Tips

Makan Sepuasnya Bayar Sesukanya, Bagaimana Menurut Anda? Begini Ulasan Pakar Growth-Hacking

growth hacker fokus pada alternatif berbiaya rendah, seperti menggunakan media sosial, pemasaran viral, atau targeted advertising.

Tribun Medan
Ilustrasi - Promosi festival durian Medan dengan membayar Rp 60 ribu, dapat menikmati buah durian digelar untuk menyemarakkan HUT Ke-427 Kota Medan tahun 2017. 

Mengenal Growth-hacking Lebih Jauh   

ANDA  mungkin pernah mendengar istilah growth-hacking. Memang istilah tersebut sangat erat dengan usaha rintisan (start-up) berbasis teknologi informasi, karena istilah tersebut pertama kali diperkenalkan oleh Sean Ellis, seorang growth hacker, pada 2010.

Tujuan growth-hacking adalah pertumbuhan bisnis yang cepat pada tahap awal fase peluncuran produk baru. Para growth hacker seringkali fokus pada alternatif berbiaya rendah, dibanding pemasaran tradisional, seperti menggunakan media sosial, pemasaran viral, atau targeted advertising.

 Growth-hacking bukanlah sebuat alat, tetapi sebuah mindset. Artinya growth-hacking tidak hanya untuk start-up, tetapi juga untuk usaha yang sudah mapan. Bukan hanya untuk usaha berbasis teknologi informasi, tetapi juga bisa dilakukan pada bisnis konvensional. Tidak hanya dibutuhkan pada fase peluncuran produk, tetapi juga pada tahapan siklus hidup sebuah produk.

Dalam pengertian itu maka growth-hacking dapat diterapkan pada segala jenis bisnis, pada semua skala bisnis, dan semua tahapan dalam pemasaran.

Secara umum growth-hacking mindset adalah bagaimana Anda mendapatkan pelanggan dengan cepat atau meningkatkan penjualan dengan cepat dengan biaya rendah, meretensi pelanggan, dan melipatgandakan perhatian pasar target kita dengan skala optimal dan cara yang efisien.

Anda pernah mendengar promosi “makan sepuasnya bayar sesukanya” dari outlet baru sebuah rumah makan seafood?

Promosi tersebut berhasil mendatangkan pelanggan awal yang luar biasa. Selama masa promosi, setiap hari antrean pelanggan mengular untuk menikmati hidangan di outlet tersebut.

Mereka yang sudah menikmati promosi tersebut kemudian menyebarkannya kepada keluarga, kerabat, dan temannya. Dalam waktu singkat outlet baru tersebut menjadi dikenal khalayak ramai.

Cara yang dilakukan rumah makan tersebut sangat efisien. Biaya yang mereka keluarkan untuk menyediakan hidangan jauh lebih murah dibanding jika mereka memasang iklan di media cetak atau radio atau acara pembukaan yang mewah. Rumah makan yang sama juga pernah mengadakan promosi “diskon sesuai umur”, yang juga sukses menjadi buah bibir.

 Contoh lain, Anda mungkin pernah melihat demo sebuah blender di YouTube, pada demo tersebut sebuah ponsel pintar dimasukkan ke dalam blender dan dalam waktu singkat ponsel pintar tersebut menjadi serpihan logam. Video demo tersebut juga menjadi viral. Dan sangat efektif menciptakan penjualan dengan biaya yang relatif rendah.

Masih ingat BlackBerry (BB)? Sebelum masa kejayaannya dulu, BB sudah eksis di Indonesia tetapi tidak menarik. Fitur push mail-nya tidak membuat konsumen memburu produk tersebut. Akhirnya BB meledak penjualannya dan menjungkalkan ponsel pintar Nokia sebagai penguasa pasar saat itu ketika BB melengkapi ponselnya dengan aplikasi media sosial yang saat itu sedang digandrungi masyarakat, BlackBerry Messenger (BBM).

Sementara jika mengunakan Nokia, konsumen harus masuk dulu ke website program media sosial tertentu. Ditambah aplikasi pesan BBM, dengan cepat penjualan BB di Indonesia memberikan kontribusi sekitar 30% penjualan BB di luar Kanada.

Bahkan eksekutifnya datang dari Kanada ke perusahaan konsultan marketing tempat saat itu saya bergabung. Mereka ingin tahu mengapa penjualan BB di Indonesia sangat luar biasa padahal mereka tidak mengalokasikan budget promosi yang besar.

Dan masih banyak contoh-contoh lain bagaimana growth-hacking mindset diterapkan pada berbagai produk dan tahapan pemasaran.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved