Keren, Hasil Kerajinan Tangan Warga Binaan Lapas Akan Dipasarkan Melalui Aplikasi Android

Lapas dan Rutan Se-Sumatera Utara bersama Kanwil Kemenkumham akan godok aplikasi berbasis Android

Penulis: Alija Magribi |
TRIBUN MEDAN
Lapas Klas IA Tanjunggusta bersama Lapas lain di Sumut hadirkan contoh kerajinan tangan yang akan dipasarkan kepada masyarakat umum, Minggu (19/8/2018) 

Laporan Wartawan Tribun Medan/Alija Magribi

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Lapas dan Rutan Se-Sumatera Utara bersama Kanwil Kemenkumham akan godok aplikasi berbasis Android untuk memasarkan kerajinan tangan karya warga binaan.

Disampaikan oleh Kalapas Klas IA Tanjunggusta Medan, Budi Argap Situngkir bahwa Lapas yang ia pimpin dan lapas dan rutan lainnya menggodok aplikasi untuk segera diluncurkan.

"Ini kita akan bersama-sama dengan lapas dan rutan lainnya se Sumatera Utara untuk menghadirkan aplikasi pemasaran itu, ini sedang digodok," ujar Pria Kelahiran Tarutung tersebut kepada Tribun Medan, Minggu (19/8/2018) di halaman lapas Tanjunggusta Medan.

Budi juga membocorkan nama aplikasi yang rencananya akan di launching memasarkan karya tangan warga binaan.

"Namanya nanti kira-kira Go-Lapas," ujarnya.

Untuk sementara, sebelum dapat dipesan melalui aplikasi berbasis Android tersebut, calon pembeli dapat langsung mendatangi lapas dan rutan yang menyediakan kerajinan tangan warga binaan.

Budi juga mengajak wartawan yang sering meliput di Lapas dan Rutan untuk mendukung kegiatan-kegiatan kerajinan tangan yang dihadirkan di Lapas.

"Iya wartawan yang sering kemari dibeli juga lah ini kerajinan tangan warga binaan ya, dibantu" ajaknya dengan bercanda.

Adapun contoh kerajinan yang dihadirkan yakni replika berbahan stik kayu dan sumpit berbentuk Kapal Layar, Rumah Adat, Wahana Baling-Baling dan banyak lagi.

Untuk membeli kerajinan tangan tersebut, pembeli dapat merogoh kocek mulai harga Rp 150.000 hingga Rp 500.000.

Selain itu, Lapas Tanjunggusta juga menjual Kopi olahan dan sayur sawi hidroponik asal Lapas Klas IA Binjai.

"Untuk Kopi ini sudah kita gencarkan dalam setahun ini. Aduh lupa saya, macem-macem itu ada kopi hitam ada kopi dingin macem macem ya. Dan untuk sayur sawi hidroponik itu berasal dari Lapas Klas IA Binjai yang saya godok sejak memimpin lapas itu," pungkasnya

(cr15/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved