Pilpres 2019
Putri Gus Dur Bilang Dekat dengan Ahok, soal Tawaran Bergabung ke Timses Prabowo-Sandiaga
Tawaran dari pasangan capres-cawapres untuk bergabung memenangkan Pilres 2019 berkali-kali datang ke keluarga Gus Dur
Alissa Wahid kemudian menjelaskan kalau pilihannya tidak semudah memilih hitam atau putih semata.
Ia juga menjelaskan kalau Gusdurian juga dekat dengan warga Ahmadiyah.
Baca: Sandiaga Uno Minta Maaf pada Ridwan Kamil, Adu Komentar Dukung Calon Tertentu di Pilpres
Baca: Taksi Online dan Aturan PM 108 yang Dikeluhkan Driver, Kemenhub Siapkan Draf Penganti
Bahkan ia juga menyebut kalau Yenny dan ibundanya juga dekat dengan Ahok.
"Pilihannya tidak mudah, tidak hitam-putih. Kami (gusdurian) juga dekat dg warga ahmadiyah, mas. Mendampingi Syiah Sampang. Yenny & Ibu juga dekat dengan pak Ahok. Mereka2 nasibnya menjadi seperti itu kan ya ada faktor2nya. Bisa memahami kan?,"tulisnya.

"Lebih senang kalau tidak merapat ke salah satu timses," balas akun @yatnoyatno88.
Alissa Wahid pun kemudian menyarankan untuk menunggu saja keputusan dari Yenny Wahid.
"Kalau saya dan @GUSDURians memang tidak berpolitik praktis, tapi @yennywahid penjaga warisan peran politik #GusDur. Jadi ditunggu saja ya pilihannya...," cuitnya.

Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Ketua Umum Partai Amanat Nasional ( PAN) Zulkifli Hasan memuji sosok Yenny Wahid, sebagai salah satu tokoh muda terbaik Indonesia.
Zulkifli pun mengungkapan perasaanya andai Yenny Wahid mau bergabung dengan tim sukses Prabowo-Sandiaga Uno di Pilpres 2019 mendatang.
"Saya apresiasi hormat kalau bersedia dengan timnya Sandiaga, aduh alhamdulillah yah," ujarnya di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (12/9/2018).
Zulkifli mengatakan, koalisi sudah mengajak Yenny untuk ke gerbong tim Prabowo-Sandiaga. Namun, ia menyerahkan keputusan kepada Yenny.
Bagi Zulkifli, andai Yenny memilih bergabung ke Prabowo-Sandiaga, maka ia yakin akan memberikan suntikan yang luar biasa besar.
Sebab pengaruh Yenny sebagai putri Gus Dur dinilai cukup besar.
Namun Zulkifli juga mengingatkan, apapun pilihan Yenny nanti, maka itu harus dihormati. Sebab pilihan politik adalah hak setiap orang.
"Enggak (bukan soal persaingan). Orang mungkin tertarik dengan Pak Prabowo, tetapi yang satu lagi tertarik dengan Jokowi, kan enggak apa-apa, biasa kan," kata Ketua MPR tersebut.