2 Anak Tewas saat Bagi-bagi Sembako di Monas, Ferdinand Hutahaean Lontar Kritik Menohok

Menurut Ferdinand Hutahaean, aktivis dan politisi kampungan karena membiarkan nyawa melayang begitu saja.

Kolase/TribunWow.com/Kompas.com
Ferdinand Hutahaean dan bagi-bagi sembako di Monas. (Kolase/TribunWow.com/Kompas.com) 

@LawanPoLitikJKW: Peran org tua mengawasi, artinya org tua si anak perempuan tdk mengawasi anaknya lewat dijalur yg seharusnya dijauhi krn main ayunan itu bkn mainan yg punya rem khusus.

Sdh salah, melakukan kekerasan pula.

Mgkn dia kalau disenggol kereta api, dia akan nendang kereta api juga.

Postingan Ferdinand Hutahean
Postingan Ferdinand Hutahean (Capture)

Diberitakan Kompas.com, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut jika 2 anak yang tewas di Monas meninggal karena berdesak-desakan.

Adinda Rizki, bersama dengan Mahesha Janaedi, harus kehilangan nyawa karena berdesak-desakan," kata Sandiaga, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (30/4/2018).

Menurut hasil investigasi, mereka dikerahkan oleh pihak RW setempat untuk datang di acara tersebut.

Diketahui, Mahesa berusia 10 tahun, sedangkan Adinda berusia 12 tahun.

Sandiaga Uno pun mengaku akan melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengusut kasus ini.

Acara bagi-bagi sembako di Monas itu digelar Forum Untukmu Indonesia.

Ratusan ribu massa hadir ke Monas sejak Sabtu pagi, untuk mengambil sembako dan makan gratis.

Akibatnya, kawasan sekitar Monas menjadi macet, semrawut, dan kotor.

Sementara itu, Wali Kota Jakarta Pusat Manggara Pardede menyatakan jika TNI dan polisi sampai kewalahan menanggani masa yang datang sejak pagi.

Menurutnya, panitia tidak memperkirakan jumlah masa yang akan dihadirkan.

Pada pukul 11.15, massa yang masuk ternyata sangat banyak, sekitar 100 ribuan orang.

"Panitia tidak menjelaskan perkiraan jumlah massa yang akan dihadirkan dan ternyata pada jam 11.15 berdasarkan hasil pemantauan dari Monas, massa yang sudah masuk kurang lebih 100.000-an," ujar Mangara di Balai Kota, Senin (30/4/2018).

Diketahui, ada 3 jenis sembako yang dibagikan.

Antrean yang terpisah disinyalir menjadi sebab kekacauan pembagaian.

"Sembakonya ada tiga macam, beras; minyak; mie instan; tapi pintu loket mengambil berbeda dan ini membuat ribet. Akhirnya saya, Kapolres, Dandim, dan Karoops sepakat memberhentikan sementara," imbuh Mangara.

Tak hanya kemacetan, Manggara juga menyebut banyak massa yang pingsan dan bahkan dilarikan ke rumah sakit akibat insiden ini. 

(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul 2 Anak Tewas Saat Acara Bagi Sembako di Monas, Ferdinand Hutahaean: Aktivis dan Politisi Kampungan

Sumber: TribunWow.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved