Asian Games 2018
Yordania Sebut Emas Silat Indonesia Tak Ada Nilai, Sebut Sukses Asian Games 2018 Tak akan Terulang
"Indonesia tidak akan pernah bisa melampaui perolehan terbaik mereka saat ini, selamanya," kata Nasser Majali.
Salehi mengatakan, Presiden OCA Sheikh Ahmed al-Fahad al-Ahmed al-Sabah juga telah memberikan tanggapan atas protes mereka dengan pernyataan yang kurang meyakinkan.
Menurutnya, Sheikh Ahmed mengatakan bahwa 'hak istimewa semacam ini juga akan diberikan kepada Iran jika pertandingan diadakan di negara itu'.
Perolehan ini menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam peringkat Indonesia dari 17 saat Asian Games 2014 Incheon menjadi peringkat 4 pada Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang.
Hingga Kamis (30/8/2018) pukul 12.00, Indonesia meraih 30 medali emas di mana 14 emas dari pencak silat.
Sedangkan Iran masih mengantongi 17 medali emas.
Pencak silat menjadi penyumbang medali emas terbanyak bagi kontingen Indonesia disusul panjat tebing dengan 3 medali emas.
Menurut Salehi, OCA bertanggung jawab untuk ini, tambahnya.

“Di setiap disiplin olahraga, ratusan atlet bersaing untuk mencapai Asian Games, dan puluhan mencoba untuk memenangkan medali, dan fakta bahwa negara tuan rumah dapat dengan mudah memenangkan banyak medali sangat disesalkan,” ujarnya.
Asian Games edisi ke-18 sedang berlangsung di kota-kota Indonesia di Jakarta dan Palembang. Tempat keempat Iran di meja medali diambil oleh Indonesia setelah memenangkan 10 medali emas dalam olahraga pribumi pencak silat.

Akibat banjir medali dari kontingen pencak silat, Indonesia menggeser posisi Iran dari posisi empat di klasemen Asian Games menjadi posisi lima.
Sampai Kamis (30/8/2018), perolehan medali Indonesia telah menembus angka 30 emas, 22 perak, dan 37 perunggu. Sementara, Iran “hanya” mendapat 19 emas, 17 perak, dan 19 perunggu.

Pencak silat menjadi salah satu cabang olahraga yang kontroversial di Asian Games 2018.
Sebelumnya, pesilat Malaysia, Mohd. Al-Jufferi Jamari, angkat kaki di tengah pertandingan lantaran frustasi atas penilaian wasit.
Dalam laga melawan Koman Hari Adi Putra, itu, ke-lima wasit menempatkan Jufferi kalah 1-4 dibandingkan atlet tuan rumah itu.
Jufferi bahkan melampiaskan amarahnya dengan merusak dinding pembatas di GOR Pencak Silat TMII, Jakarta.