Dokter Larang Orangtua Pakaikan Bedung pada Anak Bayi, Begini Alasannya
Bedung atau lampin sering digunakan oleh orangtua pada anaknya ketika baru lahir.
TRIBUN-MEDAN.com - Bedung atau lampin sering digunakan oleh orangtua pada anaknya ketika baru lahir.
Umumnya, penggunaan bedung bertujuan untuk menjaga kehangatan bayidan menjaga kaki anak agar lurus, tidak bengkok.
Sayangnya, metode yang sudah turun menurun sejak zaman dahulu ini harus mulai ditinggalkan oleh para orangtua.
Pasalnya, penggunaan bedung menurut dr Faisal Miraj, Sp OT, DokterSpesialis Bedah Ortopedi pada Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Jaya, dapat menyebabkan dislokasi panggul pada bayi.
Pada masa ini, pinggul anak memiliki urat-urat yang sangat lentur sehingga bonggol tulang panggul sangat mudah dikeluarkan dari porosnya.
“Bedung berbahaya. Karena kaki bayi dirapatkan terus, akhirnya sendinya keluar. 1-2 bulan dibedung terus, lama-lama yang tadinya lentur malah keterusan, akhirnya sendinya akan berada di luar terus," kata Faisal Faisal saat ditemui dalam diskusi dengan tema Kelainan Tulang & Sendi pada anak, Selasa (07/08/2018) di Jakarta.
"Kalau posisi ini terus bertahan, dapat membuat pertumbuhan (anak) terganggu,” ujarnya lagi.
Faisal juga mematahkan asumsi kebanyakan orangtua bahwa bedung dapat meluruskan kaki bayi yang bengkok.
Menurut dia, kaki bayi yang bengkok adalah hal yang normal pada usia 2 hingga 3 tahun sehingga tidak perlu menjadi kekhawatiran bagi para orangtua.
Sebaliknya, dislokasi panggul dapat berdampak buruk pada anak ketika mereka sudah dewasa.
Salah satu tanda yang terlihat adalah cara berjalan yang miring akibat perbedaan panjang kaki yang disebabkan oleh tulang panggul yang tidak sejajar.
Lebih lanjut, dislokasi panggul juga dapat berdampak pada stamina penderita yang menjadi mudah lelah, hingga gangguan saraf.
“Jadi kalau (lihat) orang jalan kaya enggak seimbang, itu karena dia enggak ada tumpuan. Pada saat dia menumpu pada kaki yang tidak sehat dengan beban yang tidak seimbang, tulang punggungnya jadi melengkung, sehingga dapat mempengaruhi saraf,” jelasnya.
Pada tahap berat di mana kaki anak tidak bisa lagi kembali normal, Faisal berkata bahwa opsi yang dapat dilakukan adalah operasi.