Bravo! Sniper Cantik Ini Bunuh 100 Lebih Orang ISIS, tapi Dia Punya Kisah Mengerikan
Ketika ISIS dikenal sebagai kelompok yang ekstrim, sosok wanita satu ini justru berani melawan mereka
Dengan senapan SVD Dragunov dan Kalashnikov kesayangannya, ia dilaporkan telah menghabisi sekitar 100 nyawa pejuang ISIS di medan pertempuran kedua negara.

3. Sniper kebanggaan Batalion YPG
Atas prestasinya yang menghabisi para pejuang ISIS, Joanna menjadi sniper andalan Batalion YPG.
Batalion YPG merupakan bagian dari Angkatan Bersenjata Pemerintah Regional Kurdistan di Irak.
Joanna biasa melakukan tuganya pada malam hari.
Dengan pakaian kamuflase, ia biasa “berburu” pada malam hari, dari tempat-tempat sepi, berbekal teropong termal, granat, dan makanan kecil.

4. Pengalaman masa kecil
Di balik keberaniannya, Joanna memiliki pengalaman yang buruk di masa kecil.
Ia pernah merasakan kerasanya perjuangan keluarganya (orang-orang Kurdistan) dalam peperangan di Irak semasa kecil.
Hal itulah yang membetukanya menjadi pribadi yang berani dan berbeda dari wanita lainnya.
Baca: Artis Raline Shah Malah Komentar Begini saat Lihat Vanesha Prescilla Berkerudung
5. Belajar menembak usia 9 tahun
Pada usia empat tahun, ia sempat diungsikan ke Denmark untuk mendapatkan pendidikan yang baik.
Namun, Joanna enggan dan lebih memiliki untuk menguasai senapan.
Sang kekek memberikan pelatihan menembak kepada Joanna saat usianya baru 9 tahun.
Ia merasa murka setiap kali mendengar berita pejuang ISIS yang memperlakukan wanita dan anak-anak seenaknya.
