Viral Medsos

7 Aksi Ratna Sarumpaet Atas Korban KM Sinar Bangun, Hingga Undang Hotman Paris dan Amien Rais

Satu bulan sudah berlalu tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba. Ratna Sarumpaet akan gelar Toba Informal Meeting

Editor: AbdiTumanggor
tribun medan/tommy
Aktivis Ratna Sarumpaet beradu mulut dengab Kapolres Simalungun AKBP Marudut Liberty Panjaitan di Dermaga Tigaras, Kabupaten Simalungun, Senin (2/7/2018). 

Sebagai lembaga kemanusiaan, serta atas nama kemanusiaan dan lingkungan hidup, Ratna Sarumpaet Crisis Centre (RSCC) menolak keras penghentian itu.

Sebagai bukti Negara bertanggung jawab pada rakyat dan bangsa, serta tunduk pada butir kedua Pancasila.

Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, RSCC akan memastikan Pemerintah menyelesaikan proses evakuasi korban hingga tuntas.

Dalam acara ini, ia akan mengundang pembicara di antaranya Fahri Hamzah (DPR RI), Hotman Paris Hutapea (Pengacara), Bupati Simalungun JR Saragih, Rocky Gerung, Basarnas, BNPB, Departemen Perhubungan Kepolisian RI, International Human Rights NGO, dan lainnya. Dengan Keynote Amin Rais.

3. Akan terus memperjuangkan korban agar diangkat

Ratna akan terus memperjuangkan agar korban dan bangkai KM Sinar Bangun bisa segera diangkat.

Menurutnya, karena hampir semua perwakilan negara sudah diundang.

"Harapan kita tentu KM Sinar Bangun bisa diangkat dan di evaluasi ulang agar korban bisa dievakuasi," pungkas Ratna.

"Ini kan sebenarnya tidak ada persoalan, kita alatnya ada cuma berada di Jawa Timur. Terus titik koordinat sudah ketahuan, jadi apalagi, kan tinggal kemauan," ujar Ratna lagi.

4. Ratna kaitkan dengan Investor Tiongkok

 Ratna menjelaskan, Menko Polhukam Luhut Panjaitan tidak mau ribut-ribut di sana soal ada jenazah sampai 164, karena baru beberapa hari yang lalu ia kembali kesana membawa investor China sekitar 24 orang.

"Mungkin dia mau jual-jual tuh Danau Toba," ucap Ratna.

5. Ritual tabur bunga

Sebelumnya, ritual tabur bunga, doa bersama, pemberian santunan dan peletakan batu pertama sebuah monumen telah dilakukan pada Senin 2/7/2018) lalu.

Hal itu setelah dua hari ditemukannya titik kordinat keberadaan bangkai kapal dan para korban terletak.

6. Dicerca netizen

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved