Bom Meledak di Surabaya
Kondisi Anak Terduga Teroris yang Diselamatkan Polisi, Terlempar 3 Meter Dampak Bom
Empat tersangka tewas di lokasi saat aksinya dihalau oleh polisi yang berjaga di gerbang Polrestabes Surabaya
Tak hanya itu, tubuh kecil A juga tertimpa sepeda motor yang diduga milik keluarganya tersebut.
A terjatuh dalam posisi tengkurap, namun polisi tak ada yang berani mendekat karena dikhawatirkan terjadi ledakan susulan.
Namun, tiba-tiba saja, A bergerak dan berdiri sehingga polisi yang melihat hal itu langsung memberikan instruksi pada A untuk segera bangun dan menjauhi TKP.
• Sudjiwo Tedjo: Koruptor Bagi Aku Sejatinya Juga Teroris, Membunuh Warga Pelan-pelan, Lebih Sadis
Ketika A berdiri, polisi menyadari bahwa sekujur tubuhnya telah dipenuhi darah dan ia pun tampak kebingungan melihat banyak mayat disekelilingnya.
Dengan suara bergetar, AKBP Roni Faisal mengaku bahwa ia ingin langsung menyelamatkan anak itu.
"Saya juga punya anak dan saya juga sebagai anggota Polri, naluri kami ingin menyelamatkan anak ini.
Terlepas mungkin itu anak yang diduga pelaku, kami tetap ingin menyelamatkan.
Apalagi mobil ini (minibus warna hitam) sudah terbakar.
Saya berpikir kalau saya tak segera menyelamatkan anak ini, ia pasti akan meninggal karena dikhawatirkan ada ledakan lagi.
Pokoknya ketika anak itu berdiri, langsung saya ambil, saya bopong (gendong), saya bawa lari," tuturnya, dilansir dari KompasTV.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa A juga sempat minta tolong.
Baca: Kutip Alquran Surat Al-Maidah, Kecaman Deddy Corbuzier terhadap Pelaku Teror Bom Mengejutkan
Roni tak menaruh curiga pada anak tersebut, apakah ia membawa bom atau tidak.
Menurutnya, gadis cilik tersebut hanya mengenakan kaos oblong, celana panjang biasa, serta jilbab tipis sehingga bisa diambil kesimpulan bahwa A tak membawa bom.
"Kalau dibilang takut, kami juga takut, tapi ini naluri.