Sentil PKS dan Demokrat, Yenny Wahid Blak-blakan Sasar Partai yang Dianggap Mainkan Isu SARA

Memainkan isu Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) dianggap 'politik kotor' di ajang Pilpres maupun Pile

Editor: Salomo Tarigan
kolase/You tube
Suhud Alynudin, Yenny Wahid, dan Ferdinand Hutahaean 

"Iya jadi jangan langsung cuci tangan aja. Partai-partai ini harus kita tuntut pertanggungjawabannya juga," ujar Yenny

Baca: Masih Trauma, Pemko Siantar Beli Tali Bendera dari Jakarta

"Begitu ya Mas Ferdinand? Jadi jangan bilang sekarang jangan politisasi agama, kalau dulu mainnya itu juga," sindir Najwa Shihab kepada Ferdinand Hutahaean.

"Yang pasti sekarang takdir sudah berjalan ya, Demokrat sudah memutuskan mendukung Pak Prabowo dan Sandiaga Uno. Ketua Umum dan Sekjend kami sudah membubuhkan tanda tangan di sana,

Kami, Pak SBY, komitmen untuk menjaga kebhinnekaan di sana, kami tidak akan mengizinkan satu langkah pun narasi-narasi yang berkampanye yang menggunakan isu-isu SARA," tegas Ferdinand menjawab sindiran Yenny Wahid.

Ferdinand pun menegaskan lagi kata-kata bahwa Partai Demokrat akan tetap berkomitmen untuk jaga Kebhinnekaan.

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M Rohmahurmuziy pun menyindir Sandiaga Uno yang disebut sebagai Santri Post-Islamisme.

"Meski menurut ketua umum PKS ini, Sandi itu juga santri," ujar Romy.

"Kan pesantren kilat," lanjut Ferdinand kepada Romy.

Najwa Shihab pun bergurau untuk menengahi perdebatan yang saling menyindir satu sama lain.

"Pokoknya kalau zaman kampanye, politisi bisa jadi apa saja. Bisa jadi kardus, bisa jadi santri, bisa jadi millenial, apapun bisa diubah sesuai kepentingan," gurau Najwa Shihab.

Baca: Wow! Gaji PNS Akan Naik, Ketua DPR Puji Pemerintan dan Bilang Harusnya Kita Bersyukur

Keempat bintang tamu ini pun langsung tertawa mendengar pernyataan Najwa Shihab.

"Jadi kalau parpol seperti itu rakyat harus apa?" tanya Najwa Shihab kepada Yenny Wahid.

Yenny Wahid menjawab rakyat juga tak boleh diam saja.

Menurutnya, rakyat harus mengawal perilaku politik dengan menjunjung adab yang tinggi, bukan berperilaku tanpa adab.

"Rakyat tidak boleh diam saja. Kita harus mengawal laku perilaku politik kita ini harus beradab, bukan tanpa adab Mbak Nana. Itu peran kita semua, rakyat harus terus menutut agar partai politik menyuarakannya," ujar Yenny Wahid.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved