Delegasi Sumut Sambangi Tiongkok

Muslimah Tiongkok Menginspirasi, Padukan Nilai-nilai Islam dengan Budaya Lokal

Mereka adalah muslimah Tiongkok, sosok-sosok tangguh yang memadukan nilai-nilai keislaman dengan budaya lokal secara harmonis

Editor: iin sholihin
ISTIMEWA
FOTO BERSAMA - Delegasi Sumut berfoto bersama muslimah Tiongkok. Muslimah Tiongkok ini merupakan sosok-sosok tangguh yang memadukan nilai-nilai keislaman dengan budaya lokal secara harmonis. 

Oleh:

Wulan Dayu SE ME

Dosen Tetap Universitas Pembangunan Panca Budi Medan

PERJALANAN tokoh agama dan para akademisi dari lintas kampus di Sumatera Utara sejak 29 Mei hingga 5 Juni 2025 memberi kesan mendalam secara etik dan akademik.

Sebanyak 19 orang delegasi asal Sumut mungunjungi Zhengzou, Xinjiang dan Beijing. Kunjungan ini menjadi kekuatan besar secara empirik untuk melihat dan menelaah langsung bagaimana kehidupan masyarakat Tiongkok khususnya kehidupan masyarakat muslim di sana.

​Dari Universitas Panca Budi Medan ikut pada kesempatan tersebut H Abdul Razak Nasution SH Int, MSc dan Wulan Dayu SE ME. Tahun ini adalah perjalanan kedua kalinya penulis berangkat ke Tiongkok bersama para tokoh agama dan akademisi Sumatera Utara.

Baca juga: Beijing dan Dongsi: Simbol Pluralisme Agama di Negeri Tirai Bambu

Baca juga: Senyum Muslim Hui dan Pesona Masjid Berusia 700 Tahun di Zhengzhou 

​Perjalanan yang pada akhirnya melihat di balik gemerlap modernitas Tiongkok yang terus tumbuh, terdapat kisah kehidupan perempuan Muslim yang begitu menyejukkan dan penuh keteladanan. 

Mereka adalah muslimah Tiongkok, sosok-sosok tangguh yang memadukan nilai-nilai keislaman dengan budaya lokal secara harmonis.

Kehidupan mereka mencerminkan bagaimana agama dan budaya dapat berdampingan, bahkan saling memperkuat satu sama lain.

​Setiap Jumat, suasana hangat terasa di lingkungan komunitas muslim di berbagai penjuru Tiongkok.

SERAHKAN BUKU - Pendiri Pesantren Baitul Mustaghfirin Al-Amir Prof Dr Amiruddin bin Muhammad Sareh menyerahkan buku kepada Wakil Ketua Majelis Ulama Tiongkok, Yang Wan Li saat berkunjung ke Masjid Beida Zhengzhou di kawasan Distrik Guancheng Hui, Kota Zhengzhou, Provinsi Henan, Tiongkok pada Jumat (30/05/2025).
SERAHKAN BUKU - Pendiri Pesantren Baitul Mustaghfirin Al-Amir Prof Dr Amiruddin bin Muhammad Sareh menyerahkan buku kepada Wakil Ketua Majelis Ulama Tiongkok, Yang Wan Li saat berkunjung ke Masjid Beida Zhengzhou di kawasan Distrik Guancheng Hui, Kota Zhengzhou, Provinsi Henan, Tiongkok pada Jumat (30/05/2025). (TRIBUN MEDAN)

Di masjid-masjid wanita, para muslimah dari berbagai usia berkumpul tidak hanya untuk salat berjamaah, tetapi juga untuk berbagi kebaikan.

Ada yang membawa makanan untuk dibagikan, ada yang membawa sabun, atau berdiskusi tentang ilmu agama dan kehidupan.

Tradisi berbagi ini bukan hanya memperkuat ukhuwah Islamiyah, tetapi juga mencerminkan nilai solidaritas dan kasih sayang yang melekat dalam kehidupan mereka.

​Yang sangat menginspirasi, semua kegiatan ini berlangsung dengan damai dan terbuka.

FOTO BERSAMA - Wakil Ketua Majelis Ulama Tiongkok, Yang Wan Li, berfoto bersama delegasi Islam Sumut saat berkunjung ke Masjid Beida Zhengzhou di kawasan Distrik Guancheng Hui, Kota Zhengzhou, Provinsi Henan, Tiongkok pada Jumat (30/05/2025).
FOTO BERSAMA - Wakil Ketua Majelis Ulama Tiongkok, Yang Wan Li, berfoto bersama delegasi Islam Sumut saat berkunjung ke Masjid Beida Zhengzhou di kawasan Distrik Guancheng Hui, Kota Zhengzhou, Provinsi Henan, Tiongkok pada Jumat (30/05/2025). (TRIBUN MEDAN)

Pemerintah Tiongkok memberikan ruang bagi umat Islam untuk menjalankan ajaran agama mereka secara tertib dan mandiri. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved