Kapal Tenggelam
5 Fakta di Balik Tragedi Dua Kapal Tenggelam dalam Kurun Waktu 5 Hari
Air mata masih mengucur dari kerabat korban KM Sinar Bangun yang tak kunjung ditemukan. Simak 5 faktanya
Penulis: Randy P.F Hutagaol | Editor: Randy P.F Hutagaol
Hingga Kamis ini, berdasarkan data dari Kantor SAR Medan, angka korban selamat, meninggal dunia dan hilang belum bertambah. Adapun rinciannya terdiri dari 19 orang selamat, 3 orang meninggal dunia, dan 184 orang masih dalam pencarian.
"Kami belum mendapatkan korban lain lagi sampai hari ini, sampai sekarang kita juga masih menunggu manifes yang betul itu berapa, karena masih simpang siur," kata Syaugi.
"Namun tim Basarnas dengan tim lain tetap akan serius dan semangat untuk mencari korban-korban," sambung dia.
Syaugi sebelumnya menyebutkan sejumlah tantangan dalam proses pencarian. Pertama, Danau Toba memiliki kedalaman sekitar 300 hingga 500 meter. Airnya pun keruh dan sangat dingin, yang menjadi tantangan tersendiri dalam proses penyelaman.
"Di dalam sudah diselami sampai 50 meter masih belum ditemukan apa-apa karena cukup gelap di dalam. Airnya keruh dan dingin sekali," ujar Syaugi dalam konferensi pers di Posko Nasional Angkutan Lebaran 2018 di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (20/6/2018).
Syaugi mengungkapkan, tim penyelam pun sudah menggunakan senter untuk mencari korban di dalam air. Akan tetapi, senter tersebut hanya bisa menjangkau jarak pandang 5 meter.
"Kendala yang dihadapi apa? Pertama, cuaca di situ, bila hujan. Dinginnya air. Menyelam pada malam hari bisa dibayangkan betapa dinginnya," jelas Syaugi.
Syaugi menegaskan, proses pencarian akan dilakukan selama 7 hari. Jika seluruh korban belum ditemukan, pencarian akan ditambah 3 hari lagi.
"Setelah 10 hari kalau masih belum ditemukan dan ada kemungkinan bisa ditemukan kita akan lanjut," kata dia.
KM Sinar Bangun tenggelam pada Senin (18/6/2018) pukul 17.15. Kapal motor tersebut tenggelam setelah meninggalkan dermaga sejauh 500 meter.
Pada saat peristiwa itu terjadi, cuaca dalam kondisi hujan deras disertai angin kencang dan petir. Ketinggian gelombang diperkirakan hingga mencapai 2 meter.
5. Heli Dikerahkan hingga Keluarga Korban yang Turut dalam Proses Pencarian
Pencarian korban KM Sinar Bangun pada hari keenam, Sabtu (23/6/2018), belm membuahkan hasil menggembirakan.
Tak satu pun jasad korban yang ditemukan pada pencarian Sabtu.
Sementara bangkai KM Sinar Bangun juga belum terdeteksi, karena Danau Toba ternyata lebih dalam dari data sebelumnya dipegang Basarnas.
Sabtu siangm Tim Basarnas mendatangkan Helikopter seri HR3604 dari Bandara Pekanbaru, yang di halaman Pelabuhan Tigaras, sekitar pukul 15.08 WIB.
Namun, setelah mendarat Heli Basarnas yang berwarna oranye mencolok, tidak dioperasikan sama sekali. Hanya terparkir manis di halaman Pelabuhan Tigaras.
Usut punya usut, ternyata sebelum mendarat di Pelabuhan Tigaras, Heli Basarnas itu sudah sempat mengelilingi areal langit di Danau Toba. Tapi tak kunjung menemukan tanda-tanda adanya objek korban hilang KM Sinar Bangun yang terlihat.
Direktur Operasional Basarnas Bambang Suryo Aji membenarkan bahwa sebelum sampai di Tigaras, Heli sempat mengitari Danau Toba untuk mencari keberadaan korban yang hilang.
"Heli ada kita pakai untuk lakukan pencarian sebelum sampai di Tigaras, tapi hasil masih nihil," kata Suryo.



(Raf/Tommy/ Dimaz/cr16/tribun-medan.com)