Irfan Lumpuhkan Begal Sadis Pakai Jurus Silat Jokotole, Inilah Kesaktiannya
Mohamad Irfan Bahri mungkin tak akan pernah menyangka bahwa malam itu ilmu silat yang pernah ia pelajari bakal menyelamatkan nyawanya.
Dalam blog Jokotole Pusat dijelaskan bahwa aliran bela diri ini berawal dari dusun kecil, Desa Kamal, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Madura.
Disebutkan, dahulu kala di desa tersebut sudah lahir benih-benih pesilat berbakat namun belum terorganisir.
Barulah pada tahun 1964 berdiri perguruan silat yang dinamakan Sumber Gaya.
Adapun tokoh pendirinya adalah guru silat Moh Halil dan dipimpin oleh H Mustafa.
Sayangnya, setelah padepokan berdiri, murid-murid di perguruan silat Sumber Gaya semakin berkurang.
Namun, ada satu murid yang masih mempunyai semangat dalam bela diri. Ia bernama Suhaimi.
Latihan demi latihan tanpa menyerah dilakukan Suhaimi hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti sebuah kejuaraan di bawah naungan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).
Usaha Suhaimi tidak sia-sia, ia menjadi juara bela diri tingkat nasional pada tahun 1975 dan 1976.
Dari sinilah cikal bakal lahirnya perguruan silat Jokotole.
Pada 21 Maret 1976 perguruan silat Jokotole resmi didirikan oleh Suhaimi di desa tempat lahirnya perguruan Sumber Gaya.
Mengapa nama perguruan ini Jokotole?
Berangkat dari ucapan seseorang yang menyebut Sumber Gaya hendaknya berganti nama.
Adapun nama penggantinya menggunakan nama seorang tokoh legendaris Madura di zaman Majapahit, Jokotole.
Berbicara soal ciri khas gerakan Jokotole Naga Putih, aliran silat satu ini cepat, keras, dan tangkas.
Melansir dari Jokotole.nl, gaya bertarung Jokotole Naga Putih cukup berbeda dari aliran bela diri lainnya.
Disebutkan pula sebanyak 80 orang Jokotole Naga Putih telah meraih gelar nasional dan internasional dalam kurun waktu 25 tahun terakhir. (Indah Kurnia Efendi/Tribun Jabar)