Sudjiwo Tedjo Minta Amien Rais Tak Diolok-olok selepas Pemerintah Berhasil Ambil Alih Blok Rokan
"Mari tak mengolok-olok Pak Amien Rais yang terkesan anggap mustahil government sanggup ambil alih Blok Rokan
Sehari setelah Amien Rais melontarkan pernyataannya, pemerintah secara resmi mengambil kembali Blok Rokan yang selanjutnya diserahkan kepada Pertamina untuk mengelola.
Dibertakan sebelumnya di Tribunnews.com, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya mengumumkan operator Blok Rokan untuk pengelolaan 2021 hingga 2040.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, menyebutkan dari dua kandidat yakni petahana, PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) dan PT Pertamina (Persero), pemerintah mempercayakan pengelolaan kepada Pertamina.
"Maka pemerintah lewat menteri ESDM menetapkan pengelolaan Blok Rokan mulai tahun 2021 selama 20 tahun kedepan akan diberikan kepada Pertamina," kata Arcandra di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Selasa (31/7/2018).
Arcandra menuturkan keputusan tersebut dikaji berdasarkan pertimbangan bisnis dan ekonomi sesuai dengan proposal yang diajukan Pertamina.
Pada proposal tersebut Signature Bonus yang disodorkan Pertamina sebesar 784 juta dolar AS atau sekitar Rp 11,3 triliun dan nilai komitmen pasti sebesar 500 juta dolar AS atau setara Rp 7,2 triliun.
Dengan pengajuan tersebut, Blok Rokan akan memberikan pendapatan negara selama 20 tahun kedepan sebesar 57 miliar dolar AS atau sekitar Rp 825 triliun.
"Setelah mengevaluasi pengajuan proposal Pertamina yang dinilai lebih baik dalam mengelola blok tersebut," tutur Arcandra.
Dengan keputusan tersebut, Pertamina akhirnya menguasai Blok penghasil migas terbesar yang telah dikelola Chevron selama 50 tahun hingga 2021 nanti.
4 Alasan Memilih Pertamina
Arcandra Tahar juga mengungkapkan ada empat alasan yang mendasari pemerintah menunjuk Pertamina untuk mengelola blok Rokan.
Keempat alasan itu, yakni sebagai berikut:
1. Pertamina dalam proposalnya telah mengajukan bonus tanda tangan (signature bonus) sebesar 784 juta Dollar AS atau sekitar Rp 11,3 triliun.
Bonus tanda tangan ini nantinya akan masuk ke kas negara.
2. Besaran nilai komitmen kerja pasti untuk investasi yang diberikan oleh Pertamina selama 5 tahun awal senilai 500 juta Dollar AS atau sekitar Rp 7,2 triliun.
3. Meningkatnya potensi pendapatan negara selama 20 tahun negara setelah mendapatkan potensi pemasukan sebesar 57 miliar Dollar AS atau sekitar Rp 825 triliun rupiah.
