Bom Meledak di Surabaya
Ngeri, Penjinak Bom Sinyalir Masih Ada Bom Aktif dalam Mobil, 25 Bom Siap Diledakkan?
"masih ada bom aktif di dalam mobil. Makanya bagi rekan-rekan silakan mundur dan menjauh di lokasi,"
TRIBUN-MEDAN.com - Tim Gegana Polda Jatim menduga ada bom aktif di dalam mobil yang digunakan pelaku untuk meledakkan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jalan Raya Arjuno, Minggu (13/5/2018) pagi.
"Informasinya masih ada bom aktif di dalam mobil. Makanya bagi rekan-rekan silakan mundur dan menjauh di lokasi," ujar salah seorang anggota Tim Gegana sembari meminta wartawan menjauh seperti dikutip Antara.
Informasi yang dihimpun, bom tersebut berada di mobil yang meledak tepat di halaman gereja dan Tim Gegana masih melalukan sterilisasi.
Baca: Bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela Surabaya Diduga Diletakkan di Sekitar Pos Penjagaan
Baca: Mengurai 6 Fakta Mengerikan Bom Gereja, Meletus saat Suasana Ramai hingga Korban Tewas
Baca: Usai Letusan Bom, Seorang Perempuan dan Dua Anak Tergeletak di Depan Gereja Diduga Pelaku
Baca: Ibu dan Anaknya Berada di Gereja yang Dibom, Adi Sasono Dapatkan Pesan Ini
Baca: Satu Pelaku Bom Bunuh Diri yang Ledakkan Gereja Diduga Masih Berkeliaran di Surabaya
Baca: Bom Meledak di Parkiran GKI Jalan Diponegoro Surabaya, Seorang Perempuan Tewas
Baca: Ngeri, Penjinak Bom Sinyalir Masih Ada Bom Aktif dalam Mobil, 25 Bom Siap Diledakkan?
Kendaraan penjinak bom milik Gegana Polda Jatim juga didatangkan dan tim segera melakukan proses penyisiran hingga memastikan keadaan benar-benar aman.
Pantauan di lokasi, puluhan aparat kepolisian diterjunkan di sekitar lokasi, termasuk petugas gabungan dari Pemkot Surabaya.
Mobil kepolisian, pemadam kebakaran, ambulans dan kendaraan operasional aparat disiagakan di lokasi kejadian.
Ada 25 Bom yang akan Diledakkan di Surabaya
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung mengatakan, data sementara, enam orang meninggal dalam peristiwa ledakan di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018).
Ketiga gereja itu adalah Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngegel, GKI di Jalan Diponegoro dan Gereja Pantekosta di Jalan Arjuna.
Baca: Lima Bulan Menikah, Tistha Nurma Bongkar Kelakuan Afif Kalla kepadanya
Baca: Jarang Terekspose, Inilah Parade Foto Menawannya Putri Sulung Tora Sudiro yang kian Dewasa
Baca: Melihat Sosok Napi Teroris yang Gorok Leher dan Injak Kepala Polisi, Khrisna Murti Unggah Fotonya
Baca: Bayi Lahir saat Ayahanda Gugur dalam Insiden di Mako Brimob, Ini Harapan Kadiv Humas Polri
Baca: Denny Siregar Tohok Fadli Zon, Harus Berapa Lagi Polisi yang Mati supaya . . .
Baca: Mengagetkan, Sudah Koma Kurun 4 Bulan, Mendadak Bangun setelah Dengarkan Lagu Ini
Baca: Wiranto Akhirnya Beberkan Bagaimana Kondisi Terkini Ahok di Penjara usai Insiden di Mako Brimob
"Update sementara, ada enam meninggal dunia," ujar Frans kepada wartawan.
Selain itu, kata dia, ada 35 korban luka yang dibawa ke beberapa rumah sakit di Surabaya.
Frans belum bisa menjelaskan lebih jauh mengenai peristiwa itu.
Saat ini, polisi masih melakukan identifikasi di tiga lokasi.
Frans meminta agar warga tidak terhasut informasi yang simpang siur di media sosial.
Diharapkan warga menunggu penjelasan resmi Polri.
Baca: Suka Mendadak Berubah Duka, Pernikahan Murid SD Batal Diganti Jadi Sunatan, Sang Ibu Pingsan
Baca: Menapaktilasi Kisah Annisa Trihapsari yang Menikah di Umur 16 Tahun dengan Cucu Soeharto
Baca: Viral, Tak Ada yang Masalah Dilihat Sepintas, Dekorasi Pernikahan Ini Ternyata Banyak Keanehan
Baca: Menyasar Gugatan HTI yang Ditolak, Faizal Assegaf Sebut Yusril Gagal Jadi Bapak Radikalis
Baca: Suka Mendadak Berubah Duka, Pernikahan Murid SD Batal Diganti Jadi Sunatan, Sang Ibu Pingsan
Baca: Menilik Sosok Pria Penyiram Bensin yang Membakar Kekasihnya Dellisa Ayu Hidup-hidup
"Kami update terus menerus di sana," ujar Frans melalui Kompas.com.
Selanjutnya, informasi akan disampaikan langsung oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Mapolda Jawa Timur.
Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin bersama Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman dan Gubernur Jawa Timur (Jatim), Soekarwo mendatangi lokasi ledakan di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro 146, Surabaya, Minggu, (13/5/2018) pagi.
Kapolda bersama rombongan tiba sekira pukul 09.30 WIB. Namun, Kapolda tidak sempat turun dari mobil yang mengantarnya. Hal itu dilakukan karena alasan keamanan.
Beberapa petugas yang sedang melakukan penjagaan di lokasi sempat meminta para pengawal rombongan untuk segera memutar balik kendaraan yang ditumpangi Kapolda, Pangdam, dan Gubernur Jatim.
Rombongan diminta untuk meninggalkan lokasi karena masih ada bom aktif di GKI.
Dengan cepat, Kapolda bersama rombongan langsung dievakuasi. “Masih aktif, masih aktif,” teriak petugas saat melihat kedatangan Kapolda dan rombongan.
Kabar yang berkembang saat ini, sudah ada di 5 gereja ditemukan bom, baik yang meledak maupun yang belum meledak.
Kelima gereja itu:
1. Gereja Santa Maria Tidak Bercela (SMTB) Ngagel (meledak)
2. GKI Jl Diponegoro (meledak)
3. Gereja GPPS Jl Arjuna (meledak)
4. Gereja HKY (ditemukan sebelum meledak)
5. GKI Pregolan (ditemukan sebelum meledak).
Melansir dari Surya.co.id Warga Surabaya dan sekitarnya diimbau untuk menghindari tempat tempat keramaian menyusul teror bom yang terjadi di Surabaya, Minggu (13/5/2018).
Informasi yang di dapat selain 1 orang pengendara motor yang membawa bom dan siap diledakkan, masih ada 25 bom lagi yang sudah siap di ledakkan.
"Informasi dari seorang yang diamankan di Gereja Hati Kudus Yesus, ada 25 bom lagi yang siap diledakkan," ujar sumber Surya Online.
Menurutnya dari 25 bom yang akan diledakkan baru 6 bom yang di temukan.
Karena itu dihimbau agar warga Surabaya menghindari dulu bepergian ke tempat tempat keramaian seperti Tunjungan Plasa, Ciputra World dan tempat keramaian lainnya.
"Untuk sementara berada di rumah dulu, untuk menghindari potensi bom susulan di tempat tempat keramaian," jelasnya.
Untuk sementara semua gereja yang ada di Surabaya ditutup untuk dilakukan penyisiran dari pihak Kepolisian.

Gambaran terduga pelaku
Tiga orang bercadar berjalan cepat ke arah Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro, Minggu (13/5/2018).
Mereka terdiri dari seorang dewasa dan dua orang anak-anak.
Tepat di depan gereja, mereka berbelok masuk ke dalam gereja.
Seorang satpam sempat menghalangi.
Namun tak lama setelah itu, suara seperti bom terdengar.
Satpam tampak tergeletak minta tolong dengan badan penuh luka.
Gambaran itu disampaikan Mulyanto (55), juru parkir di GKI Diponegoro.
Ia mengaku sempat mendekat dan menyusul satpam yang mencoba menghalangi tiga orang mencurigakan itu masuk k gereja.
Belum sempat dekat, suara seperti bom terdengar dan ia lari menjauh.
"Kira-kira pukul 08.15 WIB. Jemaat sudah pada datang, tapi ibadah belum dimulai," kata dia, di lokasi kejadian.
Selain satpam dan tiga orang bercadar tadi, ia juga melihat seorang jemaat luka di bagian kaki.
Setelah ledakan pertama terjadi, ada ledakan susulan lima menit kemudian.
Suara ledakan yang terdengar tidak begitu keras.
Ia mengatakan, polisi mulai datang ke lokasi sekitar 30 menit setelah kejadian itu.
Pantauan di lokasi, GKI diseterilkan dari orang-orang dengan radius puluhan meter.
Polisi bersenjata berjaga di lokasi.
Gereja ini adalah satu dari beberapa gereja yang mengalami serangan di Surabaya pagi tadi.(*)
(Surya.co.id/Kompas.com/Tribunnewscom)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Duga Masih Ada Bom Aktif di Dalam Mobil di Gereja Pantekosta"