Fenomena Bowo Alpenliebe dan Indonesia yang Jadi Sasaran Empuk Tik Tok, Ini yang Jadi Sebabnya

Ketenarannya bermula dari aksinya di aplikasi video pendek Tik Tok, lalu merambah ke Instagram

tribunmedan
Bowo Alpenliebe/Tiktiok 

2. Masyarakatnya terutama pemuda di kawasan ini sangat sosial

Banyak orang cenderung menghabiskan banyak waktu di layanan jejaring sosial mereka. entah itu untuk mengekspresikan diri atau berbagi dengan keluarga dan teman.

Berdasarkan algoritma, Tik Tok memberdayakan orang untuk menjangkau khalayak yang tepat untuk mendapatkan Like dan Follows selama mereka terus menghasilkan konten berkualitas baik.

3. Tidak ada persaingan aplikasi yang kuat di kawasan ini

Di China, aplikasi Dou Yin yang sama dengan Tik Tok, menghadapi persaingan sengit dengan Kwai, aplikasi video pendek UGC yang diperkirakan bernilai antara US $ 18 miliar dan US $ 20 miliar.

Sedangkan di ASEAN, Tik Tok tidak benar-benar menghadapi persaingan, selain dengan beberapa pesaing kecil yang juga buatan China.

Meskipun ada YouTube, namun konsep aplikasi yang berbeda tidak membuat itu disebut sebagai pesaing langsung dari Tik Tok.

4. Influencer online berkembang pesat di kawasan ini

Ada banyak influencer dengan lebih dari 100 ribu penggemar bahkan jutaan.

Tik Tok mendapatkan banyak konten dari ekosistem influencer dewasa yang matang di wilayah tersebut.

Nah, itulah beberapa hal yang diyakini membuat aplikasi Tik Tok menjadi begitu populer di ASEAN khusunya di Indonesia.

Tak heran, jika banyak orang juga yang memanfaatkan aplikasi ini untuk mengekspresikan kreativitasnya hingga mungkin jadi terkenal.

Tentu hal tersebut bukan masalah asal jangan sampai kebablasan dan malah merugikan dirinya sendiri juga orang lain. (*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved