Traveling
Taman Cadika, Wisata Ramah Lingkungan untuk Semua Kalangan
Mencari tempat yang rindang, nyaman, dan jauh dari kebisingan di kota besar sangatlah jarang. Namun di Kota Medan
TRIBUN-MEDAN.COM- Mencari tempat yang rindang, nyaman, dan jauh dari kebisingan di kota besar sangatlah jarang. Namun di Kota Medan, ada sebuah taman yang masih terjaga keasriannya hingga saat ini.
Taman cadika atau yang dikenal sebagai bumi perkemahan di Kota Medan adalah salah satu contoh tempat yang bisa dimanfaatkan untuk menikmati suasana santai sore yang nikmat.
Terletak di Jalan Karya Wisata, Pangkalan Masyhur, Medan Johor, Kota Medan, taman ini ramai dikunjungi oleh masyarakat pada sore hari. Di taman ini terdapat sebuah danau yang cukup luas dan mengular. Di atas danau tersebut ada dua jembatan yang menghubungkan satu kawasan dan kawasan lainnya.
Jembatan kayu tersebut tampak kokoh dengan pegangan besi berwarna hijau. Di tiang jembatan tampak tulisan yang memberikan petunjuk maksimal 10 orang saja pengunjung yang diperbolehkan berada di atas jembatan.
Petunjuk keamanan itu tampak diperhatikan oleh para pengunjung. Mereka mengira-ngira jumlah orang yang ada di atas jembatan sebelum melewati jembatan tersebut.
Tempat yang asri ini sangat cocok untuk bersantai dengan keluarga. Banyak diantara pengunjung yang membawa keluarganya tampak duduk di pinggiran danau sambil menyantap bekal yang mereka sudah siapkan dari rumah.
Salah satunya Herman dan keluarganya. Herman yang merupakan warga Simalingkar ini sengaja membawa istri dan seorang anaknya untuk berlibur ke tempat ini.
"Hari ini kan pulang cepat kerja, jadi bawa keluarga aja kesini. Kasihan juga saya sibuk kerja. Jadi kalau sedang ada waktu saya bawa anak-anak jalan," katanya Herman.
Selain keluarga, tampak beberapa muda mudi juga berfoto di depan tulisan Taman Cadika, di kursi-kursi pinggir danau dan di pinggiran jogging track.
Banyak juga pohon-pohon rindang yang menambah asri suasana. Pohon-pohon itupun diberi name tag yang menunjukkan jenis pohon dan nama latinnya. Arahan untuk tidak buang sampah sembarangan pun tesebar di semua sisi taman. Terdapat pula kamar mandi, musala, dan pondok-pondok untuk bersantai.
May dan Juli contohnya. Kedua perempuan asal Tembung ini memilih menghabiskan waktu sore mereka di taman ini. Juli yang merupakan salah seorang anggota pramuka mengaku sudah sering ke tempat ini dan membawa serta adiknya, May untuk jogging bersama.
"Sebenarnya dari Tembung ke sini udah satu jam. Cuma ya mau gimana lagi. Aku suka sekali tempat ini, makanya aku ajak May, ini pertama kali dia ke sini dan langsung suka juga," katanya perempuan berbaju abu-abu ini.
Warga yang bermukim di sekitar tempat ini juga tetap tidak bosan menghabiskan waktunya di sini. Seperti Dinda dan Evi, meski hampir setiap hari melewati tempat ini jika ingin kuliah, tapi mereka tidak pernah bosan mendatangi tempat ini.
"Enggak terhitung lagi lah berapa kali ke sini. Cuma enggak bosan-bosan pula. Karena jogging track nya pun ada, suasananya pun adem, asri, enak buat ngeluangin waktu apalagi kalau suntuk kuliah," kata Dinda sambil tertawa.
Evi juga sepakat dengan temannya itu. Evi merasa jika harus ke pusat kota, lumayan melelahkan karena panas, berisik, dan harus membelah kemacetan.