Kasus Suap
Eni Saragih Blak-blakan Ditugaskan Partai Golkar Kawal Proyek PLTU Riau, Ini Pengakuan Tersangka
Diduga masih ada politisi lain yang terlibat. Belakangan ikut menyeret mantan Menteri Sosial Idrus Marham, yang jadi tersangka juga
TRIBUN-MEDAN.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengusut kasus yang menjerat anggota DPR Eni Maulani Saragih.
Diduga masih ada politisi lain yang terlibat. Terkuak, kasus ini ikut menyeret mantan Menteri Sosial Idrus Marham, yang jadi tersangka juga
Teranyar, ENI Maulani Saragih, tersangka kasus suap proyek PLTU Riau-1, mengaku ditugaskan partainya, Golkar, untuk mengawal proyek tersebut.
Hal ini disampaikan mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR itu, seusai menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk tersangka yang lain, Johannes B Kotjo, di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (28/8/2018).

"Saya sampaikan kepada penyidik bahwa saya hanya petugas partai. Menjalankan tugas partai untuk mengawal dari PLTU Riau," terang Eni Maulani Saragih.
Baca: 5 Fakta Hakim Terciduk OTT KPK, Pemvonis Kasus Penodaan Agama Meliana Ikut Ditangkap
Baca: Jogja Diguncang Gempa Dini Hari Tadi, BMKG Ungkap Penyebab, 5 Fakta Terkini Bencana Lombok
Baca: Viral, Video Guru Pukuli Siswa Gara-gara Lantunkan Azan Keras dalam Kelas
Perempuan berkaca mata ini juga mengaku telah menyampaikan seluruh fakta soal kasus ini ke penyidik KPK. Dalam kasus ini, Eni Maulani Saragih diduga bersama-sama mantan Menteri Sosial Idrus Marham menerima hadiah atau janji dari pemegang saham Blackgold Natural Recourses Limited Johannes B Kotjo.
Eni Maulani Saragih diduga menerima uang sebesar Rp 6,25 miliar dari Kotjo secara dua tahap. Lebih lanjut, Eni Maulani Saragih juga menyatakan sama sekali tidak ada maksud untuk menarik orang lain dalam kasus tersebut.
"Saya tidak ingin menarik orang lain. Sudah saya sampaikan sejelas-jelasnya kepada penyidik, dan tentu itu sudah berdasarkan fakta-fakta yang ada," ujarnya.
Baca: Jonatan Chistrie Buka Baju, Syahrini sampai Bilang Cetar Membahana
Dalam pemeriksaan sebelumnya, Eni Maulani Saragih mengakui sebagian uang sebesar Rp 2 miliar yang diterima dari kesepakatan kontrak kerja sama proyek pembangunan PLTU Riau-1, digunakan untuk kegiatan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar.
Pada Munaslub yang digelar pertengahan Desember 2017 lalu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto terpilih aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Golkar menggantikan posisi Setya Novanto. (*)
TAUTAN: Jadi Tersangka, Eni Maulani Saragih Mengaku Ditugasi Partai Golkar untuk Kawal Proyek PLTU Riau-1
Jonatan Chistrie Buka Baju, Syahrini sampai Bilang Cetar Membahana
Jonatan Christie Miliki Tubuh Ideal, Ternyata Sang Ayah Rajin Beri Dua Hal Ini untuk Dikonsumsi
Calon Pengantin Wanita Ini Kabur dari Rumah Jelang Akad Nikahnya pada Rabu (29/8/2018)
5 Fakta Hakim Terciduk OTT KPK, Pemvonis Kasus Penodaan Agama Meliana Ikut Ditangkap

8 BUMD DKI Minta Modal Rp 11 T, Kata Bestari pada Anies: Tiba-tiba Ludah yang Keluar Dijilat Kembali
Mahfud MD Menyasar Postingan Akun Twitter Rizieq Syihab Terkait Ajakan Berjihad!
Beredar Foto Diduga Putri Fadli Zon Mabuk Pulang Berpesta Saat Summer Camp, Sang Ayah Membantah