Bravo! Sniper Cantik Ini Bunuh 100 Lebih Orang ISIS, tapi Dia Punya Kisah Mengerikan
Ketika ISIS dikenal sebagai kelompok yang ekstrim, sosok wanita satu ini justru berani melawan mereka
TRIBUN-MEDAN.COM - Beberapa waktu terakhir, rasa aman warga Indonesian terusik.
Teror bom di Lima Lokasi di Surabaya dan Jatim dalam 2 hari berturu-turut menjadi perbincangan hangat publik mulai nasional hingga internasional.
Sejumlah pihak menyebut, teror bom bunuh diri ini punya keterkaitan dengan kelompok islam ekstrimis dan radikal di Syria yakni ISIS.
Mereka kerap melakukan eksekusi-eksekusi terhadap musuh-musuhnya dengan cara-cara yang tak manusiawi.
Ketika ISIS dikenal sebagai kelompok yang ekstrim, sosok wanita satu ini justru berani melawan mereka.
Baca: Selain Meghan, Ini Dia 7 Wanita Biasa Diperistri Bangsawan, No 5 Terlibat Gembong Narkoba
Baca: Artis Raisa Bikin Malu, Nyinyirin Riasan Pengantin Meghan Markle Malah Kena Diserang
Ia adalah Joanna Palani yang disebut sebagai sniper cantik.
Lantas seperti apa sosok Joanna Palani?
Dikutip dari berbagai sumber artikel, berikut beberapa fakta tentang Joanna Palani.
1. Rela Tinggalkan Kuliah
Joanna merupakan keturunan dari Kurdi-Denmark.
Ia rela meninggalkan masa studinya untuk bertempur melawan ISIS.
Joanna meninggalkan bangku kuliahnya dan pergi ke Irak pada 2014.

2. Membantai 100 pejuang ISIS
Di balik wajahnya yang cantik, Joanna memiliki keberanian yang tinggi.
Ia pernah membantai 100 pejuang ISIS.
Dengan senapan SVD Dragunov dan Kalashnikov kesayangannya, ia dilaporkan telah menghabisi sekitar 100 nyawa pejuang ISIS di medan pertempuran kedua negara.

3. Sniper kebanggaan Batalion YPG
Atas prestasinya yang menghabisi para pejuang ISIS, Joanna menjadi sniper andalan Batalion YPG.
Batalion YPG merupakan bagian dari Angkatan Bersenjata Pemerintah Regional Kurdistan di Irak.
Joanna biasa melakukan tuganya pada malam hari.
Dengan pakaian kamuflase, ia biasa “berburu” pada malam hari, dari tempat-tempat sepi, berbekal teropong termal, granat, dan makanan kecil.

4. Pengalaman masa kecil
Di balik keberaniannya, Joanna memiliki pengalaman yang buruk di masa kecil.
Ia pernah merasakan kerasanya perjuangan keluarganya (orang-orang Kurdistan) dalam peperangan di Irak semasa kecil.
Hal itulah yang membetukanya menjadi pribadi yang berani dan berbeda dari wanita lainnya.
Baca: Artis Raline Shah Malah Komentar Begini saat Lihat Vanesha Prescilla Berkerudung
5. Belajar menembak usia 9 tahun
Pada usia empat tahun, ia sempat diungsikan ke Denmark untuk mendapatkan pendidikan yang baik.
Namun, Joanna enggan dan lebih memiliki untuk menguasai senapan.
Sang kekek memberikan pelatihan menembak kepada Joanna saat usianya baru 9 tahun.
Ia merasa murka setiap kali mendengar berita pejuang ISIS yang memperlakukan wanita dan anak-anak seenaknya.

6. Buronan ISIS
Dianggap sebagai ancaman, Joanna menjadi buronan ISIS.
Bahkan, pemimpin ISIS mengeluarkan uang 13 miliar demi menghabisi Joanna.
Mereka telah mengumumkan bahwa kepada siapa saja yang bisa membunuh atau menangkap Joanna Palani, akan diberi hadiah sebesar 1 juta dolar atau sekitar Rp13 miliar.

7. Dipenjara
Informasi tentang keganasan Joanna ini tampaknya sengaja disebarluaskan untuk menurunkan moral pejuang ISIS.
Pada Desember 2016, Joanna ditangkap oleh badan intelejen Denmark (P.E.T)
Penangkapan tersebut bertujuan untuk melindungi Joanna.
Tapi pihak kejaksaan tampaknya tidak mau ambil risiko.
Joanna dibebaskan dari penjara pada akhir Januari 2017 lalu.
Baca: Intip Mewahnya Rumah Artis Dewi Perssik Dibanding Tina Dutta Uttaran, Nih Foto-fotonya
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Fakta Joanna Palani, Sniper Cantik yang Habisi 100 Anggota ISIS, Kisah Masa Kecilnya Bikin Pilu!