Edy Rahmayadi Jawab Permintaan 60 Ribu Netizen agar Tak Rangkap Jabatan
Edy Rahmayadi akhirnya memberi jawaban tentang rangkap jabatannya sebagai Ketua PSSI dan gubernur Sumatera Utara.
“Walaupun saya orang Medan, walaupun saya tidak lagi pegang PSMS, tapi begitu PSMS main, karena saya orang PSMS, saya akan nonton. Itulah esprit de corp saya. Tapi jangan curiga terlalu jauh. Saya tidak bisa menentukan walaupun itu PSMS, karena itu adalah keputusan sidang,” katanya.
“Saya akui ada rangkapan-rangkapan itu. Tapi saya lihat ya tidak pernah, sama sekali tidak.”
“Seperti contohnya, saya ditanya sana sini, saya tidak bisa putuskan. Saya menunggu ada investigasi habis itu saya duduk dengan ExCo. Dipaparkan, dijawab, bulatlah satu itu, itulah hasilnya ini. Jangan negatif thinking. Yakinkan itu dan ini untuk pemersatu anak bangsa, inilah PSSI.”
Edy juga menanggapi soal petisi 60 ribu orang yang memintanya untuk tidak rangkap jabatan sebagai Gubernur Sumatera Utara.
“Jangankan 60 ribu, satu orangpun kalau itu memang benar adanya, gara-gara saya gubernur terus itu terjadi pembunuhan, saya akan tinggalkan ini."
"Karena berarti saya tidak becus. Yang saya takutkan, dari 60 ribu ini, menginginkan salah satu jabatan PSSI ini. Karena dalam dunia politik ini. PSSI harus saya lindungi, karena ini amanah rakyat sampai 2020,” ujarnya.
22 Suporter Meninggal Sejak Edy Menjabat
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia ( PSSI) memutuskan untuk menghentikan kompetisi Liga 1 2018 hingga waktu yang tak ditentukan.
Keputusan tersebut dibacakan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, Selasa (25/9/2018). Langkah ini diambil sebagai bentuk keprihatinan atas tewasnya anggota The Jak Mania, Haringga Sirla.
Haringga Sirla meninggal akibat dikeroyok oknum suporter Persib Bandung jelang pertandingan antara Persib vs Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Minggu (23/9/2018).
"Ini adalah salah satu bentuk keprihatinan kami dan rasa belasungkawa kami terhadap almarhum," tutur Edy Rahmayadi.
Selama penghentian Liga 1, PSSI akan segera membuat standar operasional prosedur (SOP) yang lebih jelas dalam rangka meredam dan menghentikan kegiatan-kegiatan merugikan.
PSSI memang harus membuat aturan ketat untuk menangkal kekerasan dalam sepak bola nasional. Hal itu lantaran banyaknya korban jiwa di bawah kepemimpinan Edy Rahmayadi.
Save Our Soccer (SOS), lembaga swadaya yang mengamati isu sepak bola nasional, mencatat sebanyak 22 suporter meninggal sejak Edy menjabat ketua umum PSSI pada 10 November 2016.
Prosesi pemakaman William Wijaya di TPU Budi Darma, Jakarta Utara, Senin (6/8/2018). William meninggal dunia akibat tawuran antara suporter Persitara Jakarta Utara dan warga di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Sabtu (4/8/2018). Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Taufik: TPU Budi Dharma Sudah Tiga Lapis, Orang Dikubur di Dalam Genangan Air ", https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/13/16193731/taufik-tpu-budi-dharma-sudah-tiga-lapis-orang-dikubur-di-dalam-genangan. Penulis : Jessi Carina Editor : Ana Shofiana Syatiri (KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D)
Berikut adalah daftar suporter yang tewas pada era kepemimpinan Edy Rahmayadi dari data SOS: