Asian Games 2018

Indonesia Lampaui Target Asian Games, Inilah Ralat Ucapan Roy Suryo, Hingga Dia Dianggap Mati Rasa

Roy bertanya-tanya terkait tercapainya target tim Indonesia tersebut pada Asian Games 2018.

Editor: AbdiTumanggor
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (PB IPSI) Prabowo Subianto dan CDM Asian Games Indonesia Syafrudin, berfoto bersama atlet pencak silat, di Padepokan Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu (29/8/2018). 

TRIBUN-MEDAN.COM - Menjelang penutupan Asian Games 2018, Indonesia tetap kokoh di posisi keempat, sementara 30 emas, 22 perak dan 37 perunggu.

Meski raihan medali emas tersendat, namun hasil yang diraih Kontingen Indonesia sudah melampaui ekspektasi banyak pihak.

Seperti yang diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan Indonesia masuk 10 besar dan mendapatkan 16 emas di Asian Games 2018.

Target tersebut sudah terlampaui dengan raihan yang berhasil didapatkan oleh tim Indonesia.

Lampauan target ini juga berhasil mematahkan sikap pesimisme dari beberapa pihak.

Satu di antara pihak yang pesimis adalah Wakil Ketua Umum partai Demokrat, Roy Suryo.

Sebelum pesta olahraga terbesar Asia ini digelar, Roy Suryo sempat angkat bicara terkait target Presiden Jokowi dalam Asian Games 2018.

Menurut mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga tersebut, presiden boleh saja bersikap optimis, tetapi harus realisitis.

"Optimis perlu namun harus realistis juga," ujar Roy kepada Tribunnews, Minggu, (5/8/2018) lalu.

Dalam pernyataannya, Roy menuturkan alasan kenapa ia kurang yakin dengan target yang ditetapkan Presiden Jokowi.

Menurutnya, selama ini persiapan Asian Games terkesan mendadak.

Tidak hanya persiapan atlet, melainkan persiapan Indonesia sebagai tuan rumah.

"Dengan pelaksanaan kurang dari 2 Minggu lagi dan cukup (banyaknya) 'kebijakan instant' yang dilakukan menjelang hari-H, misalnya Trial and error buka-tutup Pintu Tol, Genap-Ganjil yang mengorbankan Warga, Penanganan Kali Sentiong, dan sebagainya, menunjukkan kurang siapnya Indonesia menyambut event besar 4 tahunan ini," katanya.

Melihat kenyataan tersebut, Roy bertanya-tanya terkait kemungkinan tercapainya target tersebut.

"Meski Secara pribadi saya ingin agar target Presiden tersebut tercapai, namun kondisi realita yang ada memaksa kita harus bertanya, "Akankah minimal target 16 (enam belas) medali emas tersebut tercapai?" katanya.

Bonus Asian Games
Bonus Asian Games (tribun medan)

Alasannya untuk memacu atlet Imdonesia berjuang lebih keras

Kini, setelah target tersebut tercapai, bahkan dilampaui tim Indonesia, Roy Suryo pun akhirnya buka suara.

Ia pun mengklarifikasi ucapannya yang  sebelum digelarnya Asian Games 2018 tersebut.

Menurut Roy, pesimismenya itu berdasarkan target yang ditetapkan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), yakni 31 emas. Bukan 16 emas seperti yang ditetapkan pemerintah.

Ia juga mengaku sengaja melontarkan pernyataan bernada pesimis itu untuk memacu atlet Indonesia berjuang lebih keras.

"Dan Alhamdulillah hari ini sudah hampir tercapai, kita patut bangga atas capaian tersebut," ujarnya melansir dari keterangan tertulisnya pada Tribunnews.com, Kamis (30/8/2018).

Selain menglarifikasi pernyataannya, Roy meminta banyak pihak terkait untuk tak jumawa dengan raihan Indonesia.

Roy mengingatkan, sebagai tuan rumah, Indonesia mempunyai keuntungan untuk mengusulkan sepuluh olahraga yang tak dipertandingkan di olimpiade (non-olympic), seperti pencak silat, paralayang dan jetski.

Dari cabang pencak silat, Indonesia berhasil memborong 14 emas atau hampir separuh dari total emas Indonesia.

"Coba bayangkan kalau Asian Games 2018 ini tidak didukung oleh cabor pencak silat dan ke-9 cabor non-olympic lainnya, apa jadinya?" kata Roy dalam keterangan tertulisnya tersebut.

"Ini sekaligus juga warning bagi kita, agar jangan cepat puas dan berbangga diri apalagi jadi jumawa atas hasil Asian Games sekarang," tambah Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini.

Roy Suryo
Roy Suryo (Tribun Jogja/Khaerur Reza)

Tanggapi pertemuan dan pelukan antara Prabowo dan Jokowi

‎Roy Suryo juga menanggapi pelukan antara Prabowo dan Jokowi.

Menurutnya, hal itu bisa meredakan tensi politik yang saat ini terjadi jelang Pilpres 2019, di mana kedua kembali berkompetisi di Pilpres 2019 mendatang.

Maka, Roy meminta agar ajang Asian Games tersebut jangan sebagai pencitraan politik untuk kepentingan Pilpres 2019.

"Jadi, jangan menjadikan ajang pencitraan politik untuk kepentingan 2019," ujar Roy Kamis (30/8/2018).

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini mengaku, saat ini sudah mulai terlihat Asian Games dijadikan ajang pencitraan politik.

Misalnya membanding-bandingkan perolehan medali Indonesia pada Asian Games ‎di sebelum-sebelumnya.

"Karena itu sangat tidak logis, selain apple to apple. Karena selain tidak apple to apple secara jumlah atlet dan cabang olah raga, juga karena memang posisi tuan rumah selalu menguntungkan," katanya.

Momen haru saat Jokowi dan Prabowo saling berpelukan saat atlet silat raih mendali emas
Momen haru saat Jokowi dan Prabowo saling berpelukan saat atlet silat raih emas.

Spontan berpelukan

Sebagaimana terlihat, momen berpelukan itu terjadi usai Hanifan Yudani Kusumah memastikan medali emas di cabang pencak silat nomor putra kelas C 55-60 kg.

Dia sukses mengalahkan pesilat asal Vietnam Thai Linh Nguyen dengan skor 3-2.

Dengan gembira, Hanifan mendadak naik ke tribun yang ditempati Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Hanifan memeluk kedua tokoh ini secara bersamaan.

Sontak kejadian tersebut membuat penonton bersorak dan aksinya itu pun viral di media sosial.

Roy Suryo Dianggap Mati Rasa

Ketua Panitia Rapat Umum Relawan Jokowi, Viktor S Sirait ketika ditemui di Gado-gado Boplo, Menteng, Jakarta, Jumat (20/7/2018).
KOMPAS.com/ MOH NADLIR
Ketua Panitia Rapat Umum Relawan Jokowi, Viktor S Sirait ketika ditemui di Gado-gado Boplo, Menteng, Jakarta, Jumat (20/7/2018).

DPP Bara JP, Viktor S Sirait menanggapi pernyataan Roy Suryo.

Ia mengatakan, pernyataan Roy Suryo merupakan sebuah pernyataan yang tak berdasar dan cenderung fitnah.

Penjelasn Viktor S Sirait, jauh sebelum ini Asian Games 2018 digelar, Presiden Joko Widodo secara serius telah menekankan kepada seluruh panitia, Pemprov DKI Jakarta, Pemprov Sumsel, Kementerian, dan pihak terkait agar penyelenggaraan Asian Games di Jakarta dan Palembang harus sukses, baik dari sisi penyelenggaraan maupun prestasi atlet Indonesia.

"Jadi, ketika semuanya berjalan dengan baik dan para atlet menunjukan prestasi yang membanggakan, hal ini patut untuk disyukuri dan ini jauh dari unsur sebagai ajang pencitraan politik," jelasnya.

Viktor memberikan logika sederhana, negara manapun ketika menjadi tuan rumah event olahraga besar seperti Asian Games, Olimpiade, atau Piala Dunia, pasti berusaha membuat semuanya berjalan dengan sukses, termasuk kesuksesan atlet sebagai tuan rumah.

"Lihat saja bagaimana Rusia sukses menyelenggarakan Piala Dunia baru-baru ini, apakah itu digunakan Presiden Vladimir Putin untuk pencitraan politik?"

Sama halnya dengan keinginan Presiden Jokowi agar Asian Games 2018 ini sukses dan atlet Indonesia juga meraih prestasi yang membanggakan.

"Sebuah harapan yang sangat lumrah dari seorang pemimpin negara," ujarnya. 

Lanjut Viktor, sejak hari pertama penyelenggaraan, Presiden Jokowi juga berusaha hadir langsung ke arena.

"Ini sama sekali bukan untuk pencitraan tapi memberi semangat bagi para atlet agar lebih terlecut memberikan hasil terbaik," tegas Viktor. 

"Jadi pernyataan Roy Suryo yang menyebut keberhasilan Indonesia di Asian Games 2018 ini dijadikan ajang pencitraan politik adalah fitnah dan kontra produktif dengan perjuangan para atlet yang telah mati-matian mengharumkan nama Indonesia," katanya lagi.

Pertanyaan Viktor, "Apakah Roy Suryo tidak merasakan langsung bagaimana saat ini seluruh rakyat Indonesia penuh kegembiraan dan euforia terhadap sukses para atlet di Asian Games ini?"

"Jangan-jangan Roy Suryo sudah mati rasa karena tertutup dengan kebenciannya terhadap prestasi pemerintahan Presiden Jokowi saat ini yang sukses menyelenggarakan Asian Games," ujarnya. 

Viktor pun meminta pada Roy Suryo agar jangan menyangkut-pautkan keberhasilan Asian Games ini dengan persoalan politik. 

Ia pun mengajak mantan Menpora di era SBY itu sama-sama bergembira dengan keberhasilan tim Indonesia ini.

"Kita nikmati bersama, jangan terlalu jauh berpikir mengenai politik," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved