2017 lalu. Dimana dari
5 atlet yang kita kirim bisa meraih satu perak dan satu perunggu atas nama Ivany Siagian (11) dan Wirdiana Ayu (11)," jelasnya.
Hal ini sebagai bukti eksistensi AMC untuk membibitkan atlet Medan. Baginya mendirikan club renang adalah sebagai panggilan untuk bisa berkontribusi mencetak atlet yang dapat mengembalikan kejayaan renang Sumut era tahun 80an.
"Awalnya sayang mendirikan klub renang ini karena panggilan bekas perenang daerah. Namanya cinta Sumut dan ingin kembali. Ingin berkontribusi mengembalikan kejayaan renang dan polo Sumut era tahun 1980. Bahkan dulu ada atlet kita bernama Zakaria Nasution di Olimpiade Tokyo tahun 1974 berhasil meraih peringkat 4 di 1500 meter," bebernya.
Setelah Kejurnas Riau open, beberapa atlet muda AMC berlaga di Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN). Berturut-turut tahun 2016 dan 2017 Wirdiani Ayu Dwi Cahya berhasil meraih juara 1 02SN tingkat Deliserdang. Serta Ivany Siagian meraih juara 3 O2SN tingkat Kota Medan.
Di saat bersamaan, Pembina AMC, Faisal Rahman menjelaskan, saat ini kondisi dari club yang dibinanya kurang ditunjang sarana dan prasarana yang memadai.
Bahkan, saat ini Faisal menjelaskan proses perlengkapan alat latihan dan bertanding anak-anak binaannya harus dibeli klub.