SBY Disindir Hotman Paris Dengan Pukul Mangkok, Begini Jawaban Demokrat Soal Polemik Roy Suryo
Menurutnya Partai Demokrat menghargai dan menghormati apa yang dilakukan Hotman tersebut, sebagai wujud dari kritik dan ekspresi masyarakat.
Selain itu, Kemenpora akan berupaya terus menagih politisi Partai Demokrat itu untuk segera mengembalikan barang-barang milik negara.
"Kami akan tetap tagih terus," ujar Gatot.
SBY Beri Instruksi pada Roy Suryo terkait 3.226 Inventaris Milik Negara yang Belum Dikembalikan
Daftar Barang Belum Dikembalikan Roy Suryo, dari Karpet Turki hingga Kamera D3X, Ini Perintah SBY
Roy Suryo Merasa Difitnah
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, merasa difitnah dengan menyebarnya surat Kementerian Pemuda dan Olahraga yang memintanya mengembalikan 3.226 unit barang milik negara.
Ia merasa tidak menguasai barang negara seperti yang dituduhkan. Politisi Demokrat ini merasa difitnah dan menduga ada motif politik di balik pernyataan Kemenpora bahwa ia membawa aset negara.
"Ini adalah fitnah untuk menjatuhkan martabat serta nama baik saya di tahun politik ini," ujar Roy, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (4/9/2018).
Roy juga mengaku heran mengapa hal ini diributkan setelah ia tak lagi menjabat Menpora.
"Terhadap aset BMN Kemenpora sebanyak 3.226 unit yang disebutkan-sebutkan masih saya bawa, padahal tidak sama sekali," ujar Roy.
Sementara itu, secara terpisah, pengacara Roy Suryo, Tigor Simatupang mengatakan, justru Kemenpora yang mengirimkan sejumlah barang milik negara itu ke rumah Roy Suryo di Yogyakarta.
Barang-barang itu, kata dia, dikirimkan menggunakan kontainer tak lama setelah Roy tak lagi menjabat sebagai Menpora akhir 2014 lalu.
"Yang ngirim Kemenpora loh ke Jogja pakai kontainer terus dikembalikan lagi. Yang ngirim mereka, terus dikembalikan lagi sama Pak Roy," kata Tigor kepadaKompas.com, Rabu (5/9/2018).
Menurut dia, saat barang-barang tersebut sampai di Yogya, Roy sedang tidak berada di rumah. Saat kembali, Roy terkejut melihat barang di rumahnya.
"Pak Roy pulang ke Yogya, 'ini barang siapa? Wah balikin'," kata Tigor.
Sebelumnya, di media sosial beredar surat Kemenpora yang berisi permintaan agar Roy mengembalikan 3.226 unit barang milik negara.
Ini Perintah SBY
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memerintahkan kadernya Roy Suryo untuk segera menyelesaikan persoalan belum mengembalikan sekitar 3.226 barang inventaris milik negara saat masih menjabat sebagai menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Hal itu disampaikan Ketua Divisi Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean kepada Tribunnews.com, Selasa (4/9/2018).
Meskipun kata Ferdinand, sebenarnya hal yang dicantumkan didalam surat Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bernomor 5-2-3/SET.BIII/V/2018, adalah perbuatan dan tanggung jawab pribadi Roy Suryo.
"Karena kami Partai Demokrat ingin menjaga integritas seluruh kader maka Ketua Umum pak SBY akan memberikan instruksi kepada Roy Suryo untuk menyelesaikan masalah tersebut hingga selesai dan tidak ada masalah lagi," ujar Ferdinand.
Menurut dia, partai Demokrat menghormati dan menghargai surat Kemenpora kepada Roy Suryo.
Tentunya Partai Demokrat juga dia memastikan akan membantu pemerintah untuk mengembalikan seluruh inventarisnya.
"Kami Partai Demokrat mendukung semuanya untuk yang baik," ucapnya.
Waketum Partai Demokrat, Syarief Hasan juga mendesak Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo untuk segera mengembalikan inventaris milik negara yang berjumlah mencapai 3.226 buah saat menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
“Ya kalau memang ada sebaiknya dikembalikan saja, Pak Roy harus klarifikasi apakah kasus itu sudah selesai atau belum, kalau belum ya mohon dikembalikan,” ungkap Syarief ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/9/2018).
Syarief Hasan mengaku pernah menegur Roy Suryo beberapa tahun yang lalu atas kasus tersebut.
Namun Syarief tidak mengetahui kalau kasus tersebut belum rampung.
“Dulu saya pernah ingatkan Pak Roy atas kasus yang sama dan katanya sudah beres, tapi ternyata muncul lagi berarti belum selesai,” tegasnya.
Syarief mengatakan hal tersebut adalah tanggung jawab pribadi dan tidak bisa dikaitkan dengan partai.
“Tidak ada kaitan dengan partai karena ini tanggung jawab pribadi, harus dibedakan karena dulu sudah pernah saya ingatkan,” kata Syarief (*)