Mengejutkan! Ternyata Ini Lawan Terberat Jokowi di Pilpres 2019, Bukan Prabowo! Tapi. . .
Rejo menilai bahwa lawan berat Presiden Jokowi di Pilpres 2019 bukanlah Prabowo Subianto
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
Menurut Yunarto, Jokowi masih melihat isu yang berkembang di masyarakat sebelum memutuskan siapa yang akan mendampinginya di 2019.
Jika isu yang banyak menyerang didasarkan pada kebencian dan sentimen SARA, maka Jokowi akan mempertimbangkan figur cawapres dari kelompok agama.
Bukan tidak mungkin, kata Yunarto, Jokowi akan memilih sosok berlatar belakang militer atau mantan tentara yang dianggap dekat dengan kelompok agama.
"Itu bisa muncul sosok Moeldoko, di situ bisa muncul juga sosok cak imin (Muhaimin Iskandar)," kata Yunarto.
Baca: Viral, Murid SD Menikah dengan Pria 21 Tahun, Pernyataan Lurah Bikin Kaget
Baca: Viral, Perempuan Korban Pemerkosaan Oknum Kesatuan Mengadu ke Hotman Paris, Ini Videonya
Namun, jika isu yang muncul didasarkan pada ketidaksukaan atas kebijakan dan situasi ekonomi, Yunarto memprediksi Jokowi akan memilih sosok teknokrat dari kalangan partai politik.
Sosok teknokrat tersebut memiliki kemampuan membangun secara ekonomi.
"Di situ bisa muncul sosok Airlangga (Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto)," tuturnya.
"Jadi bukan berkisar pada angka lagi atau elektabilitas, tapi faktor kualitatif yang coba ditutupi dengan membaca langkah lawan lebih dulu," ujar Yunarto.
Berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, nama Moeldoko disebut berpeluang mendampingi Presiden Joko Widodo.
Meskipun popularitasnya masih rendah, namun masuknya Moeldoko dalam kabinet Jokowi membuka peluang untuk menjadi cawapres.
Dari latar belakang Islam ada dua nama yakni Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul.
Baca: Acara Karma Dibilang Settingan, Mbah Mijan Angkat Bicara dan Bilang Begini, Netizen Makin Penasaran
Baca: Ingat Sosok Luhde dalam Film Perahu Kertas? Penampilannya Kini Bikin Pangling
Popularitas Cak Imin sapaan akrab Muhaimin Iskandar berada pada angka 32.4 persen. Sedangkan TGB Zainul berada di angka 13.9 persen.
Sementara dari latar belakang partai politik muncul nama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan (BG) muncul.
Nama BG muncul tak lain karena kedekatannya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Muncul dari Lawan Poltik Kepentingan