Gratifikasi Seks Oknum Dosen Bikin Mahasiswi Frustasi dan Takut tak Lulus, Kampus Klarifikasi
Sang dosen mengancam minta diajak'jalan jalan' berduaan kala mau berkonsultasi menyusun proposal hingga ajakan hubungan intim.
TRIBUN-MEDAN.COM - Gratifikasi Seks Oknum Dosen Bikin Mahasiswi Frustasi dan Takut tak Lulus, Kampus Klarifikasi.
//
Gratifikasi seks permintaan oknum dosen pria, bikin mahasiswi yang lagi tengah dalam proses penyusunan tugas akhir frustasi.
Sang dosen minta diajak 'jalan jalan' berduaan kala jadwal konsultasi menyusun proposal.
Terkuak pengakuan mahasiswi, hingga ajakan berhubungan intim dari sang oknum dosen dengan ancaman.
Seperti apa faktanya?
//
HEBOH pembicaraan 'gratifikasi seks'. Awalnya terungkap dari pengakuan seorang mahasiwi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universita Sam Ratulangi (Unsrat).
Setelah menyebar luas, pihak Unsrat menyeriusi menyikapi dugaan gratifikasi seks, yang santer disebut-sebut dilakukan oknum dosen FKM terhadap seorang mahasiswinya.
Rektor Unsrat Ellen Kumaat melalui jubir Hezky Kolibu mengatakan, pihaknya menyerahkan penanganan awal kasus tersebut ke FKM.
"Dari FKM sudah bersikap proaktif dengan memanggil oknum dosen terduga pelaku untuk diklarifikasi," kata dia.
Menurut Hezky, sanksi akan dijatuhkan pada si oknum dosen bilamana dugaan gratifikasi seks itu terbukti.
Hezki menyatakan, pihaknya tak akan melindungi oknum dosen pelaku gratifikasi.
"Contoh kasus gratifikasi di fakultas ekonomi Unsrat, kala itu oknum dosen pelaku sudah diberi sanksi yakni pencopotan jabatan serta tidak mengajar selama periode tertentu," kata dia.
Hezki menegaskan, gratifikasi dalam jenis apapun tak dibenarkan di Unsrat.

Wakil Dekan 3 FKM Paul Kawatu mengatakan, pihaknya sudah membentuk tim khusus untuk menangani kasus dugaan gratifikasi seks di fakultas tersebut.
Sebut Kawatu, tim akan memanggil oknum dosen yang juga pejabat di FKM untuk diklarifikasi.
"Oknum dosen itu akan kita panggil dan klarifikasi," kata dia.
Menurut Kawatu, tim akan menyelidiki dengan mengacu pada keterangan serta bukti.
Tim juga akan meminta keterangan pada mahasiswi yang jadi korban.
"Dia akan kita lindungi penuh, jadi tak perlu takut bersaksi, " beber dia.
Sebutnya, tim akan bekerja secepat mungkin. Jika terbukti, maka pihaknya akan menjatuhkan sanksi bagi oknum dosen tersebut.
"Ada hukumannya, kita koordinasi dengan pihak rektorat, " beber dia.
Dikatakan Paul, pasca terkuaknya dugaan gratifikasi seks pihak fakultas memberlakukan kebijakan bagi mahasiswa dan dosen.
Dosen pria dan mahasiswa wanita diimbau untuk tidak bersamaan tanpa didampingi orang lain.
"Kalau mau konsultasi harus didampingi orang lain," kata dia.
Menurut Paul, pihaknya selama ini bersikap terbuka atas keluhan mahasiswa.
Dia akan mendengar keluhan mahasiswa serta memberi solusi.
"Sebagai bidang kamahasiswaan saya sering dicurhati oleh para mahasiswa, ada yang tak punya uang dan lainnya, tapi tak pernah ada yang melapor soal gratifikasi seks, " katanya.
Seperti diketahui, gratifikasi seks di FKM terungkap menyusul pengakuan seorang mahasiswi semester akhir.
Dia mengaku sang dosen selalu minta diajak jalan jalan berduaan kala mau berkonsultasi menyusun
proposal.
Sudah berapa kali ia mengiyakan. Namun lama lama ia jengah. Dia lantas mempertanyakan mengapa konsultasi harus jalan jalan.

FKM Gudang Mahasiswa Cantik
Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unsrat memiliki fakta unik tentang wanita.
Sebagian besar mahasiswa fakultas tersebut adalah wanita.
Banyak diantaranya berparas cantik.
Dosen wanitanya juga banyak yang cantik dan masih berusia muda.
Mahasiswi dari FKM beberapa kali menjagoi kontes putri putrian Unsrat.
Pihak fakultas mewajibkan mereka berpakaian rapi.
Memakai kameja dan rok.
Rok yang dipakai harus panjang dan pakaian harus sopan.
Di sejumlah ruangan terpasang spanduk berisi larangan memakai rok pendek.
Namun amatan Tribun, banyak mahasiswi yang memakai rok pendek.
Wakil Dekan 3 FKM Paul Kawatu menyatakan, mahasiswa di FKM lebih banyak wanita.
"Skalanya empat banding satu, " kata dia.
Diketahui kasus dugaan gratifikasi seks di FKM bermula dengan pengakuan seorang mahasiswa yang diminta berhubungan seks oleh dosen dengan iming iming nilai tinggi Jika menolak, ia diancam tidak diluluskan.
Hal itu membuat si mahasiswi frustasi.
Ia mengaku, sejumlah temannya juga beroleh perlakuan demikian.
Jika menolak, ia diancam tidak diluluskan.
Hal itu membuat si mahasiswi frustasi.
Ia mengaku, sejumlah temannya juga beroleh perlakuan demikian.
Beberapa mahasiswi yang mengaku pernah jadi korban tapi enggan mengungkapkan perlakuan tak senonoh sang dosen tersebut karena takut dan malu membuktikannya.
Baca: Formasi CPNS 2018 - Cek http://sscn.bkn.go.id, Kuota Pemprov Sumut 1.200 CPNS, Deliserdang 750
Baca: Peristiwa G30S/PKI, Kisah Pasukan Elite Cakrabirawa Pengawal Presiden Soekarno Dibubarkan
TAUTAN: Oknum Dosen Diduga Minta Gratifikasi Seks di FKM Unsrat Sudah Dipanggil Klarifikasi