Saat Pelaku Bom Gereja Surabaya Ditolak Warga Dimakamkan, Hingga Pintu Makam Digembok!
jenazah pelaku bom Surabaya ditokak keluarga dimakamkan di Banyuwangi.
TRIBUN-MEDAN.COM - Jenazah pelaku bom Surabaya, Puji, ditolak keluarga dimakamkan di Banyuwangi.
"Puji itu bukan warga Banyuwangi. Sudah seharusnya ikut suaminya di Surabaya untuk dimakamkan," jelas Rusiono, anggota keluarga Puji melansir Surya.co.id.
Meskipun memiliki hubungan kerabat dan orangtua Puji tinggal di Banyuwangi, pihak keluarga tak ingin jenazah dimakamkan di Banyuwangi.
Pasalnya, Puji sudah sejak lama berpisah dengan keluarga di Banyuwangi, dan diasuh oleh bibinya di Magetan.
Apalagi keluarga sebelumnya tidak merestui hubungan dengan sang suami, Dita Supriyanto.
"Pihak keluarga sebelumnya juga tak menerima perbedaan prinsip yang dianut Puji," ungkap Rusiono.
Sementara, Kepala Desa Tembokrejo, Sumarto, pihaknya siap membantu apabila keluarga menginginkan jenazah Puji dimakamkan di Banyuwangi,.
"Apabila keluarga menghendaki, kami siap membantu untuk menerima jenazah dikubur di sini. Namun itu semua tergantung pihak keluarga," kata Sumarto, Senin (13/5/2018).

Makam Digembok
Hal sama juga di area pemakaman jalan Makam Tembok Gede, Surabaya.
Melansir TribunJatim.com, warga menolak pemakaman keluarga teroris tersebut.
Sejumlah warga setempat pada intinya tidak ingin pelaku teroris bom pengantin tersebut dimakamkam di tempat tersebut.
Bahkan pintu masuk ke area pemakaman digembok oleh warga.
Fauzi (55) salah satu warga Jalan Makam Tembok Gede menuturkan meski salah satu pelaku teroris, orangtuanya pernah tinggal di daerah Jalan Kranggan Surabaya, warga tetap menolak pelaku dimakamkan di Makam Tembok Gede Surabaya.
"Kami tetap menolak sebab, pelaku sudah meresahkan masyarakat Surabaya dan sekitarnya terkait peledakkan bom di tiga gereja," tuturnya, Senin (14/05/2018).