Terungkap, Sipir Maredi Sutrisno Disogok Rp 50 Juta Per Minggu Untuk Selundupkan Narkoba
Fakta baru terungkap dalam perkembangan penyidikan kasus jaringan narkoba yang melibatkan napi dan sipir di Lapas Lubukpakam
Penulis: M.Andimaz Kahfi |
Laporan Wartawan Tribun Medan / M Andimaz Kahfi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Fakta baru terungkap dalam perkembangan penyidikan kasus jaringan narkoba yang melibatkan napi dan sipir di Lembaga Pemasyarakat Lubukpakam, Deliserdang.
BNN menemukan fakta bahwa tersangka Dekyan, napi di lapas Lubukpakam kerap menyetor sejumlah uang perminggunya kepada tersangka Maredi, oknum sipir yang sudah ditangkap.
Deputi pemberantasan BNN RI Irjen Arman Depari mengatakan dari hasil pemeriksaan terhadap napi Dekyan, dia sudah berulang kali mengendalikan penyelundupan narkoba.
Barang haram itu dipasok dari Malaysia ke Indonesia untuk dipakai, diedarkan dan juga digunakan untuk merekrut napi lain agar membantunya di dalam lapas.
"Untuk melancaran aksinya Dekyan membayar petugas berkisar 50 juta per minggu," kata Arman dalam siaran pers tertulis, Senin (24/9/2018)
"Uang itu dikoordinir oleh tersangka Maredi dan seorang sipir lain," sambungnya.
Bahkan lanjut Arman, uang yang diberikan tersangka Dekyan kepada oknum sipir biasanya disebut dengan sandi bayar uang SPP.

"Kasus saat ini masih dikembangkan untuk mengungkap keterlibatan aparat dan penyidikan ke arah tindak pidana pencucian uang," jelas Arman.
Perlu diketahui, sebelumnya dalam pengungkapan ini, BNN berhasil meringkus 8 orang dengn barang bukti berupa 36 Kg sabu dan 3 ribu butir pil ektasi dan juga uang.
Sebelumnya pegawai atau Sipir Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Lubukpakam Kabupaten Deliserdang, Maredi Sutrisno yang ditangkap oleh BNN Pusat usai tertangkap mengedarkan sabu di dalam lapas.
Dia tertangakap tangan meneriama paket sabu tepat di depan pintu gerbang Lapas Lubukpakam. Lihat videonya:
Saat dikonfirmasi Kalapas Lubukpakam, Prayer Manik sempat berdalih dengan menyebut kalau anggotanya itu ditangkap di kawasan Tanjung Morawa.
Dia kemudian meralat ucapannya itu setelah beredar di grup whats app terlihat jelas di dalam video rekaman CCTV Lapas yang menunjukkan detik-detik Maredi ditangkap oleh BNN.
"Iya ditangkap di depan pintu Lapas. Ya bukan (ditangkap di Tanjung Morawa). Ya mungkin dia memang sudah target BNN,"ujar Prayer.