Pilpres 2019
Ancaman Serius PKS pada Gerindra! Tifatul Sembiring Bilang Cawapres tak Bisa Ditawar lagi
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ngotot, akan tetap mempersiapkan calon internal di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 nanti.
TRIBUN-MEDAN.COM - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ngotot, akan tetap mempersiapkan calon internal di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 nanti.
Anggota Majelis Syuro PKS Tifatul Sembiring menyatakan, partainya lebih memilih pecah kongsi dengan Partai Gerindra jika kadernya tak ada yang dipilih menjadi calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.
Ia mengatakan, saat ini memang banyak partai yang menghendaki kadernya menjadi cawapres pendamping Ketua Umum Gerindra itu.
Di antaranya ialah PAN yang menyodorkan ketua umumnya Zulkifli Hasan dan Demokrat yang mengusulkan Agus Harimurti Yudhoyono.
"Itu enggak bisa ditawar. Cawapres harus dari PKS. Kami enggak mau jadi penggembira aja dalam pilpres ini. Kalau kami disuruh dukung-dukung aja, mungkin enggak? Mungkin kami lebih baik jalan masing-masing aja," kata Tifatul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/7/2018).
Baca: SELAMAT! PRANCIS Menuju Juara Dunia: Gol Samuel Umtiti! Belgia Tersingkir di Semifinal
Karena itu, PKS membuka opsi berkoalisi dengan partai lainnya seperti Demokrat untuk meloloskan opsi cawapres dari partainya.
Apalagi, kata Tifatul, Pemilu 2019 berlangsung serentak antara Pilpres dan Pileg sehingga dibutuhkan kader partai sebagai capres atau cawapres untuk meningkatkan keterpilihan partai di legislatif.
Meski Gerindra memunculkan opsi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai cawapres pendamping Prabowo, Tifatul optimistis kader dari PKS tetap yang dipilih.
Baca: Setelah Heboh Pevita Pearce Jawab soal Hubungannya dengan Ariel NOAH
Ia menyatakan, sejauh ini PKS masih tetap optimistis bisa berkoalisi dengan Gerindra meski belum mencapai titik temu hingga kini.
"PAN juga udah dikasih kesempatan, 2014 mereka cawapres, capres Pak Prabowo, tapi yang setia sampai sini kan PKS," lanjut dia.
PKS mengajukan sembilan kadernya sebagai cawapres bagi Prabowo.
Baca: Menuju Juara Dunia 2018, Kemenangan Prancis Mirip Duel Semifinal Piala Dunia 1998
Sembilan kader PKS itu adalah Gubernur Jawa Barat dari PKS Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.
Kemudian, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufrie, mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf, dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.
Gerindra maupun PKS tidak cukup untuk mengusung sendiri capres-cawapres. Namun, koalisi keduanya cukup untuk mendaftarkan calon ke KPU.
Dalam Pilpres 2014, PKS bersedia mendukung Prabowo Subianto meski cawapres yang diusung bukan kadernya. Saat itu, Prabowo berpasangan dengan Hatta Rajasa.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PKS Ancam Pecah Kongsi dengan Gerindra jika Tak Dapat Posisi Cawapres",
PERBARUI BERITA LAINNYA
Kapal Rombongan Pesta Nyaris Tenggelam di Danau Toba, Ini Foto dan Videonya
Diduga Terkait Investigasi Kasus Judi Kepala Badan Pemprov, Kaca Mobil Wartawan Ini Dipecahkan OTK
Video Penggerebekan Diduga Main Judi Pj Wali Kota Padangsidempuan Cs, Loh Begini Jawaban Polda!
Perampok BTPN Gunakan Senjata Api, Kabur Menggunakan Mobil Berwarna Hitam, Tonton Video. .
Prancis Vs Belgia, Miss Prancis 2017 Kekasih Kylian Mbappe Ini Jadi Sorotan, Berikut Foto-fotonya!
SELAMAT! PRANCIS Menuju Juara Dunia: Gol Samuel Umtiti! Belgia Tersingkir di Semifinal
Ahok Berpeluang Dapat Remisi 17 Agustus dan Bisa Bebas dari Penjara Bulan Depan
Kalau PKS Ngotot Calon Anies - Aher, Gerindra: Silakan Cari Partai Pengusung
