Ketika Dokter yang Menangani Kecelakaan Putri Diana Akhirnya Buka Suara

Momen ketika para petugas medis menyadari mereka telah kehilangan pertempuran untuk menyelamatkan Diana.

tribun medan
Putri Diana 

Gambar mungkin berisi: 1 orang, tersenyum, teks

TRIBUN-MEDAN.com -Kematian sang Prince of Wales begitu menghebohkan 21 tahun yang lalu (31 Agustus 1997), bukan hanya karena dia seorang putri kerajaan besar dunia, melainkan juga karena penyebabnya.

Putri Diana kala itu mengalami kecelakaan mobil yang merenggut nyawanya.

Seorang dokter telah menggambarkan rentetan momen-momen terakhir saat Diana mengalami kecelakaan hingga dirinya meregang nyawa di rumah sakit.

Momen ketika para petugas medis menyadari mereka telah kehilangan pertempuran untuk menyelamatkan Diana.

Staf di Rumah Sakit Pitie-Salpetriere, Paris, melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan nyawa sang putri.

Terus-menerus melakukan pijat jantung, para ahli bedah mencoba memperbaiki pembuluh darah Diana yang pecah yang menyebabkan pendarahan internal besar-besaran.

Tetapi, kejutan listrik yang berulang kali dilakukan tetap saja gagal untuk mempertahankan nyawa sang putri.

Ahli anestesi, Daniel Eyraud, menyampaikan sebuah pernyataan yang dibacakan di Royal Courts of Justice di London.

"Kami memutuskan dengan persetujuan umum untuk menghentikan pijatan jantung karena benar-benar tidak mungkin untuk memulihkan aktivitas jantungnya," katanya.

“Sejak saat itu, putri dinyatakan meninggal. Saya pribadi percaya kami melakukan segala cara untuk menyelamatkannya dengan cara yang tepat," tambahnya.

Diana mengalami gejolak jantung sekitar pukul 02.10 dini hari dan akhirnya dinyatakan meninggal pada pukul 4 pagi.

Luka dalam yang parah dialaminya ketika mobil yang dia tumpangi jatuh di underpass Alma sekitar pukul 12.25 pagi pada tanggal 31 Agustus 1997.

Jantungnya berhenti untuk pertama kalinya ketika dia dievakuasi dari bangkai Mercedes oleh staf layanan darurat sekitar pukul 1 pagi.

Pijat jantung segera dilakukan waktu itu, dapat membuat jantungnya berdetak kembali.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved